Novelisasi dari drama yang berjudul 사이코지만 괜찮아 karya Penulis Joyong dari Korea Selatan. Drama ini menceritakan tentang Moon Kangtae, seorang sitter bagian psikiatri, yang sangat menyayangi kakak laki-lakinya, Moon Sangtae, yang adalah penyandang auti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kangtae dan Sangtae menanam pohon kenari yang hanya setinggi bahu di halaman belakang RSJ OK, dan Kangtae menggantung foto keluarga dirinya, Sangtae dan Munyeong di leher pohon itu.
“Jadi ini, ini pohon Eomma?” Sangtae bertanya.
“Ya,” jawab Kangtae, mantap, “Mulai sekarang, kalau merindukan Eomma, kita datang saja ke sini.”
“Oh, begitu.” Sangtae mengerti sekarang, lalu dia mulai bicara pohon itu, “Eo-eomma, ini-ini-ini foto keluarga baru kami. Anak-yang di tengah, Munyeong. Cantik. Dia-dia lebih cantik waktu rambutnya panjang, tapi Kangtae memotongnya jadi begitu, pendek.”
Giliran Kangtae sekarang, “Eomma, aku … sekarang sudah besar, kan?”
Sangtae berpikir sebentar, dan menjawab, “Y-y-ya, kau sudah besar. Aku juga sudah besar. S-s-s-sekarang Eomma juga harus tumbuh jadi besar.”
“Aku akan … terus menjaga Hyung, Eomma.”
“K-kau tidak dilahirkan untuk menjagaku, bukan,” kata Sangtae. Katanya, “Kau bukan dilahirkan untuk menjagaku, bukan. Eomma bukan melahirkan adik untuk itu. Adik itu harus dijaga oleh kakaknya. Makanya, waktu itu, aku memukul kepala ajumma itu, menjagamu. K-kau tidur, tapi aku menjagamu, aku menjagamu.” Kangtae hampir menangis karena ini.
“Oh, iya. Hyung ada untuk menjagaku.” Kangtae berusaha sebaik mungkin untuk tetap tenang.
“Ya. Tapi, tapi sekarang kau juga sudah besar, jadi jaga dirimu sendiri. Hyung sibuk. Dadah, Eomma!” Sangtae pergi begitu saja, membuat Kangtae tertawa.
Kangtae bicara serius pada ibunya kali ini, “Eomma dengar itu, kan? Hyung menjagaku. Hyung, tunggu!” Kangtae menyusul kakaknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Hahahahaha!” Jaesu tertawa terpingkal-pingkal di depan Munyeong, di ruang tengah rumah Ibu Kang. Dia sedang menjelek-jelekkan Kangtae. Katanya, “Kadang, aku tuh suka mikir kalau mungkin sebenarnya Kangtae itu psikopat. Soalnya dia itu DINGIN banget dan cuek.”
“Iya. Muka datarnya itu lho, nyebelin banget,” kata Munyeong, menyambung.
“Nah, kan! Bukan hanya aku yang berpikir begitu. Terus nih, dia itu punya impian aneh yang mustahil banget. Kau tahu dia bilang apa waktu datang ke tokoku? Serengeti. Serengeti katanya. Haha. Haha. Kau tahu di mana itu? Awalnya kukira dia salah nyebut spageti. Serengeti itu Afrika, di Afrika! Apaan dia? Paspor saja tak punya, mau ke Afrika. Haha. Haha. Sudah gila itu anak.” Jaesu tertawa-tawa sendiri sementara Munyeong bermuka serius.