BAB 24:WELCOME BACK TO SCHOOL

1K 85 1
                                    

—CARAMEL—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—CARAMEL—

"Pagi Caramel," sapa seorang siswa berambut sebahu

Caramel menyambutnya antusias tak lupa dengan senyuman manisnya "Pagi."

***

"Beberapa minggu ke depan, kalian akan mengadapi ujian semester, terkhusus juga buat kelas dua belas, untuk belajar lebih giat lagi. Ini bukan saatnya untuk bermain-main kalian harus giat belajar, belajar dan belajar. Karna sudi tidak sudi mau tidak mau suka tidak suka. Nilai kalian berada di tangan kalian sendiri, jadi tolong belajar dengan tekun. Paham anak-anak?"

"PAHAM BUKK!"

"Terimakasih," ucap bu Fitri mengakhiri inti pidatonya pada upacara pagi senin

***

"WELCOME BACK TO SCHOOL CARAMEL!" teriak Arkan antusias

Caramel tersenyum "Makasih, ini juga berkat bantuan kamu."

"Iya, nanti pulang bareng ya?" ajak Arkan

"Hem, gaperlu. Aku bisa pulang sendiri, aku duluan ya."

Caramel meninggalkan Arkan yang mematung, "ARA TUNGGUIN!"

"Kamu suka banget ya baca novel?" tanya Arkan

"Banget."

"Kalau nulis suka juga?"

Caramel mengangguk "Iya."

"Kamu udah pernah terbitin buku?"

"Pernah."

"Wow ... berapa?"

"Baru dua."

Arkan dan Caramel duduk di kursi yang telah disiapkan di ruang perpus "Hebat dong."

"Judul?"

"My father is hero sama ... you're my destiny."

"Kok lo bikin kisah tentang ayah yang jagoan? Ayah lo 'kan jahat?"

"Biar gimana pun, dia tetap ayah aku."

"Iyasih."

"Kalau gitu ajari gue jadi penulis kaya lo dong, ya ya?" pinta Arkan memasang wajah cute

"Arkan, jadi penulis itu ga gampang. Ga semudah kita dapet ide trus nulis gitu aja. Kita harus pelajari PUEBI trus jangan segan-segan buat dikritik."

"Gue kira mudah."

"Kadang kita juga suka writer block, mangkannya kalau udah dapet ide biasanya para penulis langsung nulis di note nya."

"Kamu sendiri selain belajar, kesibukannya apa?"

"Ya gue eskul basket, main gitar sama ngonten."

"Mumpung banyak subscribe, gue manfaatin kesempatan kesempatan itu," ucap Arkan dan dibalas anggukan oleh Caramel

"Tumben kamu disini?" ucap pak Nugroho

"Eh ada pak Yanto," ujar Arkan cengengesan

"Ekhem, Nugroho Witdiyanto."

"Eh iya pak Nugroho yang kece abis mempesona baday ombak laut pasir pantai hehe."

"Loh loh loh, kok ujung-ujungnya ke pantai sih?"

"Eh iya ya Pak, kok bisa ya?" Arkan menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Kamu ngapain disini? Kesambet apa kamu pagi-pagi? Kamu ga lagi keselek pentolnya mang Asep 'kan? Atau kamu lagi kerasukan hantu toilet?"

"Bapak apa-apansih masa ganteng-ganteng gini kesambet."

"Habis nya bapak baru liat kamu ke perpus, bisa jadi tranding topik nih."

"Saya lagiii, ini pak bahas materi kepenulisan sama Caramel, iya 'kan?" tanya Arkan

"Ha?"

"Apa benar Caramelia Aninditha?" tanya pak Nugroho

"Ha, i-iiii--"

"Oh yasudah kalo gitu, belajar yang rajin ya Arkarion samudra! Bapak mau keliling dulu."

"Padahal kan aku blum bilang apa-apa?" ucap Caramel bingung

***

"YAHAYUUU PULANG BARENG YUKKK!" ajak Arkan menghadang jalan Caramel

"Arkan, aku udah bilang aku bisa pulang sendiri," balasnya dengan menekan kata-kata 'sendiri'

"Susah banget sih dapetin hati lo."

Caramel yang mendengar hal itu hanya tersenyum kikuk, dan sedikit merasakan desiran aneh "A-aku duluan ya, assalamualaikum."

"Gue harus ngelakuin apa Ra, biar bisa luluhin hati lo?" batin Arkan

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang