part 53

631 98 13
                                    

Hello aku update..
Mff atas keterlambatan update nya.

Happy reading

.
.
.

Angin berhembus dengan kencang malam
itu. Langit gelap nan pekat yang dihuni
oleh jutaan bintang yang membentuk rasi
uniknya, begitu senyap. Hanya ada suara
deru angin dalam keheningan itu.

Pepohonan di belakang sebuah rumah
mewah bergerak seiring dengan hembusan angin yang kencang. Dedaunan tua dipepohonan itu terjatuh saat angin
meniupnya terlalu kuat.

Yunseong menatap pepohonannya yang tengah menari dengan tatapan dalam. Matanya yang tajam memperhatikan bagaimana jatuhnya dedaunan tua dari batang pohon, kemudian terbang terhempas terbawa angin Tangannya memegang kuat cangkir kopinya
yang sudah mulai dingin.

Pintu balkon lantai atas yang dibukanya
membuat angin berlomba memasuki rumah mewahnya. Rambut tebal miliknya tersapu oleh angin yang berhembus dengan kencang. Rasa dingin itu seolah tidak mengganggunya.

"Kau belum tidur?"

Yunseong menoleh. Ia menyunggingkan sebuah senyuman hangat. "Aku belum mengantuk"

jawabnya. Ia kemudian kembali menatap
halaman rumahnya yang tidak teratur. "Kau baru pulang?"

''Ya. Seminggu ini aku shift kedua terus"

"Kau pasti lelah hyun..."

"Tidak terlalu"

Donghyun kemudian melangkah mendekat kearah Yunseong. Ia berdiri disisi Yunseong, melakukan hal yang sama seperti yang Yunseong lakukan. Memperhatikan gerak dedaunan yang
terhempas akibat angin yang berhembus
dengan kencang.

"Kevin mencarimu tadi"

Donghyun bergumam. "Dia kembali manja
denganku. Dan itu menyenangkan."

"Dia terus terusan memanggil, Jucci jucci...
kepalaku sampai sakit mendengarnya"

Donghyun tertawa kecil. "Itu hanya karna
aku menjanjikannya permen beruang. Kau
tahu betapa gilanya anak satu tahun lebih itu dengan beruang kan?"

Yunseong mengangguk. Ia menyeruput kopi dinginnya dan berbalik. Memunggungi halaman belakang rumahnya. Ia bersandar dengan pagar balkon saat ini.

"Dia tidur bersama Minhee?"

"Tidak. Beomgyu membelikannya buku cerita tadi, jadi dia memilih tidur bersama Beomgyu dan Soobin"

Donghyun mengangguk mengerti. Sudah satu bulan ini Minhee melepas seluruh alat alat medisnya. Hanya menyisakan sebuah selang infus. Dan masih belum ada tanda tanda ia akan sadar.

"Kau sudah melakukan apa yang kusuruh
kan?"

"Apa? menceritakan kenangan masa lalu
untuk membantunya sadar?"

Donghyun mengangguk. Yunseong
menghembuskan nafasnya panjang. "Aku
bahkan tak tahu bagian mana yang belum ku ceritakan padanya"

"Kenapa menyerah? Kau pasti melewatkan
cerita cerita kalian dulu" ucapnya. "Aku
mengantuk dan lelah. Ku tinggal duluan ya?"

Yunseong mengangguk. Ia menatap langkah kaki kecil Donghyun yang berjalan dengan cepat menuju kamarnya.

Sudah sebulan semenjak ia bertengkar
dengan Donghyun. Ia harusnya bersyukur
karna Dinghyunnya kembali seperti yang
dulu. Tidak mengatakan hal-hal yang buruk dan terus menyemangatinya.

"Hah.. kuharap ada seseorang yang akan
mengisi hati dan hari-harimu kelak,
Byunbaek."

Yunseong menutup pintu balkon rumahnya. Kemudian berjalan menuju kamar utama. Membukanya. Nafasnya berhembus lelah saat melihat Minheenya masih tertidur.

Hwangmini; Welcome BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang