part 29

809 93 12
                                    

minhee mengerutkan keningnya. tidak
mengerti dan merasa mau muntah saat
melihat rentetan tulisan yang tertera pada
sebuah kertas berukuran HVS di tangannya.

Hasil pemeriksaan dirinya. surat resmi dari Seoul International Hospital.

Ia kemudian memasukkan kertas itu
lagi kedalam map. Mulai membereskan
semuanya, menata barang barang milik yunseong kembali ketempatnya semula.

Setelah selesai ia segera kembali menuju
kamarnya. Mendudukkan tubuhnya diatas
ranjang, disisi yunseong yang terbaring nyenyak.

minhee menatap wajah tidur milik yunseong. wajahnya sangat tampan dan tak ada cacat sama sekali. Tangannya bergerak terulur menyentuh rahang tegas yunseong. bibirnya yang tipis menyematkan sebuah senyuman.

"Hyung..."

Dan bagaikan sebuah mantra, yunseong membuka matanya. dan saat kelopak mata itu terbuka, manik tajam yunseong segera menubruk manik indah dan polos milik minhee.

Tak tahu apa dan bagaimana bisa.. hanya
dengan mendengar suara minhee memohon dengan menyebut kata Hyung
membuat yunseong selalu dengan segera
membuka matanya.

Lama mereka terdiam dan tenggelam
dalam tatapan mata masing-masing. Saling
merasakan jantung berdebar keras dan
nafas tercekat karna saling menatap dengan dalam.

minhee mengedipkan kelopak matanya,
membuat air mata yang sedari tadi tertahan jatuh meninggalkan tempatnya.

yunseong menyentuh pipi minhee. membelainya dengan sangat kasual. Ia kemudian mendekatkan tubuhnya dengan tubuh minhee.

"Apa kau menangis karna aku minnie?"

minhee mengangguk. Namun sedetik
kemudian ia menggeleng. yunseong memang tidak mengerti dengan arti bahasa tubuh minhee. ia hanya tahu, jika kini tubuhnya tanpa sadar bergerak mendekat dan lebih dekat dengan minhee.

Ia menyentuhkan kening mereka berdua.
Tangannya masih terus merabai pipi
minhee.

"Apa kau sakit?"

minhee menggeleng lagi. Kini tangisannya
yang sebelumnya hanya berupa air mata
mulai menimbulkan isakkan eras.

Jika yunseong tidak ingat bahwa minhee terngah mengandung, ia pasti akan membawa minhee berbaring telungkup diatasnya. Tapi ia mengingatnya.

Sehingga ia memutuskan untuk bangkit
dan duduk bersandar pada headboard
ranjangnya. memangku minhee duduk
menghadap kearahnya.

minhee duduk menghadap kearah yunseong dengan kepala tertunduk. Jemarinya saling menaut karna gugup.

"hyung"

"Kau ingin sesuatu?"

minhee menggeleng. Lalu kemudian
mengangguk. Ia agak sedikit bingung
bagaimana cara memulainya dengan yunseong Ia, tak mau bertengkar lagi dengan yunseong.

tak mau jika harus menghadapi kenyataan
bahwa yunseong akan meninggalkan dirinya. tidak. jangan lagi.

"Hyung. dokter bilang apa kemarin?"

yunseong tersenyum, mengatai dirinya bodoh karna lupa pergi kerumah sakit dan
mengambil seluruh hasil pemeriksaan
minhee.

"Tak ada, dia bilang kau seperti itu karna
terlalu setres"

minhee mengangguk saja. Ia kemudian
memajukan duduknya, kebih dekat dengan yunseong. tangannya meremas piyama bagian pinggang milik yunseong suaminya.

"Hyung."

"Ya, sayang."

minhee mengalungkan tangannya pada
leher yunseong. menariknya mendekat dan menempelkan kening mereka.

Hwangmini; Welcome BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang