menjauh, haruskah?

1.6K 148 27
                                    

"Sorry banget ya Fe, gue beneran lupa sama surat lo, lo tau kan keadaan gue kayak gimana malam itu" Sena menatap Sklafea

Fea tersenyum mengangguk, jika diingat memang malam itu keadaan Sena seperti, orang yang habis minum dan lagi pula yang sudah terjadi tak dapat diubahkan? Toh ini juga bukan masalah yang terlalu besar

"Gue kalo habis minum selalu pulang keapart, gue gak stay disana, dan kebiasaan gue kalo udah puyeng besoknya gue gak inget apa-apa" Sena tersenyum malu

Karin terkekeh "lo juga kenapa ngasih sama orang teler sih Fe"

"Yakan gue gak tau kalo dia bakalan lupa, soalnya waktu kita ketemu dilift dia negur gue mana gue tau dia bakal lupa besoknya" Fea memakan ice creamnya "yaudah sih, besokkan gue sekolah, paling disuruh ngumpulin tugas sama guru" Fea cemberut

"Nanti gue bantuin deh" ujar Sena yang tidak enak hati menatap Fea

"Gue juga" sahut Karin

Fea menatap keduanya terharu

"Uhhhhhh, kaliannnn"

"Tapi boong" sanggah Karin dan Sena kompak,mereka tertawa

Fea mencebikan bibirnya dan memakan ice creamnya kembali, namun, ia teralih dengan dua sejoli yang memasuki cafe,

Kill dan gadis itu, Safea?

Hingga tak sadar ice cream yang ia pegang telah meleleh dan jatuh dibajunya

Fea tersentak "Eh, gue ketoilet bentar ya" izin Fea pada kedua sahabatnya

Fea berdiri dan memasuki wc, ia menghela nafas, mencuci mulutnya dan membersihkan ice cream yang tumpah tadi

Jadi, apa hubungan Kill dan perempuan itu sebenarnya? Bukankah Safea adalah nama yang pernah Kill dan Dev ucapkan? Bukankah gadis yang bernama Safea telah mati?

Fea menatap wajahnya pada pantulan kaca dan mengeringankan tangannya. setelah itu ia keluar dari toilet dan berpapasan dengan gadis yang bersama Kill

Safea.

"Eh, hai" sapanya hangat

Sklafea tersenyum kikuk "hai" balasnya

"Lo bareng siapa?" Tanya Safea

"Temen-temen gue"

Safea mengangguk "gue bareng Kill, tapi dia ketoilet dari tadi lama banget, mangkanya gue mau nyusulin" jelas Safea

Sklafea mengernyit, siapa yang nanya?

"Oh, iya. Toilet cowok dimana ya?" Tanya Safea kembali

Sklafea menunjuk lorong yang bersebelahan dengan lorong tempat mereka berada

"Oh, makasih ya Fea" Safea tersenyum dan berlalu

Sklafea menggelengkan kepalanya, menjemput Kill ditoilet? Sklafea tersenyum kecil. Ia kemudian melanjutkan langkahnya namun saat ia berbelok diujung lorong toilet mukanya terasa dingin

Fea menganga melihat air yang mengalir kebajunya, ia mendongak

"Aduh maaf" ujarnya reflek memegang baju Sklafea untuk membersihkan air yang ia tumpahkan

Tiba-tiba tangan orang itu ditepis kasar, Sklafea menoleh, Kill menarik kerah orang itu dan bersiap melayangkan pukulannya, Sklafea memegang tangan Kill, ia menggeleng menatap Kill

Kill melepaskan kerah orang itu dan menyuruh lelaki itu pergi dan menendangnya satu kali.

Kill melepas hoodie yang ia kenakan dan memberikannya pada Sklafea, Sklafea menatap Kill, "gak usah" tolaknya dan berlalu meninggalkan Kill.

Kill menatap kepergian gadis itu, ia teringat kembali apa yang Bobby katakan

Lepasin Sklafea Kill

"Hei" Safea mendekati Kill yang sedang melamun

Kill menatap tangannya yang digandeng Safea, lalu menatap gadis itu

"Ayo" Safea tersenyum dan mengajak Kill pergi dari toilet

Safea menghela nafasnya, ia melihat semuanya, bagaimana Kill memperlakukan gadis itu, bagaimana Kill menatap gadis itu, dan bagaimana Kill menatap tidak suka tangannya yang dirinya gandeng.

Ia jadi menyesal menyuruh Kill
Untuk menunggunya ketoilet tadi.

"Dia cewek yang gue suka dan yang Kill ganggu, dia Sklafea"

Ia ingat apa yang Dev ceritakan padanya ketika mengantarnya pulang dari rumah sakit tadi. Dev tidak mau menceritakan lebih lanjut, ia hanya bilang jika Sklafea adalah orang yang diganggu oleh Kill tapi, nampaknya bukan diganggu melainkan................

dilindungi?

Safea dapat melihat semuanya.

"Kill, are you oke?" Safea mengibaskan tangannya dihadapan Kill yang sedang melamun menatap Sklafea yang sedang berbincang dengan teman-temannya

"Nge, eh ya" Kill menatap Safea

"Makasih ya udah mau diajak kesini" Safea tersenyum, Kill mengangguk menjawab

"Kill?"

"Hmm?"

"Gue pergi waktu itu kare----"

"Gue gak peduli" sanggah Kill dengan cepat

Safea menelan salivanya menatap Kill yang melihat dirinya tajam.

"Oh, sorry" Safea menunduk

"Yang berlalu biarlah berlalu, gak usah diungkit lagi, kan lo ada disini sekarang"

Tunggu? Apa? Kill bilang apa?

Safea mendongak "lo.....gak nyuruh gue pergi...lagi?"

Kill menggeleng, Safea tersenyum

"Gue gak akan ninggalin lo lagi Kill, gak akan"

"Gue justru berharap lo gak pernah balik, tapi karena lo udah balik, ya mau gimana lagi"

Senyum Safea memudar, ia menatap Kill yang tanpa ekspresi.

"Lo udah punya pacar?" Tanya Safea hati-hati

Kill menatap Safea

"Ehhh itu...., lo masih suka sama gue?" Safea mengganti pertanyaannya

"Ya"

...

Vote dan komen ya semua💛

Oh, iya. Voting masih berlaku di part sebelumnya, jadi jangan lupa buat pilih ya, ayooo.....kamu dapat berkontribusi dalam ending cerita ini🥰 I yellow u miners💛💛

kamu dapat berkontribusi dalam ending cerita ini🥰  I yellow u miners💛💛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mine Or Mine[Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang