part 55

658 102 15
                                    

Bukannya hati ini tak sakit.. dan bukannya
hati ini tak hancur. Bukan pula hati ini
tak perih. Namun, hanya kepasrahan yang
mengiringi..

Perpisahan itu akan selalu ada, karna kita
pernah berjumpa, bersama, dalam canda,
tawa dan bahagia. Setiap tetes air mata yang tertumpah dihari ini, akan menjadi saksi atas jalinan erat yang selama ini kita simpul seerat-eratnya.

.

.

.

"Peluk aku, Yunseong hyung..."

Tanpa menunggu dua kali, Yunseong bergerak, membawa tubuh itu untuk duduk secara perlahan.

Mengangkatnya agar duduk diatas
pangkuannya, ia segera merengkuh dalam
dalam tubuh lemah itu.

"Hiks.. aku mencintaimu, aku mencintaimu.. aku sangat mencintaimu Minhee."

"Jika ini semua mimpi, ku harap Tuhan tak
pernah membuatku bangun"

"Aku mencintaimu, Aku merindukanmu"

Yunseong terus merengkuh tubuh itu dengan erat. Menyandarkan dagunya pada bahu Minhee mengatakan semua kalimat itu berulang ulang.

Namun ia tidak mendengar apapun lagi
selain rintikan hujan diluar. la tidak
merasakan pergerakkan Minhee.

la menunduk dalam. Air matanya terus jatuh meninggalkan kelopak matanya. "Jangan pergi." ucapnya lemah. entah kenapa ucapan Donghyun kala itu mernghantuinya saat ini.

Apa Minhee sudah pergi? Apa ia membuka
matanya hanya untuk sementara kemudian meninggalkan ku lagi?
la dengan ragu memberikan jarak antara
dirinya dengan Minhee

"Minhee-ah..."

Yunseong mengangkat tangannya yang bergetar. Meletakkannya pada pipi tirus Minhee. "Ba-Baby." panggilnya dengan sedikit mengguncangkan pipi itu.

"Minhee-ah."

Minhee yang merasa namanya disebut
membuka kelopak matanya. Ia tersenyum.
"Hyung..."

Grep

Pelukkan itu kembali Minhee rasakan.
Bahkan lebih erat. Dan Yunseong semakin
menangis dengan keras. Nafasnya tersengal karna tangisannya.

"Hyung."

"..."

"Hyung."

"..."

Tak ada yang menyahuti panggilan Minhee selain suara isakkan dan gumaman Yunseong Membuat pemilik lesung pipi manis itu mendesah panjang.

Ia mengangkat tangannya dan mengusap
kepala belakang Yunseong. tubuh Yunseong mematung seketika.

"Baby.."

Yunseong mengangkat wajahnya dan memberikan spasi atas tubuhnya dan tubuh Minhee kedua kelopak mata mereka saling beradu. Mengunci satu sama lain.

Chu

Manik Yunseong membola. Kelopak matanya mengerjap cepat saat Minhee merengkuh tengkuknya dan mencium bibirnya dengan lembut.

Seperskian detik setelahnya, Yunseong
memejamkan matanya. menangkup wajah
Minhee dengan kedua tangannya. Meraup
dalam dalam bibir tebal yang merupakan
heroin baginya. Candu.

"Mmh..."

Minhee bergumam pelan kala merasa
lidah Yunseong mulai menyentuh rongga dalam mulutnya. Mengabsen deretan giginya.

Hwangmini; Welcome BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang