ROH YANG MENGEJUTKAN

8 0 0
                                    

Setelah lampu menyala, tangan yang aku lihat bukan tangan seorang manusia. Tanganku penuh dengan rambut putih dengan beberapa belang. Warna telapak tanganku juga bukan warna sawo matang lagi, tetapi sedikit lebih cerah mendekati orang berkulit putih.

Perlu beberapa waktu untuk mengenali tanganku sendiri. Untungnya aku mengingat garis tanganku dengan jelas. Rasanya seperti mimpi, hanya saja mungkin ini nyata. Aku berusaha menyakiti diriku sendiri untuk mengetahui apakah aku masih tertidur. Mulai dari menampar mukaku sendiri, sampai mencubit tanganku. Rasanya sakit, artinya ini nyata.

Saat menampar mukaku, aku juga merasakan ada rambut yang lebat di mukaku. Bahkan telingaku tidak disamping lagi, tetapi lebih ke atas. Setelah aku raba, aku merasa kalau ini bukan telingaku. Untuk memastikan, aku segera menghadap ke cermin yang ada di lemariku.

 Untuk memastikan, aku segera menghadap ke cermin yang ada di lemariku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sangat terkejut hingga aku terlempar dan terjatuh di atas kasur. Rasanya ini sangat mustahil. Beberapa kali aku menggerakan kepala, melambai, menggerakan telingaku, berkedip, dan semacamnya seperti seseorang yang baru pertama kali melihat dirinya di cermin. Bahkan, warna mataku ikut berubah menjadi biru muda seperti memancarkan cahaya karena warnanya yang terang.

"Ini mustahil, aku tidak mungkin berubah menjadi seekor harimau putih. Tapi, ini keren juga sih, hehe......" ujarku tidak percaya sambil menyombongkan diri. Rasanya aku seperti menjadi sebuah boneka hidup.

Untuk memastikan, aku melepas kaosku. Ternyata aku memang berubah total, dari ujung kepala sampai kaki. Kalau dilihat, aku lebih mirip siluman harimau putih daripada seekor harimau putih. Saat kulihat ke belakang, ternyata aku juga punya ekor, persis dengan harimau putih yang asli. Rasanya ingin sekali aku memeluk diriku sendiri.

Untuk memastikan kalau aku bukan siluman atau hantu, aku melihat kakiku. Ternyata kakiku masih ada, begitu pula dengan bayanganku. Ini artinya aku masih hidup. Sebenarnya aku sudah menginginkan wujud ini sejak kecil.

Dari kecil, aku memang suka dengan cerita fabel. Aku ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi seperti mereka. Sejak studi di luar kelas ke taman safari, aku mendapat banyak pengetahuan seputar harimau. Mereka itu hewan yang eksotis dan unik. Untuk harimau putih, mereka bukan albino karena mata mereka masih bewarna biru.

Menurutku, harimau itu hewan yang imut. Sayangnya, jumlah mereka di alam liar sudah sedikit dan terancam punah. Entah mengapa aku merasa ada suatu hal yang membuatku tak bisa lepas dari harimau khususnya harimau putih.

"Ini perasaanku atau aku memang sedikit lebih besar dan tinggi dari sebelumnya?" pikirku sambil menggaruk kepala. Untuk memastikan dugaanku, aku kembali memakai kaos yang aku lepas tadi.

Ternyata dugaanku benar, aku sedikit kesusahan memakai kembali kaosku. Dibagian dada, lengan atas dan punggung terasa lebih ketat. Rasanya seperti memiliki badan yang bulky. Lebih tepatnya seperti raksasa yang besar yang menjadi lawan ksatria dalam dongeng. Atau seperti Arnold S. sang binaragawan yang juga menjadi aktor Hollywood waktu itu.

AnemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang