❝Aku ini seperti bayangmu, ia selalu mengikutimu kemana pun kau petgi. Walau tak pernah sekalipun kau perhatikan.❞
—CARAMEL—
Prangg!!
Celengan Caramel yang berbentuk ayam tersebut pecah menjadi beberapa kepingan-kepingan yang mengeluarkan sejumlah uang
Caramel segera mengambil uang tersebut satu-satu "Sebenernya ini untuk daftar kuliah aku, tapi ... tapi gapapalah demi ayah."
***
"Pak, saya mau ambil gaji saya bulan ini."
"Tapi ini kan belum tanggalnya," ucap pak Andre selaku pemilik cabang cafe Monalisa
"Saya mohon pak, saya butuh banget uang itu pak. Ayah saya lagi dirawat dirumah sakit."
"Saya mohon pak," ulang Caramel lagi
"Yasudah yasudah, tapi kali ini aja ya?"
Caramel mengangguk pasti "Saya janji Pak."
***
"Uang segini juga ga cukup." Caramel menunduk sambil berjalan dengan kepala nya yang menunduk
Brakk
Caramel merasakan seseorang terjatuh bersamaan dengan dirinya yang terjatuh diubin rumah sakit
Caramel mengerinyit heran, ia kenal betul dengan pria yang ada dihadapannya "Arkan?"
"Caramel? Lo ngapain disini?"
"Kamu yang ngapain kesini?"
"Lo sakit apa?"
"Kamu yang sakit apa?"
"Caramel gue lagi nanya, kok jadi nanya balik sih?"
"A-aku gapapa, bukan aku yang sakit."
"Trus?"
"Ayah kecelakaan," ucap Caramel menunduk
"What? Kecelakaan? Kapan? Kok bisa?"
"Satu-satu Arkan ..."
"I-iya, dimana? Gue anterin lo ya?"
"Aku mau selesain uang administrasi dulu."
Caramel berjalan mendahului Arkan, diikuti dengan Arkan yang juga berjalan mengikuti arah langkah Caramel
"Sus, saya baru punya 2 juta. Satu juta nya lagi nyusul yah."
"Lo dapet uang dari mana?" tanya Arkan
"Bongkar celengan," jawab Caramel pelan
"Satu juta nya biar gue yang bayar," ucap Arkan yang hendak mengambil sesuatu dari dompet nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel
Teen FictionCaramel tidak tahu kapan episode bahagia itu akan datang. Start:15.06.20 Finish:18.08.21 (tahap revisi) song : kaleb j - kebutuhan hati