Murka.. Murka.. Murka..Mengetahui masa lalu Istrinya membuat emosi Sam memuncak. Rasanya Dia ingin memakan seluruh penghuni bumi. Jika tau begini harusnya Sam tidak perlu mencari tahu bagaimana kehidupan Caca sebelum menikah dengannya. Amarahnya semakin memuncak setelah mengetahui bahwa wiliam, teman masa lalunya memiliki kisah indah bersama istrinya itu.
Sam menggenggam gelas kaca yang ada ditangannya, pria itu mengigit bibirnya sendiri sampai berdarah. Sam melempar gelas itu ke sembarang tempat, kemudian ia duduk di pinggir tempat tidur. matanya menatap tajam pada sebuah foto pernikahannya yang dipajang di dinding ruangan itu.
Sungguh Sam sangat tersiksa menahan amarah yang meluap dalam dirinya, jika dia tidak mencintai Caca mungkin pria itu sudah mengurung Caca diruang bawah tanah milik kakek Jack. Berani selalu wanita itu meninggalkannya, berani sekali wanita itu mempermainkan emosinya hanya karna seseorang dari masa lalu. Tidak sopan.
Sam bangkit dari duduknya, dia sudah tidak tahan lagi. Pria itu sudah memutuskan untuk menjemput Caca saja, jika Caca menolak, maka Sam tidak akan segan untuk menyeretnya pulang. Caca istrinya, Dia berhak mengatur dan membawa Caca kemana pun dia mau.
Baru saja Sam keluar dari kamar, dia sudah dihidangkan kejutan yang menarik. Sepertinya rencana untuk memaksa Caca pulang sudah tidak diperlukan lagi. Sam tersenyum miring.
Caca menatap takut kearah Sam yang baru saja keluar dari kamar, dia tidak tau harus bagaimana menghadapi pria itu. Kehadiran Sam membuat suhu ruangan menjadi dingin.
Kakek Jack yang ada disamping Caca menyentuh pundak Caca. Caca menoleh kearah si kakek, Kakek Jack tersenyum tipis lalu mengangguk pelan. "Tidak apa-apa, masalah tidak akan selesai jika tidak diselesaikan. Hadapi yah nak!"
Caca mengangguk sendu. Benar kata kakek Jack, Dia harus menghadapi Sam dan menghadapi dirinya sendiri, tidak semua yang dia pikiran adalah benar kenyataannya. Sam berhak menjelaskan padanya meski penjelasan itu bisa saja membuat dia semakin sakit.
"kakek tinggal yah! Selesaikan secara baik-baik. Kakek harap Nak Caca tidak pergi lagi tanpa pamit!" Kakek Jack berjalan lesu meninggalkan Caca dan Sam disana.
Dengan cepat Sam mendekati Caca, dia menarik tangan wanita itu dan berniat membawanya pergi.
Caca menahan diri, membuat langkah Sam terhenti.
"Ikut aku!" Titah Sam menahan marah.
"Kemana?"
"Ke suatu tempat!"
"Kemana?" Ulang Caca.
Sam mendecih kesal.
Dia menarik Caca kuat, membuat Caca terpaksa mengikutinya. Sam berjalan Keluar rumah, mendekati mobil Suzuki Ignis yang terparkir di depan rumah. Sam membuka pintu mobil dan melemparkan tubuh Caca agar masuk ke dalam. Setelah Caca membenarkannya posisi duduknya, Sam menghempaskan keras pintu mobil tersebut. Tentu saja membuat Caca semakin ketakutan. Kemudian Sam berjalan masuk ke kursi kemudi mobil.
Sam fokus menyetir tanpa sedikit pun menoleh pada Caca. Caca bungkam, untuk bertanya kemana Sam akan membawanya?, Caca takut.
Hampir setengah jam suasana hening. Caca berdoa semoga Sam tidak melakukan hal yang aneh-aneh lagi.
*****
Mobil yang disetir oleh Sam itu memasuki wilayah wisata pantai yang ada dipinggir kota.
Membuat Caca semakin bingung, untuk apa Sam membawanya kemari. Tolong jangan katakan bahwa Sam akan membuangnya ke laut. Sam tidak akan sekejam itu bukan?.Akhirnya mobil berhenti, Caca melihat kiri-kanan, mereka berhenti di depan Sebuah Vila mungil yang tidak jauh dari pantai.
"Keluar!" Kata Sam dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH SANA! (TAMAT)
RomanceCaca : Dasar pria gila! Sam : Pria gila ini suami mu! Caca : Brengsek! Sam : Si brengsek ini mencintaimu.