Pagi Hari.
Saat memasuki ruang makan, wajah Sam yang ceria berubah menjadi sinis. matanya menatap tajam pada pria yang tengah asik bergurau dengan Caca, Sam mendekati kursi yang ada disamping kakek Jack.
"Pagi sayang!" Sapa Wiliam pada Sam. Sam mendengus kesal, dasar pria bajingan, berani sekali dia mengoda Caca.
"Mau sampai kapan kau menjadi parasit di rumah ini?" tanya Sam kesal.
Wiliam hanya tertawa, dia semakin semangat mengunyah makanan yang ada di mulutnya.
Caca meletakkan sepiring tumis kangkung disebelah meja yang ada dihadapan Sam, "Jangan kasar dong, sayang!" ucapnya lembut.
Pipi Sam mendadak memerah, Sayang? tumben Caca berani memanggilnya sayang di hadapan orang lain.
"Makan yang banyak, yah" lanjut Caca.
"Enak!" sela Kakek Jack semangat melahap sarapan pagi yang ada dihadapannya.
"Iya enak sekali, Caca yang terbaik" Wiliam memamerkan dua jempol tangannya ke arah Caca. Caca tersenyum senang, Sam kembali sinis.
"Aku pergi!" kata Sam berdiri dari duduknya.
"Kok pergi? belum selesai sarapan, loh"
"Gak enak!" jwab Sam berjalan keluar dari sana.
Caca menatap sedih pada Wiliam dan Kakek Jack secara bergantian.
"Jangan sedih, dia karnivora jadi tidak suka masakan sehat!" hibur Wiliam.
"Padahal enak!" kakek Jack terus melahap makanannya.
*****
Pulang kerja, Sam mencari-cari Caca di semua ruangan. Namun Caca malah tidak ada, tiba-tiba jantung Sam berdegup kencang, Ia pernah mengalami kejadian seperti ini, kejadian dimana dia tidak menemukan Caca di dalam rumah dan malah menemukan Caca di pekarangan rumah dengan tangan memegang koper besar berniat untuk pergi.
Sial, Sam benci situasi seperti ini.
Sam menuju taman rumah, lagi-lagi dia tidak menemukan apa yang dia cari. Sam pindah ke parkiran, dan nihil Caca tidak ada juga. Sam mengeluarkan ponselnya dari saku celana, pria itu menekan beberapa tombol lalu mendekatkan benda itu pada telinganya.
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.
"Shit!" umpat Sam kesal.
Sam memutuskan untuk pergi ke rumah orang tua Caca, belum sampai dia pada mobil yang tidak jauh darinya, tiba-tiba langkahnya terhenti saat mendengar suara wanita dan pria sedang tertawa yang semakin mendekat padanya. Sam menoleh ke arah sumber suara itu, matanya membulat, dadanya sesak.
"Hai Sam, baru pulang?" tanya Wiliam berjalan mendekatinya sambil menenteng banyak plastik belanja.
"Kok cepet?" tanya Caca yang berjalan disamping Wiliam.
Sam menggenggam tangannya kuat. Apa mereka sedang berselingkuh?.
"Kami baru pulang dari pasar!" ujar Wiliam tanpa ditanya.
"Masuk yuk, aku bawa makanan kesukaan kamu loh!" ajak Caca senang.
"Jangan menatap ku seperti itu, kami hanya pergi berbelanja" ucap Wiliam was-was.
"Hanya berbelanja? haha lucu sekali!"
Caca dan Wiliam menatap Sam bingung.
"Ca, aku benci perselingkuhan!"
Caca terdiam, memikirkan apa maksud ucapan itu, benci perselingkuhan? Apa Sam mengira dirinya berselingkuh?
"Tenang Sam. Aku tidak akan pernah selingkuh! Hanya kamulah pujaan hatiku" Wiliam mencolek bahu Sam.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH SANA! (TAMAT)
RomanceCaca : Dasar pria gila! Sam : Pria gila ini suami mu! Caca : Brengsek! Sam : Si brengsek ini mencintaimu.