"Karna yang ingin membunuhmu, bukan hanya aku saja!"Ucapkan Sam dua minggu yang lewat itu ternyata benar. Saat lepas dari masalah kampus, Dan tidak dihukum meski sudah membuat Reyhan si Anak walikota berbaring lama di rumah sakit.
Sejak saat itu, Wiliam mengalami banyak hal aneh. Hal aneh pertama adalah kebangkrutan usaha ayahnya. Dalam sehari restauran sang ayah mendadak bangkrut. Padahal selama ini selalu baik-baik saja. Hal aneh kedua adalah Wiliam mendapatkan teror pembunuhan. Kemana pun dia pergi selalu ada yang mengikutinya. Bukan hanya sekali dua kali dia hampir terbunuh. Jika wiliam tidak beruntung mungkin kini dia sudah mati.
Hal aneh ketiga yang paling mengerikan ialah, Seorang Sam, selalu membantu dan melindunginya. Sam menjaganya dengan alasan dia ingin main. Jika bukan karna Sam, mungkin juga Wiliam sudah mati.
Kehadiran Sam memanglah membuat dia menjadi sangat sering babak belur, jangan tanya apa dia lelah menjadi mainan Sam saat diatas Ring tinju milik pribadi pria itu, karna tentu saja dia benci melakukan hal itu. Tetapi sejak ada Sam, Wiliam memiliki teman bicara. Meski cara mereka berbincang terdengar agak aneh.
"Itu hukuman untukmu karna sudah membunuh anak walikota!" Ucap Sam setelah membantu Wiliam menghajar orang-orang yang berniat menculiknya.
Wiliam yang duduk lelah diatas tanah tertawa kecil dengan tubuh empat pria yang terkapar disekitarnya.
"Menikmatinya,huh?" Sam bangkit dari duduknya, dia bediri tegak lalu meraih ponsel yang ada disaku celananya. Sam berdecak kesal, layar ponselnya retak akibat perkelahian yang baru saja dia selesaikan itu.
"Jangan salah paham, Aku bosan dengan kejutan-kejutan ini. Dan satu hal lagi, Aku tidak pernah membunuh siapapun" Wiliam angkat bicara.
"Haha, Lucu sekali."
"Reyhan yang lebih dulu membuat masalah, Jika dia tidak menjadikan ku bahan olokan dikampus mungkin saat ini dia tidak akan berbaring dirumah sakit!"
"Semakin lucu" Sam mendekat pada Wiliam, dia menyodorkan tangannya pada pria yang masih duduk ditanah itu. Wiliam mengerti, dia meraih tangan Sam lalu berdiri mengikuti tarikan tangan Sam.
"Menurutmu siapa yang melakukan hal ini?" Tanya Wiliam berdiri lesu.
Sam tersenyum culas, "Bodoh, tentu saja Reyhan"
"Tidak mungkin, dia masih koma dirumah sakit!"
"Pikirmu begitu?"
Wiliam mengernyitkan dahinya, "Yeah"
"Pukulanmu tidak terlalu kuat, tidak mungkin pukulan selemah itu membuat dirinya koma."
Wiliam tampak berpikir, "Sialan, kamu menghinaku?"
"Itu kenyataan, dan apakah otak kecilmu itu tidak berpikir bahwa semua kejadian yang menimpamu akhir-akhir ini adalah perbuatannya?"
Wiliam mengeleng.
"Cih, bodoh sekali" Sam berbalik badan dan berjalan pelan.
"Sekarang kau malah menghina otakku!" Wiliam mendengus kesal.
Sam tidak menjawab, dia berjalan sambil bersiul pelan. Wiliam mengikutinya dari belakang, meninggalkan manusia-manusia yang mereka hajar tadi tergeletak ditanah.
*****
Wiliam berjalan masuk kedalam gang sempit yang ada disekitar rumahnya. Dia berniat pulang ke rumah melewati jalan itu, sebab jika melewati jalan besar, Wiliam merasa akan ada lagi yang akan mencoba membunuhnya.
Pria itu berjalan santai sambil menikmati musik melalui earphone yang ada diteliganya. Tanpa sadar sejak tadi ada seorang pria muda yang mengikutinya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH SANA! (TAMAT)
RomanceCaca : Dasar pria gila! Sam : Pria gila ini suami mu! Caca : Brengsek! Sam : Si brengsek ini mencintaimu.