part 40

755 68 7
                                    

Typo bertebaran.. soalnya ini tulisan aku di jm 12 jadi pasti banyak typo nya..

Good morning. and Happy weekend

.

"Hei Baby ireona.."

Minhee mengerjapkan matanya. kemudian bibirnya yang tipis menyunggingkan sebuah senyuman kala matanya menangkap siluet wajah tampan yunseong meskipun memburam.

"Bagaimana tidurmu? Apa kau bermimpi
indah?"

Minhee menggeleng. "Aku tidak bermimpi
apapun" ucapnya jujur. Ia menerima
uluran kacamata dari yunseong dan segera
mengenakannya.

"Sudah jam 8 pagi baby. beomgyu sudah
masak untuk sarapan sebelum ia berangkat ujian"

Minhee mengangguk saja. Ia masih
berbaring dengan lemah diatas ranjangnya.

Yunseong mengusap kening minhee lembut.

"Kau mau sarapan dulu, atau mandi dulu?"

"Aku mau mandi dulu hyung. rasanya
badanku lengket"

Yunseong mengangguk. "Oke. Hyung juga sudah siapkan air hangat untukmu" ucapnya lalu beralih menuju tirai jendela kamarnya dan menutupnya. la berbalik dan tersenyum,

"Terlalu silau" ucapnya saat minhee
menatapnya dengan tatapan bertanya.

la berjalan menuju minhee. mengalungkan tangan minhee pada pundaknya, menempatkan tangan kirinya pada punggung minhee sementara tangan
kirinya berada pada kaki minhee.
Dalam hitungan ketiga ia mengangkat
minhee dalam gendongan bridalnya.

Berjalan tanpa bicara menuju kamar mandi. Mendudukkan minhee diatas closet
sementara ia melepaskan piyama minhee
satu persatu.

Seminggu sudah berlalu sejak minhee
memasuki rumah sakit. Selama itu,
minhee selalu berada diatas ranjangnya
dan tak pernah pergi keluar kecuali dengan digendong oleh yunseong. yunseong benar-benar tidak pernah pergi dari sisi minhee.

Sakit pada perutnya jarang datang. Gantinya adalah tubuhnya yang benar benar lemah dan kulitnya yang semakin hari semakin pucat.

"Nah, sudah selesai" Yunseong berujar dengan senyuman hangat menghiasi bibirnya. Ia mengangkat tubuh telanjang minhee dan meletakkannya dengan lembut didalam bathtub yang sudah diisikan air hangat olehnya. Ia menyandarkan tubuh minhee pada sandaran bathtub.

Yunseong selalu seperti ini. Menatap minhee dengan tatapan penuh cintanya. Ia tak pernah mengeluh lelah atau jengah.

Dengan telaten ia selalu membersihkan tubuh minhee tanpa melewatkan satu inchi sedikitpun.

Dan minhee hanya mampu mengepalkan
tangannya kuat. Saat menatap yunseong yang selalu menatapnya dengan penuh cinta.

Saat menerima seluruh kasih sayang dan
perhatian yang yunseong berikan hanya untuk dirinya.

Minhee tak berani menunjukkan jika
ia kesakitan dihadapan yunseong. ia tahu yunseong sebenarnya sangat rapuh dan takut. Ia tahu yunseong ketakutan setiap malam sampai tidak pernah tidur dan hanya memerhatikan dirinya yang tertidur.

Lingkaran hitam mata itu terlihat dengan
jelas di wajah tampan yunseong. namun yunseong mengabaikannya, dan minhee hanya mampu bersikap seolah olah ia tidak melihatnya.

Yunseong memang tidak pernah tertidur. Waktu malamnya habis digunakannya untuk menatapi wajah minhee yang menurutnya sangat sempurna. Tanpa cacat dan begitu indah. Ia merekam banyak-banyak wajah minhee. ia berharap ia tidak kehilangannya suatu saat nanti.

"Hyung."

Yunseong menghentikan tangannya yang tengah membilas tubuh minhee dengan shower air hangat. Ia menunduk menatap minhee yang memandangnya dalam dan penuh dengan rasa hangat

Hwangmini; Welcome BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang