part 43

639 81 34
                                    

(๑♡⌓♡๑)(。♡‿♡。)

Bola mata hitam yang indah itu menatapnya sayu. Dalam tatapan itu, yunseong dapat merasakan kelelahan dan keputusasaan teman hidupnya.

Tak ada yang dapat yunseong pikirkan saat bibir tipis yang selalu menarik untuk dicium dan selalu terasa manis itu menyunggingkan sebuah senyuman lemah.

Kepalanya terasa ringan dan pikirannya
terasa kosong. Seolah otak dalam kepalanya menghilang sebab senyuman itu.

Kemudian matanya menatap kearah
gundukkan besar pada perut kekasihnya.

Hanya seperskian detik karna mata tajamnya segera mencari wajah manis kekasihnya yang menatapnya dalam.

Kepala itu bergerak mengangguk. Seolah
dapat membaca pikiran yunseong dan setuju dengan pemikiran itu.

"Selamatkan bayiku, Euisa"

jinhyuk terkejut. Begitu juga eomma yang
berada disisi yunseong. eunsang dan wonjin menggeleng tidak terima. Sedangkan kedua orang tua minhee sudah memasrahkan seluruhnya pada yunseong. mereka tidak akan menuntut yunseong macam-macam.

Seluruh keputusan yang dibuat oleh yunseong, dia pasti sudah memikirkannya dengan begitu matang. Mereka semua tak memiliki alasan untuk membuat argumen dengan keputusan yang yunseong buat.

"Baiklah. Kami akan usahakan yang terbaik"

Jinhyuk memasuki ruangan tanpa menutup pintunya, membuat seorang suster berjalan menuju pintu dan menutupnya lambat.

yunseong masih memusatkan pandangannya pada wajah minhee Merekam seluruh keindahan yang Tuhan ciptakan pada wajah minhee.

"Sharanghae"

Manik tajam yunseong menjatuhkan air matanya kala bibir minhee bergerak lemah mengucapkan kata indah itu. ia mengangguk dengan cepat. Saat pintu itu tertutup, ia menjadi sedikit panik. Kedua tangannya menempel dengan pintu itu.

"SARANGHAE! KANG MINHEE AKU
MENCINTAIMU!"

"Karna itu, ku mohon bertahanlah sekuat
yang kau bisa, sayang..."

Junho tak pernah percaya dengan
kisah-kisah romansa di film ataupun buku.
Tapi melihat bagaimana kisah yunseong dan minhee berjalan, ia percaya jika sebuah rasa yang diberi nama cinta itu memang ada.

Tangannya bergerak untuk meraih tangan
eunsang. Menggenggamnya dengan erat.
la kemudian membawa tangan itu dan
mengecup punggung tangannya. Saat
matanya bertemu pandang dengan tatapan teduh milik eunsang, ia segera membawa namja yang dikasihinya itu kedalam pelukkannya.

"minhee akan baik-baik saja sang, Jangan
khawatir"

Eunsang tahu Junho  ketakutan. eunsang tahu Junho gelisah. Karna minhee bagi junho sudah seperti kakak kandungnya. Seseorang yang selalu menasehati dan mengganggunya.

Apapun yang terjadi nanti, eunsang hanya
berharap semoga semuanya itu memang
sebuah kebaikkan yang dilukiskan Tuhan
untuk yunseong.

Wonjin hanya dapat menangis mendengar
ucapan yunseong yang perlahan melirih. Ia tak tahu kata cinta dapat terdengar begitu menyakitkan.

Minkyu yang mengerti dengan keadaan
wonjin tersenyum. ia merangkul tubuh
yang lebih pendek darinya itu kemudian
berbalik memeluknya. Ia tak mengatakan
apapun selain hanya diam dengan mengusap punggung wonjin lembut.

Eomma Yunseong sudah memeluk Eomma
minhee dengan erat. Kedua paruh baya
itu menangis dengan keras. Sementara Appa minhee hanya dapat menelan tangisannya. Matanya yang biasa menatap dengan tajam kini menjadi sayu.

Hwangmini; Welcome BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang