Aku dan Sino berusaha mencari Andro. Kobaran api sepertinya belum padam sempurna dan pemadam kebakaran belum sampai karena macet dari berbagai arah. Kalau Andro sampai pingsan, hal itu akan lebih merepotkan lagi.
"Torino! Sino!" seru seseorang dari kejauhan.
"Andro! Kau kah itu?" tanyaku.
"Dibawah sini!" seru orang itu.
"Itu memang suara Andro, ayo kita ke sana!" kata Sino mengajakku.
Suara itu berasal dari dekat panggung. Sepertinya Andro tertidur sendirian sehingga ia terpisah dari rombongan. Ditambah lagi tebalnya asap waktu itu, walaupun masih ada asap bersisa di tempat ini.
Aku dan Sino akhirnya menuju ke bawah dimana Andro berada. Andro terlihat baik-baik saja, tetapi ada hal yang membuat kami terkejut. Tangan Andro terikat dibelakang dan ada orang lain yang menahannya di belakang. Mata merah mereka memberitau identitas asli mereka.
"Setelah sekian lama mencari, tidak kusangka mangsa kami akan hadir didepan mata kami sendiri. Sungguh kesempatan emas yang tidak akan datang dua kali," kata pria yang ada di belakang Andro.
"Sino, di belakangmu!" seru Andro. Sino tidak sempat mengelak. Ia ditahan oleh wanita yang bersama pria itu. Tangannya diikat dengan sebuah tali dibelakang mereka sehinggga mereka hanya bisa berjalan. Mereka berdua diikat pada sebuah tiang yang masih kokoh berdiri di sana.
"Akhirnya kita akan bersenang-senang. Pimpinan pasti akan suka dengan tangkapan kita. Ditambah lagi, dia penjaga salah satu anemon legendaris," kata sang pria.
"Kau benar sayang, imbalan yang diberikan pasti akan cukup untuk kita sampai kita pensiun," tambah sang wanita.
"Owow, tunggu dulu. Kalian pasti salah paham. Aku hanya seorang murid SMA biasa yang kebetulan sedang menonton sebuah pertunjukan bersama rombongan. Bisakah kau melepaskan kami? Lagipula, polisi dan pemadam kebakaran akan segera datang. Kami harus secepatnya kembali ke dalam rombongan kami," jelasku mengelak.
"Jangan coba-coba membodohi kami! Kami tau kalau kau mempunyai anemon legendaris bernama Hamaklori, dengan nama lain Gento, Harimau Putih Berdarah Hitam. Lebih baik serahkan anemonmu dan kami akan lepaskan kalian bertiga," teriak sang pria.
Gawat, sepertinya aku memang tidak bisa kabur. Ditambah lagi sepertinya Sino sudah mengetahui ini dari awal. Ekspresinya berbeda dengan Andro yang terkejut, sebuah tatapan yang mengklaim kalau dia benar.
"Lagi pula, kami para revolutioner juga bisa menggunakan sihir walaupun tidak terlalu banyak. Polisi dan pemadam kebakaran tidak akan datang kemari karena mereka tidak akan melihat gedung ini dalam kebakaran, tetapi hanya sebuah opera yang menampilkan pertunjukan biasa. Hebat bukan? Kita dapat membuat keributan dan melawanmu dengan tenang tanpa gangguan," jelas sang wanita. Hamaklori tiba-tiba keluar dari kalungku dengan muka kesal.
"Percuma saja bersembunyi, kita sudah ketahuan. Akan lebih baik kalau kita melayani mereka," ucap Hamaklori.
"Hah, sepertinya percuma saja mengelak. Maafkan aku Hamaklori, kau harus ketahuan teman-temanku. Ini salahku, harusnya aku tidak mengajak Sino. HASIN MATA KLORITO!" bisikku pada Hamaklori.
"Itu baru anak yang baik. Bersiaplah untuk tunduk dihadapan kami!" seru sang pria. Mereka berdua mempersiapkan alat mereka. Sang pria membawa sebuah tongkat baseball dan sang wanita memakai anak panah otomatis.
"Dua melawan satu, bukankah itu sedikit tidak adil?" tanyaku mengeluh.
"Cukup basa-basinya! Kucing besar sepertimu cerewet juga rupanya," kata sang wanita.
"Hei! Siapa yang lebih cerewet! Lagipula, aku ini Harimau tau," teriakku kesal.
"Sudah aku bilang cerewet!" seru wanita itu sambil mengarahkan panahnya ke arahku. Tidak ada pilihan lain selain menghindar. Aku berusaha melindungi Sino dan Andro pula agar mereka tidak terluka. Untungnya aku masih sempat mendekati mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/233898313-288-k285573.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anemon
Viễn tưởngTorino Einsaldo merupakan seorang murid SMA biasa. Kehidupannya berubah setelah bertemu Hamaklori, semacam roh yang disebut "Anemon". Karena kemampuan Hamaklori, Torino dapat berubah menjadi Gento, sang Harimau Putih legendaris, yang dicari oleh org...