Malam itu, aku sedang mempelajari buku yang diberikan Hamaklori kepadaku. Yang membuatku bingung adalah buku itu masih dapat aku mengerti walau yang aku baca adalah buku berbahasa lain. Aku rasa, itu bukan bahasa yang dipakai di zaman ini.
Mungkin karena ada Hamaklorilah aku bisa membaca dan mengerti isi dari buku itu. Buku tersebut berisi tentang segala sesuatu tentang sihir yang bisa dipakai. Aku ingin sekali mencoba beberapa dari sihir tersebut. Buku itu seperti sebuah kamus mantra bagiku. Melihat isinya saja membuatku mengantuk.
Tiba-tiba, Hamaklori keluar dari persembunyiannya sendiri tanpa permintaan dariku. Padahal, dia berkata kalau ada yang melihatnya.
"Apa kamu tidak takut terlihat orang lain?" tanyaku padanya.
"Bukannya aku sudah pernah bilang kalau hanya orang tertentu yang bisa melihatku?" itu artinya aku bisa bebas berkeliaran tanpa takut terlihat orang lain," ujarnya.
"Lalu mengapa kamu bialng kalau kamu takut ketahuan kalau kamu akan terlihat orang lain saat aku minta kamu keluar saat di kelas?" tanyaku kembali.
"Hehehe..... aku sedang malas waktu itu. Ternyata kamu cukup teliti dalam memerhatikan perkataan seseorang ya.... Anemon sama seperti manusia, juga butuh istirahat. Aku sedang mengantuk berat karena perubahan wujudmu juga akan membuatku merasa lelah," jelasnya.
"Baiklah. Hari ini adalah Halloween. Ini rasanya aku bisa memakai kostum tanpa kostum," ujarku.
"Maksudmu?" tanya Hamaklori kebingungan.
"Bolehkan aku meminjam wujud itu malam ini untuk pergi ke pesta? Aku rasa itu akan menjadi kostum terbaik di abad ini hehe..." jelasku sambil tersenyum.
"Hmm, bukannya kamu tidak pernah merayakan Halloween sebelumnya?" tanya Hamaklori.
"Hah? Kamu tau dari mana? Apa kamu telah mengamatiku sejak dulu?" tanyaku terkejut.
"Payah, aku sudah pernah bilangkan, pertemuan pertama kita adalah di taman safari. Aku sedang ada di dalam seekor harimau putih. Aku berharap ada seseorang yang tidak ketakutan mendekati sosok sepertiku. Aku merasakan bahwa kamulah yang terpilih. Kau ingat saat kau mencoba berinteraksi dengannya bukan?" jelas Hamaklori.
"Iya, aku memang suka harimau putih. Menurutku mereka eksotis dan gagah. Sayangnya, mereka terancam di alam liar. Aku hanya merasa mempunyai hubungan dekat setiap kali berada di dekat mereka. Apakah kamu mengikutiku setelah itu?" tanyaku.
"Tentu saja. Aku bebas pergi kemana pun yang aku mau. Sayangnya, permata yang kau baru temukan itu berada di tempat lain. Berkatmu, aku menemukan batu permata itu. Akhirnya aku bisa tenang dan menemuimu seperti ini," jelasnya.
"Ceritanya agak panjang. Lebih baik kau bersiap. Tak lama lagi akan ada yang menemui kita," terusnya.
"Memang siapa yang akan menemui kita malam-malam begini?" tanyaku.
Tak lama kemudian, sebuah pesan berbunyi dari Hp-ku. Sebuah pesan datang entah dari siapa karena nomornya yang asing. Terpikir olehku untuk mengabaikan pesan itu karena nomornya yang asing tersebut. Setelah membaca pesan tersebut, isinya adalah perintah untuk membaca mantra yang ada di sana. mana mungkin ada penyihir lain di sini kecuali dukun yang masih dipercaya warga sekitar. Hal ini membuatku sedikit ketakutan.
"Hamaklori, apa aku harus membuka pesan ini?" tanyaku.
"Biarkan aku melihatnya. Hmmm.... Ini dari temanku. Mantranya tidak salah lagi, Shoulen Jirenkai Nomunai. Itu dari anemon temanku, Shojino si serigala. Cepat baca mantra yang ada di atasnya itu, itu adalah mantra untuk berkomunikasi, tidak akan ada hal yang buruk, aku bisa merasakannya," jelasnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/233898313-288-k285573.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anemon
FantasíaTorino Einsaldo merupakan seorang murid SMA biasa. Kehidupannya berubah setelah bertemu Hamaklori, semacam roh yang disebut "Anemon". Karena kemampuan Hamaklori, Torino dapat berubah menjadi Gento, sang Harimau Putih legendaris, yang dicari oleh org...