part 34

702 75 9
                                    

Happy reading :)

minhee duduk diatas ranjang tidurnya
dengan kepala menunduk dan jemari tangan saling bertaut. Ia begitu takut. Ia takut jika harus berhadapan dengan yunseong yang sedang marah.

Sejak tadi yunseong tidak bicara dan hanya menatap tajam kearahnya. Sudah kurang lebih 20 menit yunseong  hanya diam dan menatapnya tajam.

Seharusnya hyung marah saja. jangan
menatapku tajam. Tidak sadar apa kalau dia itu menyeramkan?

Sedangkan yunseong yang tengah duduk dibangku meja rias, yang tengah menatap minhee dengan begitu tajam sibuk merangkai kalimat yang akan diucapkannya pada sang istri.

Dia mau memarahi atau membentak
minhee, tapi tidak tega. minhee
sudah kesakitan, bagaimana bisa ia
membentaknya? Lagipula dengan ditatap
tajam saja minhee sudah takut dengannya.

"H-hyung.."

Mungkin minhee tidak betah jika antara
mereka hanya diisi dengan kesunyian. Saling diam. minhee itu tidak betah diam.
Tapi yunseong yang masih marah justru
menghembuskan nafasnya kasar.

"Kenapa minhee ?" tanyanya dengan suara yang begitu tegas.

Nyali minhee ciut seketika. Ia kembali
menunduk.

"Jawab minhee.. kenapa kau tidak
meminum obatmu? Kau tahukan jika itu obat yang Jinhyuk hyung racikan untukmu?"

"H-hyung, a-aku membaca di sebuah majalah dan melihat di tv.. obat-obatan itu tidak baik untuk seseorang yang sedang mengandung"

yunseong menautkan alisnya. "Tapikan kau memang sakit min.. kau membuuhkan
obat itu. atau kau memang sengaja tidak
meminumnya? Mau balas dendam denganku eoh?"

minhee semakin gugup. Jemari tangannya
berkeringat saking gugupnya. Dan yunseong tidak buta untuk melihat minhee
sudah berkeringat dingin karna gugup
padanya. Ia tak memiliki pilihan lain selain hanya diam. la bangkit dan meninggalkan kamar minhee dalam diam.

minhee yang melihat yunseong
meninggalkannya pergi terserntak. Lalu tanpa berpikir ia segera berjalan cepat mengejar yunseong. meraih tangan yunseong dengan cepat.

"Apa? perutmu sakit lagi?"

"H-hyung mau pergi kemana?"

"Mau mengepel bodoh! Bukankah sudah
ku bilang kemarin aku mau membersihkan rumah?"

yunseong melepaskan tangan minhee dari
tangannya dan segera pergi ke gudang untuk mengambil alat-alat kebersihan mulai dari sapu, vacum cleaner, dan gagang pel.

Dan selama yunseong membersihkan rumahnya, minhee selalu mengekorinya dibelakang. Saat yunseong mengelap kaca jendela, minhee dibelakangnya. Saat yunseong, membersihkan sofa, minhee dibelakangnya. minhee tak melakukan apapun selain berdiri dalam diam dibelakang yunseong.

"Kau kenapa sih minhee? ada yang mau
kau katakan?"

yunseong lama-lama gerah dengan tingkah aneh minhee. bayangkan.. Bagaimana bisa
pekerjaanmu selesai dengan cepat jika
seseorang yang tengah hamil, perutnya
sudah mulai besar, terus berjalan
dibelakangmu?

"A-aku lapar hyung."

"Kau bisa makan roti kan? Aku sudah
membeli banyak selai. Sana makan

"A-aku mau makan yang lain"

"Apa?"

"Ramyeon"

"Kau mau ku cekik?!"

minhee menggeleng. Ia kemudian
tanpa bicara segera menuju pantry dan
membuat roti dengan selai coklat kacang.

Hwangmini; Welcome BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang