part 60

647 78 6
                                    

Minhee tengah mengancingkan kemejanya
ketika Yunseong tiba-tiba saja memeluknya dari
belakang. Memerangkapnya dan meletakkan dagunya pada bahunya.

Tangan Minhee bergerak untuk mengusap
rambut Yunseong dengan lembut. Ia tersenyum menatap wajah suntuk Yunseong dari cermin dihadapan mereka.

"Ada apa, Hyung?"

"Aku. takut"

Yunseong mengerutkan alis tebalnya kemudian menghembuskan nafas yang panjang dan sarat akan rasa lelah.

"Minhee"

"Hum?"

Jangan pernah tinggalkan aku
Minhee merasakan pelukkanya Yunseong semakin mengerat. Membuat tubuh Minhee lebih menempel dengan tubuh Yunseong. Tak ada yang dapat Minhee lakukan selain tersenyum
tulus.

"Aku mencintaimu lebih dari apapun,
Minhee"

Kening Minhee mengerut. "Huh?
Bagaimana dengan Kevin hyung?"

"Oh ayolah.. cinta untuk Kevin itu berbeda"

Minhee tertawa kecil. membalik tubuhnya
dan membalas pelukan Yunseong dengan erat.

Mendengarkan detak jantung Yunseong yang berdetak dengan cepat namun begitu
menenangkan untuknya.

"Sharanghae, Minnie"

"Nado, Hyung"

.

.

.

Kevin menatap mommynya yang tengah
bersandar diatas ranjang rumah sakit
dengan tatapan sedih. Bibirnya yang kecil
mengerucut kecewa.

Yunseong hanya dapat tertawa kecil melihat ekspresi putranya itu. terlihat sangat menggemaskan, jadi dia tak berkeinginan untuk membuat Kevin berhenti merajuk.

"Mmommmm"

"Hm?"

Kevin menggembungkan pipinya kesal.
Kelopak matanya memicing tajam saat
melihat tangan mommynya bergerak untuk mengusap kepala bayi yang baru dilihatnya kemarin itu.

Minhee menautkan alisnya saat Kevin
menarik tangannya untuk diarahkan pada
rambut tebal dan halus miliknya. Ia tertawa,

"Kevin mau dielus juga? Kenapa tidak
bilang"

kevin melepaskan tangan mommynya
dengan kesal. ia membuang wajahnya untuk menatap kearah kaki bayi mungil itu, Tangannya terlipat pada dadanya.

"Humph!" ucapnya dan kembali mengerucutkan bibi
kecilnya.

Minhee menghentikan tawa kecilnya saat
menyadari jika utra kecilnya itu tengah
merajuk.

"Kevin kenapa?"

"Baby!"

Minhee membelalakkan matanya, "Kevin
bicara apa tadi?"

"Evin baby! Mmom!"

Minhee tersenyum tulus dan lembut.
Tangannya terangkat untuk mengusap
rambut tebal Kevin, "Jadi Kevin mau
dipanggil baby juga? Tapi kevin sudah besar. bulan depan saja sudah berumur dua tahun"

Kevin yang sebelumnya hanya membuang
wajahnya kini memutar tubuhnya
memunggungi Minhee.

Oh.. dia berharap dia tidak pernah punya
adik sampai kapanpun. Tidak mau. Dia
mau terus diperhatikan oleh mommy dan
daddynya. Jadi.

"Evin.. idak au unya adik"

Kris tertawa. Tangan besarnya mengacak
rambut Kvin dengan gemas. Sejak tadi ia
tahu kalau Kevin cemburu pada jaehwa yang sudah hampir dua jam berada di gendongan Minhee. berada dalam dekapan Minhee.

Hwangmini; Welcome BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang