part 23

797 96 38
                                    

"Apa yang sudah terjadi Hyung? kenapa kau sampai tidak sadarkan diri seperti itu? kau bukan namja yang lemah Hyung"

Sudah ketujuh kalinya wonjin
menanyainya alasan kenapa ia tidak
sadarkan diri tiba-tiba.

Yunseong tak mungkin mengatakan pada
Wonjin dan minkyu mengenai
pertengkarannya dengan minhee. Ia juga tak mungkin terang-terangan mengatakan jika minhee meminta cerai darinya.

"Ssshh"

la mencengkram kuat kepalanya saat rasa
sakit itu mulai menderanya lagi. Sudah
pasti. Hal ini karena ia memikirkan ucapan minhee.

la menyandarkan tubuhnya pada headboard ranjang rumah sakit. Matanya terpejam sedangkan otak cemerlangnya berkerja dengan keras.

Ia harus keluar dari masalah ini. Ia harus
menyelesaikan masalah ini.

Sudah cukup ia menyakiti minhee.
membuat namja dengan wajah baby itu terus mengeluh lelah. Terus mengeluh lelah akan sikapnya.

"Wonjin kau bawa mobil?"

"Ani. Tapi minkyu bawa. Iya kan?"

Minkyu mengangguk saja. Ia kemudian
memberikan kunci mobil hyundainya pada yunseong.

"Hyung memangnya mau kemana? Hyung
harus istirahat. Dokter bilang Hyung terlalu banyak pikiran"

Yunseong tertawa pelan. Ia kemudian meminta hoodie yang dikenakan minkyu kemudian memakaikannya pada tubuhnya yang masih berbaju pasien.

"Aku akan baik-baik saja jinei. Terimakasih sudah memperhatikanku. Aku pergi. Minkyu pinjam mobil dan hoodiemu"

"Ne Hyung"

.

.

.

Dan disinilah yunseong berada. Disebuah ruangan dengan cat berwarna coklat menenangkan.

Dengan suhu udara diatur senyaman
mungkin, dengan aroma terapi yang
menyebar di seluruh udara diruangan itu.
Ia duduk diatas sebuah single sofa berwarna hitam dengan bersandar tidak nyaman.

Semua yang harusnya menenangkan
di ruangan itu, tiba-tiba menjadi begitu
memuakkan bagi yunseong.

"Kau harus minum obatmu dulu"

Yunseong menatap obat penenang itu kemudian meminumnya dalam sekali tenggak. Merasa begitu gila karena wajah minhee yang menangis dan semua kata-kata Cerai' terputar seolah kaset rusak dikepalanya.

"Seungyoun-sii"

"Kau bisa menceritakannya pelan-pelan yunseong  aku akan mendengarkannya dengan baik"

Seungyoun menghela nafasnya panjang. Merasa gemas karena yunseong masih saja tidak menceritakan seluruh ceritanya padanya.

Meski saat semuanya disusun olehnya ia
menemukan jalan keluar, tetap saja rasanya aneh karna sebagian potongan cerita itu yang dirahasiakan.

"Yunseong, meminta maaflah"

"Aku. Selalu meminta maaf padanya. Aku
saja bosan meminta maaf terus, apalagi
dia? Dia pasti bosan karna mendengar
permintaan maafku terus"

"Entah sudah berapa ribu kali aku meminta maaf padanya. Dan sudah beribu kali ia selalu tersenyum dan mengatakan ia memaafkanku"

"Rasanya aku juga lelah, aku. aku begitu
mencintainya makanya aku sampai
melakukan hal itu padanya youn."

"Aku tak ingin kehilangannya.. tidak untuk
alasan apapun"

Ini dia..

Yang tidak seungyoun mengerti adalah ini.
Ucapan yunseong yang mengatakan 'aku begitu mencintainya makanya aku sampai
melakukan hal itu padanya'.

Hwangmini; Welcome BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang