04 - 1 : IRI DAN CEMBURU

137 17 0
                                    

“Anak itu benar-benar bersenang-senang. Iya, kan?” obrol Munyeong, dengan menatap puas ke arah Kwon Gido yang tak kunjung tertangkap oleh Tim Keamanan Kwon Mansu di atas panggung.

Kangtae berpikir, “Apakah … aku juga bermain saja denganmu?”

Hm? Munyeong kaget.

“Setuju?” tanya Kangtae, sekali lagi, dengan menatap Munyeong.

Munyeong senang mendengarnya.

Tepat ketika ini, Kwon Gido tertangkap dan diangkut paksa turun dari panggung  dan entah akan dibawa ke mana oleh Tim Keamanan Kwon Mansu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat ketika ini, Kwon Gido tertangkap dan diangkut paksa turun dari panggung  dan entah akan dibawa ke mana oleh Tim Keamanan Kwon Mansu. Kangtae dan Munyeong tidak ada waktu untuk memperhatikannya. Mereka cukup sibuk bicara.

“Bagaimana kita akan bermain?” tanya Munyeong, tapi Kangtae malah pergi begitu saja.

“Mau ke mana? Katanya mau main.” Munyeong mencegat Kangtae.

“Kata siapa?”

“Kau sudah pikun?” Munyeong terperangah.

“Tadi itu aku hanya bicara sendiri, tidak denganmu,” kata Kangtae, menghindar, lalu coba-coba pergi lagi dari Munyeong.

Munyeong mengikutinya tentu saja dan, “Intinya kan aku sudah berbuat baik, puji dong,” begitu katanya.

“Berbuat baik apa?”

“Nyulik,” jawab Munyeong, seketika. “Padahal tadi kau bisa saja menghentikan Kiddo, tapi ternyata tidak. Itu kan artinya yang kulakukan itu benar.”

Kangtae mengernyit.

“Tidak, ya? Terus kenapa dibiarkan?”
Kangtae menghembus dan, “Tidak mungkin aku memotong ‘penampilan’ yang begitu bagus tiba-tiba,” katanya, dan Munyeong mendesis.

Tiba-tiba, “HEY!” seorang pria yang adalah asisten Kwon Mansu berseru dan menghampiri Kangtae dan Munyeong, “Kalian ini siapa? Orang rumah sakit?” cecarnya, marah.

“Bukan. Aku penulis, dan dia tuas remku.” Munyeong menjawab seenaknya, hingga Kangtae menggagap.

Asisten Kwon marah, “Pokoknya, KALAU terjadi sesuatu pada Pak Kwon karena kejadian hari ini ….”

“Kau akan apa?” Munyeong mengejek.

“Ya awas saja.”

“Haa! Oh ya, begitu?” Munyeong mencibir. “Auh, takut deh aku, takut banget. Bagaimana dong ya?"

“PEREMPUAN INI YA!” Asisten Kwon hampir akan menampar Go Munyeong, tapi Kangtae menghentikannya tepat waktu dan justru mendorong Asisten Kwon hingga jatuh.

Munyeong senang melihat sosok Kangtae ini, dan dia ‘mempelajarinya’.

“Perbuatan kalian ini TIDAK BISA dimaafkan. Awas saja,” kata Asisten Kwon, lalu berdiri dan menggebuk celananya yang kotor dan pergi.

PSYCHO BUT IT'S OKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang