Kangtae menjaga Munyeong selagi gadis itu tidur, memastikan dia tidak didatangi oleh mimpi buruk lagi. Kangtae menjaganya, di sampingnya, semalaman, hingga dirinya pun tertidur pula di sana. Pagi hari, ketika bangun, Munyeong mendapati pria itu tertidur meringkuk di tepi ranjangnya. Dia membiarkannya, tanpa memikirkan apa pun, hingga Kangtae terbangun sendiri dari tidurnya.
“Kenapa kau ada di sini?” tanya Munyeong, begitu Kangtae terbangun.
Kangtae agak bingung dan, “Semalam kau demam—”“Jadi,” Munyeong memotong, “kau merawatku semalaman dan ketiduran?”
Kangtae tidak perlu menjawab itu. Katanya, “Diam di sini. Akan kubelikan obat setelah mengantar Hyung.” Lalu Kangtae beranjak untuk bersiap pergi.
“Aku tidak salah,” ungkap Munyeong, tiba-tiba.
Kangtae menoleh.
“Orang itu terus saja bertingkah sebagai ibuku, dan aku hanya bilang kalau ibuku sudah meninggal.” Munyeong menjelaskan tentang kronologi pingsannya Bu Kang kemarin.
“Ya, aku mengerti.” Masalah itu tidak penting bagi Kangtae, sekarang. Dia akan segera pergi dan kembali dengan membawa obat.
Munyeong terdiam di ranjangnya.
Sangtae sedang mondar-mandir menghafal rute perjalanan ke toko pizza Jaesu, tempatnya bekerja paruh waktu, saat Kangtae datang. Kangtae berkata, “Sudah, Hyung, menghafalnya, mandi saja. Akan kuantar.”
“Ak-aku bisa pergi sendiri. Sendiri.”
“Iya, tahu, tapi aku juga ada urusan di kota,” kata Kangtae, sambil memakai jaket tipisnya yang lusuh.
Sangtae heran, “Kau tidak ke RSJ OK? Hm?”
“Hari ini, aku mau bolos saja,” jawab Kangtae, sambil nyengir.
Sangtae bingung dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO BUT IT'S OKAY
Fiksi PenggemarNovelisasi dari drama yang berjudul 사이코지만 괜찮아 karya Penulis Joyong dari Korea Selatan. Drama ini menceritakan tentang Moon Kangtae, seorang sitter bagian psikiatri, yang sangat menyayangi kakak laki-lakinya, Moon Sangtae, yang adalah penyandang auti...