39.Masalalu Sam dan Wiliam Selesai

2.4K 209 3
                                    


Keesokan paginya.

Tersebar berita mengerikan tentang anak sulung walikota terkapar tak sadarkan diri di bak sampah. Tubuh itu masih bernafas namun sepertinya lutut kakinya mengalami luka parah, mungkin akan membuat Ryan tidak bisa berjalan lagi.

Tubuh itu ditemukan oleh seorang pengangkat sampah saat sedang ingin memulai kerjanya di subuh hari, dia menjerit ketakutan mengatakan ada mayat. Orang-orang berdatangan lalu menelpon polisi dan ambulan, tak lama kemudian tubuh itu dibawa kerumah sakit.

Banyak isu yang beredar bahwa anak sulung walikota ingin dibunuh oleh seseorang yang memiliki dendam pada sang ayah. Isu yang baru sehari itu semakin beredar dan semakin dipercaya oleh masyarakat kota.

Setelah Ryan sudah sadarkan diri, berita mengangetkan lagi-lagi muncul. Ryan mengungkapkan bahwa yang berniat membunuhnya adalah adik kandungnya sendiri. Berita itu semakin menyebar luas keseluruh penjuru kota.

Entah hal gila apa yang dilakukan Sam hingga membuat Ryan tidak berani mengungkapkan namanya sebagai tersangka. Jelasnya, Sam tersenyum lebar saat mengetahui keluarga Walikota menjadi berantakan.

Sam menganggap kisah antara Wiliam, Ryan dan Reyhan cukup sampai disini.

Flasback Off.

******

Wiliam Dan Sam menyudahi cerita tentang masalalu mereka, membuat Caca cemberut karna merasa cerita itu masih kurang jelas.

"Kamu ancam Ryan kayak gimana? Kok dia gak sebut nama kamu saat penyelidikan?" Tanya Caca penasaran.

"Kamu tidak perlu tau!" Sam meraih segelas air dan meminumnya.

"Mungkin Sam mengancam akan memberitahu masyarakat bahwa Ryan tidak bisa berenang" Wiliam berasumsi.

Sam menggeleng, "Kau masih saja bodoh!"

Wiliam menunduk lesu, "hanya itu kelemahan Ryan" Ucapnya.

"Mungkin Ryan lupa ingatan!" Caca ikut menunduk.

Sam berdecak kesal, "Aku memberinya pilihan, yang pertama dia mati ditempat saat itu juga. Yang kedua, aku tidak akan membunuhnya dengan syarat dia mengatakan pada semua orang bahwa adiknya-lah yang ingin membunuhnya malam itu!"

Caca dan Wiliam mengangguk.

"Kamu memang seperti itu, dulu kamu juga pernah memberiku pilihan yang kejam" Caca semakin mengangguk.

"Kamu jahat sekali,Sam!" Wiliam menggeleng.

"Aku tidak mau kamu jadi pembunuh" Caca sedih.

"Aku tidak akan jadi pembunuh. itu hanya sekedar ancaman" Ungkap Sam.

Wiliam tertawa kecil "Ya, itu memang hobi mu."

Sam acuh.

"Tetapi ada yang janggal, kenapa Ryan menurut dengan syarat seperti itu? Bukankah dia bisa saja menyebut namamu dan kamu akan ditangkap dan dia bebas?" Tanya Wiliam semakin penasaran.

"Iya yah?!" Caca tampak berpikir.

Sam mendesah berat lalu berkata "Polisi yang menyelidiki kasus itu teman baik kakek!"

Wiliam dan Caca terlihat tak percaya.

"Jangan menatapku begitu, dunia ini memang penuh tipu muslihat"

"Yang berkuasa akan menang!" Lanjut Sam.

Caca menggaruk kepalanya yang ditutupi jilbab meski sama sekali tidak gatal, "emang kekuasaan kakek apa?"tanyanya.

NIKAH SANA!  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang