Hayo, yang hati dan otaknya masih berfungsi dengan baik, mari saling menghargai, dengan tinggalkan Vote dan Komen😊...
[FB]
Fea ditarik oleh Karin, mereka menembus kerumunan yang sudah memadati koridor lantai dua dan menghadap kelapangan"Kenapa sih Rin?"
"Ih, udah ahk, diem"
Setelah beberapa menit, dengan kekuatan Karin mereka telah tiba di barisan paling depan.
Semua melihat kearah seorang anak laki-laki yang sedang berjalan menuju gerbang.
"Kayaknya bener deh, dia ada sangkut pautnya sama kematian Fana"
"Iyalah dia merasa bersalah mangkanya pindah, dih"
"Kalo bukan dia, kenapa dia harus pindah kan?"
"Ih, gue makin yakin kalo Dev terlibat"
Riuh, semua cemohoan terdengar ditelinga Fea. Jujur, ia tidak tahu tentang kenapa mereka memadati koridor ini, dan juga tentang lelaki dibawah itu.
Tapi sesaat kemudian, semua yang berada dikoridor terdiam, saat seseorang dengan sengaja menjatuhkan pot bunga dari atas. Semua mata tertuju pada sosok itu
"Sekali lagi gua denger bacotan lu pada soal Fana, lo semua bakal hancur kayak pot itu" teriak Kill tegas dan penuh pengancaman.
Fea terdiam, ia bergedik ngeri. Lalu, ia perlahan meninggalkan kerumunan, Fea bukan tipe orang yang suka mengurusi hal-hal yang bukan urusannya. Dia juga bukan siswi yang update tentang segala kasus disekolah, baginya lebih sedikit tau maka akan banyak ketenagan.
Tapi, langkah Fea tiba-tiba terhenti, Kala seseorang menahan tangannya. Fea berbalik, lalu menghempaskan tangan orang itu.
"Eh, Fea...ini....eh, gue....."
"Apasih?"
"Gue....gue....suka sa....sama lo"
Fea menghela nafas.
"Gak jelas lo!" Fea berjalan meninggalkan orang itu, tapi, lagi-lagi tangannya ditahan
Fea kembali berbalik menatap orang itu, "Brian, lepasin tangan gue"
Brian yang kerap disapa Bri itu adalah teman smpnya, dan mereka tidak pernah terlibat hal-hal yang diluar batas teman selama satu sekolah jadi pernyataan Bri barusan cukup membuat Fea bingung. Bagaimana bisa lelaki itu menyukai dirinya?
Fea memberontak, ia terus berusaha melepas tangan Bri yang memegang pergelangan tangannya erat. Hingga Bri mendorongnya, Fea tersungkur.
Bri yang terkejut langsung berjongkok membantu Fea. Fea menepis tangan lelaki itu dan berdiri
"Lo itu kenapa, ha? Lo gila? Gue gak suka sama lo! Ngerti? Jadi gak usah ganggu gue lagi!" Fea meninggikan suaranya
Tanpa disangka semua kerumunan yang memadati koridor kala itu, menatap kearah Fea dan Bri, dan disinilah mulanya, mula dari datangnya orang-orang yang mengusik hidupnya sekarag.
Dan tanpa disadari salah satu dari banyaknya orang yang melihat pertengkaran itu, menyunggingkan senyumnya.
Fea segera berbalik meninggalkan Brian dan berlari meninggalkan koridor yang ramai itu.
Fea berlari menuju taman sekolah, ia menduduki dirinya diatas rumput itu dan sembari memeluk lututnya. Ia menangis. Lalu saat tibanya pulang sekolah, saat ia ingin memasuki kawasan apartemennya, seseorang dengan sengaja menyerempet dirinya. Dan itu Brian!
Dia meringis pedih, lututnya berdarah, telapak tangannya juga. Tapi, tubuhnya seketika dipaksa berdiri, Fea menatap orang yang menggunakan masker itu, ia kemudian berjongkok membersihkan kotoran yang ada dilutut serta tangan Fea.
"Gue bisa sendiri" Fea memundurkan tubuhnya menghindari lelaki itu
Dia mengendikan bahunya lalu lelaki itu berlalu pergi.
Untuk kedua kalinya, lelaki itu menyunggingkan senyumannya.
Dalam langkahnya dengan senyumnya "Hi, Fea yang lain" ucapnya lirih
...
Setelah mobil Kill berlalu, Dev segera memasuki mobil dan menaruh ponselnya diatas dasbor untuk melihat kemana titik itu berhenti. hingga ia menekan rem dan memarkirkan kendaraannya.
Dev meraih ponselnya dan keluar dari mobil, ini adalah lokasi yang dia kirimkan. Dan untuk sesaat, bolehkan Dev berharap ini sebuah tipuan? Ia tidak ingin, ia tidak ingin 'dia' kembali.
Dev melangkahkan kakinya menginjak rerumputan yang sedikit basah karena gerimis, ia mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk untuk menunggu dia datang.
Dev menghela nafas sesaat ia menduduki bokongnya diatas
bangku taman. Memandang danau yang berada didepan matanyaNamun ia tercekat kala merasakan pergerakan disampingnya.
Dev terdiam, ia bingung.Kenapa harus sekarang?
"Hi"
Dev diam.
Ia menunduk, menetralkan jantungnya
"Davi"
"Lo diem!" Lirih Dev
"Dev, gue bisa jelasin"
"Kenapa lo gak beneran mati aja! Ha?" Dev menghela nafasnya "lo buat gue dibenci sama dia selama bertahun-tahun, dan gue dianggap dia sebagai penyebab semuanya! Lo tau gimana jadi gue? Gue gak tau apa-apa tapi gue harus menjadi yang paling bersalah atas semua ulah lo"
Dev tertawa miris "Dan sekarang, lo balik dan seolah semua baik-baik aja! Buat apa? Buat apa lo balik? Dia udah nganggap lo mati! Lo, udah mati disini"
"Dev, gue bertaruh buat bertahan hidup, gue pergi buat bertahan hidup, gue ninggalin semua tanpa pamit agar gue bisa punya semangat untuk berjuang buat bisa pulang setidaknya buat ucapin salam"
"Terus buat apa sekarang?"
"Dia, gimana?"
"Lo mau balik sama dia? Percuma! gue udah bilangkan, dia udah nganggap lo gak ada"
"Gue sayang sama dia"
Dev menatap orang itu.
"Tapi lo ninggalin dia"
"Lo tau Dev? Setiap malam tiba, gue gak mau nutupin mata gue, karena apa? Gue takut gak ada hari esok buat gue, Gue takut....gue takut dia berhenti. Gue takut dia berhenti berdetak Dev"
Dev merengkuhnya, menarik tubuh lemah itu kedalam dekapannya.
"Gue gak mau buat hidup dia yang udah hancur tambah hancur dengan mikirin gue yang penyakitan""Fea, dia sayang banget sama lo, lo tau dia hancur tapi lo ninggalin dia yang hancur selama ini tanpa kabar dan penjelasan, lo tambah mempersempit dunia dia Fea, dia nuntut penjelasan sama gue, gue gak tau apa-apa Fe, kepergian lo benar-benar ditutup rapat sama keluarga kita. Gue bingung mau bilang apa sama dia, dan dia bertahan dengan nyalahin gue atas semua itu"
"Gue mau ngejelasin sama dia tentang lo, gue mau ngejelasin kalo gue gak terlibat apapun tapi dia tetap dengan pendiriannya, Fea, please, gue bukan gak suka lo balik, tapi gue gak mau hidup dia yang mulai tersusun jadi hancur lagi"
"Dan juga, dia udah punya Fea yang lain" lanjut Dev dalam hatinya
Fea semakin terseduh, Dev mengelus surai perempuan itu. Sepupunya itu, kembali lagi.
Fea kembali,
Safea.
...
Hi semua, selamat malam minggu temen-temen😊 terimakasih untuk 100k pembaca ya🥰
Udah bisa nebak belum alurnya bakalan gimana? Hehe
Vote sama komen ya 💛
Fyi, sebenernya gak ada niat buat ngeprivat cerita ini sih, tapi karena respon vote dan pembaca yang sangat jauh berbeda, akhirnya cerita ini akan aku privat acak, jadi untuk kenyamanan kalian membacanya follow me first.I yellow you💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine Or Mine[Lengkap]
Teen FictionGue hanya ngingatin dua hal sama lo disini. Pertama, saat lo udah mutusin buat masuk kedalam hidup gue, gak bakal gue lepas lagi. Kedua, Selalu ada didekat gue dan hidup gue bakal jadi milik lo atau lo coba lari saat udah masuk kedalam hidup gue d...