semua yang terlibat

888 99 34
                                    

DORRRRRRRRRRRRRR






























Oh shit!

Kill mengelak, tetapi bahunya tertembak.

Orang itu tertawa, lalu mendekati Kill dan Sena

"Hi, Kill" sapanya

Sena tersenyum menatap perempuan itu dan bersembunyi dibelakang 'dia'

"Kenapa gua?" Tanyanya "gue yakin itu pertanyaan yang muncul di kepala lo saat ini" orang itu menyunggingkan bibirnya

Kill berdecih, ia memegang bahunya lalu melihat telapak tangannya yang tertempel darah.

Kill menatap 'dia' "gue emang suka darah. Tapi  gue jijik kalo itu darah gue sendiri" Kill menatap tajam orang itu

Orang itu tertawa nyaring, namun didetik berikutnya suara nyaringnya terbungkam dengan tumbangnya Sena, darah yang mengenai bajunya membuatnya beku

Kill menembak Sena yang berada dibelakang 'dia', dengan dua kali tembakan yang membuat darah Sena mengenai 'dia'

Orang itu menatap tubuh Sena yang penuh dengan darah. Ia menelan salivanya

"U turn?" Kill melangkahkan kakinya mendekati 'dia'

'Dia' panik, hingga mungkin lupa bagaimana mengoprasikan pistol yang berada ditangannya.

"Amanda Syabella, gue masih ga percaya sih kalo lu juga dalang dari semua ini. gue tau lo suka gue Bel, tapi ga gini caranya" Kill mengedipkan matanya

Bela terpojok hingga ia menodongkan pistolnya kepada Kill "mundur atau gue tembak"

Kill tersenyum, sungguh tidak ada keraguan baginya untuk terus melangkah, sebab ia tahu, Bela tak akan berani menembaknya terbukti dengan tangan gadis itu yang sudah bergetar. Kill berhasil mendekat, ia mengelus rambut gadis itu sembari menyelipkan rambut yang menutupi pipi Bela pada telinganya.

Tangannya yang penuh darah, menyentuh pipi Bela, menatap gadis itu dengan tersenyum.

"Lo mau gue?" Tanya Kill baik-baik

Bela menelan salivanya, menatap Kill yang tepat berada dihadapannya. Tangan Kill yang satunya mengenggam tangan Bela yang memegang pistol lalu perlahan mengambil alih pistol itu.

"Kenapa lu jadi gini sih Bel?"

Bela mengernyit, lalu menunduk. Kill meraih dagu gadis itu untuk menatap dirinya.

"Kenapa? Kenapa lo juga terlibat?"

"Fea"

Kill mengernyit

"Fea lo akan mati"

Kill mencengkram kedua pipi gadis itu "jangan bawa-bawa Fea gue, ngerti lo?" Kill menghempas cengkramannya

"Gue ga bohong, Fea lo dalam bahaya"

Kill menatap tajam Bela, ia menodongkan pistolnya pada gadis itu

"Fea dimana?" Tanya Kill

"Pesawat" balas Bela

Kill menurunkan pistolnya dan segera melangkah pergi, namun langkahnya terhenti

"Sklafea atau Safea?"

Kill menatap Bela

"Kalo lo melangkah dari ruangan ini, Safea akan jatuh dari atas gedung apart ini, dan kalo lo ga pergi dari sini, Sklafea akan mati dan hilang selama-lamanya"

Mine Or Mine[Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang