part 47

635 86 28
                                    

BRAK!

"YA KEVIN HWANG"

Itu suara daddynya. Yang membanting pintu, membentaknya dan segera berlari menuju kearahnya.

Tangan Kevin membentang meminta
digendong, namun daddynya tidak menuju kearahnya. Daddynya justru menuju kearah namja yang berbaring itu, kembali memasangkan benda hijau transparant itu lagi pada wajah pucat itu.

Bruk'

Tubuh daddynya terjatuh untuk berlutut.
Bahunya naik turun sebab nafasnya yang
tersengal.

Kevin menatap tubuh orang iitu yang sudah berhenti bergerak. Dan suara suara yang mengganggunya juga sudah tidak terdengar.

"Ddy?" ia memanggil daddynya, namun
yunseong tidak merespon. Ia masih berlutut dan menunduk, mencoba mengatur nafasnya yang tersengal.

Kevin kembali mendekat. Mendekat kearah namja yang tengah berbaring itu dengan membawa kertas foto yang sudah kusut.

la menatap lekat-lekat wajah pucat itu.
kemudian ia menatap kearah daddynya yang kini menatapnya dengan begitu dalam.

"Mmom?

Air mata jatuh meninggalkan kelopak mata Kevin. Entah untuk alasan apa, bayi satu tahun itu menangis.

"Mmom.. hiks.. mmom!"

=W e l c o m e B a b y=

Yunseong masih menunduk dalam. Mengabaikan tangisan putranya yang semakin menggelegar.

"H-hyung"

Yunseong menoleh. menatap beomgyu kemudian tanpa bicara memberi isyarat pada beomgyu agar membawa Kevin keluar. Dan beomgyu mengerti. la membawa Kevin kedalam gendongannya dan segera berjalan keluar.

"Mmom! Hiks! Ddy!"

Kevin memberontak dari gendorngan
beomgyu, la ingin tetap berada di dalam
kamar itu. ia masih ingin melihat wajah
asing mommynya.

Tapi beomgyu tahu, membiarkan Kevin disisi minhee akan berakhir fatal. Bukan tidak mungkin Kevin akan iseng-karna ingin tahu- mencabut alat bantu pernafasan minhee.

Pintu kamar itu kemudian tertutup.

Menyisakan yunseong yang masih menunduk dalam diam minhee yang masih berbaring dengan lemah diatas ranjangnya.

Tak lama kemudian yunseong bangkit dan
merapihkan anak rambut minhee.

merapihkan seprai ranjang minhee yang
berantakkan akibat ulah putra semata
wayangnya.

Setelahnya, ia mendudukkan tubuhnya
dipinggiran ranjang. Meraih tangan minhee dan menggenggamnya erat.

"Maafkan aku"

la menunduk, mencium tangan kurus itu
dengan hati dan pikiran berkecamuk dalam kepalanya.

"Maafkan aku karna menjauhkan Kevin
darimu baby.."

la menatap wajah minhee yang terpejam.
la kemudian tersenyum tulus. Tangannya
terangkat untuk mengusap kening minhee
dengan lembut.

"Kau tetap bernafas meskipun dengan alat
bantu itu, sudah cukup untukku"

Aku tak perduli apapun. Selagi kau masih
dapat ku lihat dan ku genggam seperti ini.
Aku sudah cukup bahagia"

.

.

.

Kevin masih menangis meskipun beomgyu
sudah mengajaknya atau memberikannya
apapun.

Hwangmini; Welcome BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang