Promo Novel Ada Tuhan di Antara Kita

2.3K 72 0
                                    

Pemesanan hubungi akun sosmed platinum publisher

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemesanan hubungi akun sosmed platinum publisher.
Fb/ig: platinum publisher

Kasi intip dikit isi cerpen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kasi intip dikit isi cerpen

Cerpen Kosong Enam Ke Sembilan Puluh - Tarry Thelittle

"Melamun terus, kenapa sih? Sakit?" Tanya Tiwi tanpa basa basi.

Lia menatap Tiwi, masih dengan wajah pucat dan lesu. Lia mengangguk lesu.

"Kalau sakit kenapa maksain diri untuk datang sih, Li. Kan bisa izin. Lebih baik kamu pulang aja deh, Li. Cepat diobati penyakit kamu, biar cepat sembuh," saran Tiwi sok bijak.

Lia menggeleng. "Aku punya penyakit yang nggak bisa diobati, Wi."

Kira-kira si Lia sakit apa ya? Penyakit apa sih yang nggak bisa disembuhkan?

Mutasi Hati - Tarry Thelittle

"Kita kawin kontrak saja," ujar Anto mengusulkan sebuah ide.

"Kawin?" Tanya Riska kurang suka dengan kosa kata yang Anto gunakan. Gadis berhijab itu bahkan menatap sewot pada Anto.

"Nikah." Anto meralat sedikit kesalahan yang ia ucapkan.

"Nikah kontrak?" Tanya Riska memastikan, menatap Anto dengan tatapan tajam. "Aku jadi ragu kalau Bang Anto ini lulusan pesantren."

Kira-kira Anto dan Riska bakalan kawin kontrak atau nggak ya?


Kutemukan Aku dan Surgaku di Jembatan Gantung - Sugiyono

Tiiitt...tittt...,

"Awas, Dek, agak menepi jalannya.” aku mengklakson berkali-kali sambil meneriaki seorang gadis yang berkendara di depanku. Dia dari arah berlawanan denganku, berkendara tampak melenggak-lenggok hingga membuatku khawatir.

Apa yang kuperkirakan terjadi. Gadis itu oleng dan seketika langsung jatuh dari motornya. Aku bergegas menghentikan motorku dan setengah berlari untuk menolongnya.

“Kalau berkendara pelan-pelan, Dek,” ujarku seraya membantu gadis itu untuk duduk.

“Ada yang luka, mana yang sakit? Jembatan gantung ini memang sempit. Kalau pas ramai kendaraan lewat, jembatannya juga akan bergoyang,” kataku lagi dengan melihat-lihat sekujur tubuhnya.

Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya di antara tokoh aku dan si gadis?

Dua Dunia (YMMP9)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang