Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—CARAMEL—
Hari semakin berlalu, kini Caramel sudah bisa pulang kerumahnya tanpa harus memakai bantuan alat rumah sakit lagi. Gadis itu memakai kalung liontin berbentuk love yang ia terima dari seorang badut di taman rumah sakit.
"Sudah siap untuk besok?" tanya Sonya
Caramel menghela nafas kasar "Insha allah."
Gadis itu terus menatap pintu gerbang rumahnya, berharap ada sesorang cowo yang datang dengan membawa mobil sport berwarna hitam dan baju biru kesukaannya.
Sayangnya itu hanyalah hayalan semata. Sekarang Arkan membuktikan ucapannya, ia tidak akan menemui Caramel lagi.
***
Suasana bandara Husein Sastanegara terlihat sepi dan tidak seperti biasanya, mungkin memang hari ini bukan hari libur. Namun, ada juga yang berlalu lalang dan terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nanti kalau udah sampai sana langsung telfon ibuk ya?" ujar Sonya
"Iya Buk, pasti itu mah."
Sonya membuang nafas kasar, sedetik kemudian wanita paruh baya itu mendekap anaknya dalam pelukan hangat.
"Ibu pasti kangen banget sama kamuuuu."
"Sama Buk, Ara juga pasti kangen sama ibu."
"Hati-hati ya nanti disana, kalau udah sampai jangan lupa hubungi ayah sama ibu. Nanti bakalan ada saudara ayah yang bakalan jemput kamu," ujar Ferry
"Iya Yah." Caramel menyalami punggung tangan Ferry dan kemudian beralih menyalami punggung tangan Sonya
"Kak Ara jangan pergi dong," ujar Alisha parau
Caramel mencoba menseimbangkan tinggi tubuhnya dengan Alisha, gadis itu mengelus pucuk kepala keponakannya
"Ga bisa gitu dong sayang, kakak juga harus sekolah. Nanti kalau udah sampe kita video call ya," ujar Caramel
