part 13

1K 110 9
                                    

Yunseong berjalan dengan ragu memasuki rumah sakit itu. bau obat sudah menusuk indra penciumannya dan itu membuatnya mual.

"Hyung, aku akan mendaftarkan hyung
dulu. Hyung tunggu disana dan jangan
kemana-mana!"

"Ne"

Hanya sebuah kata singkat yang keluar dari bibir tebal yunseong. ia menghela nafasnya dan melangkahkan kakinya meninggalkan pintu masuk. Melangkah semakin memasuki rumah sakit karena ia bosan diam saja di satu tempat yang sama.

BRUK

"Argh! Kalau jalan lihat-lihat"

Yunseong sibuk merapihkan kemejanya,
kemudian mengangkat wajahnya bersiap
untuk memarahi orang gila yang lari-larian dirumah sakit.

Tapi kemudian seluruh kata kata kasar dan perasaan kesalnya lenyap begitu saja saat ia melihat siapa yang menabraknya.

Minhee

Hanya sebuah kata yang terucap di hati dan benaknya. Tidak, ia tidak mengeraskan suara hati itu

Grep.

Yunseong tersentak saat kedua lengan itu
memeluknya. Memeluknya dengan erat
seolah ia akan pergi dan meninggalkan sosok itu.

"Hiks. to-tolong bawa aku pergi dari sini
Hyung"

Uh? Minhee menangis?

Yunseong masih diam, sampai matanya menatap siluet seorang pria paruh baya yang merupakan mertuanya itu meninggalkan lift dengan terburu.

la mengangkat tangannya dan membalas
memeluk minhee dengan erat. Kemudian
ia dengan cepat berputar sehingga ia
dan minhee tidak berhadapan dengan
mertuanya. Dan bersyukurlah ia, saat ayah
mertuanya itu lebih memilih melangkahkan kakinya kearah kanan daripada terus melangkah kedepan.

"Hiks.. Hyung"

Helaan nafas yang terdengar setelahnya
dari bibir tebal yunseong. Tangannya tak lagi mendekap tubuh minhee membuat tubuh itu semakin bergetar dipelukannya.

Hup!

"H-hyung"

Yunseong tak bicara dan melangkahkan kakinya dengan perlahan. Kini minhee berada di dalam gendongan ala bridal yunseong, Tangannya melingkar dengan sempurna pada tengkuk yunseong.

Yunseong berjalan meninggalkan rumah sakit itu untuk menuju basement, Meninggalkan wonjin yang mungkin akan kebingungan karena tak menemukannya disana.

Persetan!!

Yunseong merindukan minhee. Dan ia tidak bisa tanpa minhee, minhee itu oksigennya, dan hari ini dalam detik ini ia akan membawa oksigennya kembali.

.

"Hiks.. hiks"

Minhee tidak berhenti terisak meskipun
ia sudah berada di mobil bersama yunseong, yunseong masih belum menjalankan mobilnya, sedang mengetikkan pesan untuk adik sepupunya
Wonjin agar pulang naik taxi.

Sebenarnya yunseong merasa sangat terganggu dengan suara tangisan itu, bukan, bukan terganggu karena berisik, Lebih tepatnya ia merasa terganggu hatinya. Seolah sangat sesak saat mendengar isakkan itu.

"Berhentilah menangis"

Yunseong meletakkan smartphonenya dan
menghadap kearah minhee, mendekat
kearah pemilik mata bulat itu dan
memasangkannya sabuk pengaman.

"Aku akan membawamu pergi dari sini, jadi berhentilah menangis"

Minhee mengangguk. Mengusap sendiri
bekas tangisan pada wajahnya.
"G-gomawo. H-hyung"

Hwangmini; Welcome BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang