Sejak kejadian malam itu, Wiliam berahir di rumah sakit. Tubuhnya penuh luka, kakinya mengalami patah tulang, membuat dia harus menggunakan tongkat bantu. Setelah tiga hari dirawat inap, Sam membawa Wiliam tinggal bersamanya untuk Melannjutkan pemulihan. Pikirnya, Wiliam hanya akan aman jika berada di kediamannya.
Satu minggu lamanya Wiliam berada dirumah Sam. Dan selama itu Wiliam tidak dapat mengabari Caca tentang keadaanya yang sekarang. Ponselnya dan dompetnya hilang entah kemana. Ingin menemui Caca tetapi dengan keadaan kakinya saat ini, hal itu akan menjadi sulit.
"Pinjam ponselmu" Minta Wiliam sedih.
Sam menatap sinis, "Setelah kau sembuh."
Wiliam menunduk, Sam tidak akan bisa dibujuk meskipun dia menangis.
Demi Caca, wiliam Harus segera sembuh.
*****
Setelah pulih, Wiliam kembali ke rumah ayahnya. Kepulangan itu membuat kekhawatiran sang ayah lenyap, dia mengira anaknya pergi meninggalnya dan itu membuat dia merasa sedih. Wiliam sedikit bersyukur atas musibah yang menimpanya, Setidaknya musibah itu membuat sang Ayah menyesal karna selama ini sudah mengabaikan dirinya.
Baru saja Wiliam ingin berkunjung ke rumah Caca, Niat itu di urung saat sang Ayah mengatakan bahwa ada seorang pria bernama Sam menghubungi dirinya dua jam yang lewat untuk meminta Wiliam datang menemuinya di kampus.
Awalnya Wiliam sedikit curiga, Sejak kapan Sam mengetahui nomor ponsel ayahnya? dan mengapa Sam memintanya untuk menemuinya dikampus?, bukankah pagi tadi Sam yang memaksa Wiliam agar tetap berada dirumah?. Tetapi rasa curiga itu lenyap saat mengingat bahwa Sam memanglah manusia yang sulit ditebak maunya apa, Sam sangat suka bersikap seenaknya, Wajar jika dia meminta Wiliam untuk menemuinya dikampus.
Untuk persoalan siapa yang menghajarnya malam itu?, mungkin saja hanya sekumpulan begal yang sedang mencari mangsa. Pasti tidak ada hubungannya dengan Ryan. Mungkin Sam salah menduga jika dia berpikir Bahwa Wiliam dihajar oleh orang-orangnya Ryan.
Wiliam pun memutuskan untuk pergi menuju kampus.
*****
"Will, tadi Sam memcarimu!" Ujar salah satu mahasiswa.
"Sam dimana?"
"Biasa!"
"Ok, thanks."
Wiliam berjalan menuju gudang olahraga kampus, karna hanya itu tempat dia biasa menghabiskan waktu sendiri.
Sesampai digudang, Wiliam menoleh ke kiri-kanan ruangan, Kosong! Apa Sam sudah pergi?. Pria itu duduk di atas balok kayu yang tersusun rapi di dekat pintu masuk. Dia memutuskan untuk beristirahat sebentar sebelum kembali pulang ke rumah. Baru beberapa menit Wiliam memejamkan mata, matanya spontan terbuka saat mendengar suara pintu yang sedang ditutup.
"Suprise!"Ucap seorang pria dengan senyum yang lebar.
Wiliam berdiri, "Kau?"
"Hai,Wil!"
"....."
"Rindu padaku tidak?" Lirihnya pelan sambil mengeluarkan belati tajam dari saku jaketnya.
Mata Wiliam membulat, dia mundur tiga langkah.
"Jangan takut, ini milik Sam loh!" Pria itu tersenyum Sumringah kemudian memasukan pisau itu kembali ke tempat asalnya.
Wiliam mengenggam tangannya kuat, pikirannya mendadak riuh. mengapa Reyhan ada disini? Gilanya, Reyhan memakai jaket yang biasa dikenakan oleh Sam, dia juga membawa belati milik Sam.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH SANA! (TAMAT)
RomanceCaca : Dasar pria gila! Sam : Pria gila ini suami mu! Caca : Brengsek! Sam : Si brengsek ini mencintaimu.