PESAN YANG MISTERIUS

1 0 0
                                        

Perpustakaan masih belum tutup sesuai dugaanku. Lampunya yang measih menyala menjadi pertanda bahwa masih ada orang di dalam. Aku segera menduduki tempat komputer karena paling dekat dengan stopkontak. Tentu baterai laptopku tidak akan tahan lebih lama lagi.

Sejenak aku memerhatikan layar komputer di depanku. Ada sebuah catatan kecil yang ditinggalkan. Tidak ada nama penulis di dalamnya. Terlihat bahwa dia seperti terburu-buru dalam menulis karena ada banyak kesalahan pengejaan di dalamnya. Kurang lebih tulisan itu berbunyi seperti ini.

Kalau kau bisa membaca pesan ini, kau pasti Gento yang legendaris. Aku sengaja menuliskan pesan ini dalam bahasa lain agar hanya kau dan para penjaga lain yang tau. Aku tau kalau kau seorang yang masih baru dalam hal ini. Sepertinya kau sedang mencari tentang Desprat bukan? Haha, kami akan selalu mengawasimu.

 Sepertinya kau sedang mencari tentang Desprat bukan? Haha, kami akan selalu mengawasimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah aku teruskan sampai bawah, ternyata ada sebuah email di sana. Kontak itu sangat asing karena tidak menggunakan nama orang asli, hanya berupa angka dan huruf acak. Ini semakin membuatku curiga, tetapi mengapa mereka mau membuatku curiga.

Untungnya, email yang ada di dalam komputer itu adalah email lain yang memang khusus untuk komputer itu. Kali ini aku tidak bisa sembarangan. Aku coba balas kalau aku sudah baca pesan itu. Lebih dari yang duga, ternyata dia menjawab.

Temui aku besok, di Louvre, Paris pada pukul 6 malam waktu di sana. Kau akan tau akibatnya kalau kau mencoba untuk menipu kami. V.

Aku mencoba untuk mengontak Kairo. Aku harap Kairo punya infirmasi yang bisa aku dapatkan. Dewi Fortuna masih berpihak padaku, Kairo sedang aktif saat aku ingin mengontaknya lewat surel. Aku membeberkan semua yang telah aku alami hingga pesan aneh di komputer itu.

Sepertinya situasi memang memaksamu untuk membongkar identitas aslimu pada beberapa orang. Kau harus ingat untuk tetap berhati-hati dan selalu gunakan instingmu. Kau sekarang mempunyai insting seorang legenda, bukan anak SMA lagi. Gunakan itu sebaik mungkin.

Soal pesan itu, aku juga mendapatkannya. Isinya kurang lebih sama dan tempat berkumpulnya juga. Bawa juga teman-temanmu. Aku mempunyai dugaan kalau mereka akan berguna dalam membantu kita. Para penjaga lain juga mempunyai orang khusus yang membantu mereka menyembunyikan identitas mereka.

Kita bertemu di pasar sihir, tempat kemarin aku mengajakmu, malam ini. Kita akan bahas ini lebih lanjut di sana. Maaf kalau aku pernah mengancammu untuk tidak membertau soal identitasmu pada siapapun. Tetapi sepertinya kau sudah bisa mengatasinya.

Malam ini?! Padalah aku masih punya tugas yang harus aku selesaikan di rumah. Tetapi apadaya, kalau The Revolution berhasil mendapat yang mereka mau, maka tidak akan lagi tugas yang akan aku selesaikan.

Pelajaran sekolah saja sudah membuatku cukup pusing. Belum lagi ditambah dengan masalah anemon dan kegelaoan ini. Hah, sepertinya aku hanya bisa pasrah saja menghadapi ini walaupun aku sebenarnya sudah lelah dengan semua ini.

AnemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang