Siapa yang menjamin jika yang membawa Kazriel betul-betul polisi? Pernahkan terfikir jika Kill dapat mengatur semuanya?
Yah, benar. Semua ini ulah Kill, yang membawa Kazriel adalah suruhan Kill, mereka memang persis dengan polisi tapi berbeda, jika polisi untuk negara maka mereka ada dan diadakan oleh Kill dibawah naungan perusahaan Cyber Bobby.
Kill menginjak putung rokoknya, ia kemudian berjongkok dan meraih wajah Kazriel agar menatap dirinya. Mata yang sudah sayu milik Jiel mampu membuat garis lengkung pada wajah datar Kill. Kill melepaskan cengkramannya pada kedua pipi lelaki itu sembari tersenyum penuh arti.
"Lo tau? Gue gak ada niatan mau nyiksa lo kayak gini awalnya, tapi ngeliat tingkah lo yang mau nyerang gue disekolah tadi buat gue ingin ngabisin lo pake tangan gue sendiri"
"Brengsek" upat Jiel berbicara sebisanya
Kill tersenyum senang namun didetik berikutnya mukanya kembali datar dan tubuh Jiel bergetar dengan kuat. Kill menekan tombol kontrol yang ada pada tangannya sembari duduk di sofa.
Tak lama tubuhnya berhenti berguncang semburan darah muncrat dari mulut Jiel, tubuh Jiel sangat lemas ia menatap kearah Kill dengan rasa ingin membunuh lelaki itu namun, sayangnya ia justru yang akan terbunuh.
"Gue sangat menyayangkan lo harus berakhir sama kayak mereka"
"Kalo Fea sampe tau sikap monster lo ini, dia ga akan mau sama lo anjing" teriak Jiel sebisanya
Kill terkekeh "sejak kapan gue peduli Fea mau atau enggak sama gue?" Kill memberhentikan suara kekehannya lalu menatap tajam Jiel "gue akan dapetin apapun yang gue mau tanpa persetujuan dari siapapun, termasuk Fea. Sejauh apapun, sebenci apapun Fea sama gue, dia gak akan pernah lepas dari gue, kemanapun Fea melangkah satu hal yang pasti, tujuannya adalah gue"
Jiel meludah, ia meremehkan ucapan Kill. Kill menatapnya sembari tersenyum, kemudian ia berdiri, seseorang dengan seragam serba hitam memasangkan sesuatu pada tubuh Kill, setelah siap, mereka lalu memberikan pistol pada Kill. Jiel dipaksa untuk berdiri dan di ikat pada tiang.
"Lo emang pantes mati ternyata" Kill mulai membidik dan tak lama kemudian sebuah tembakan terdengar. Jiel terkulai lemas di lantai, menahan perih kepalanya yang tertembak sipil oleh Kill.
Kill tersenyum, ia mendekati Jiel dan menaruh kakinya diatas dada Jiel
"Lo fikir semudah itu lo mati? No! Enjoy this dude" Kill menendang tubuh Jiel yang membuat Jiel muntah darah kembali
Kill melepas perlengkapan yang dipasang oleh orangnya tadi
"Urus dia sampai jadi abu" Kill menepuk pundak orangnya dan berlalu meninggalkan ruangan.
Orang suruhan Kill mulai memencet tombol pada remot kontrol, yang kemudian turunlah pagar yang menutupi sekeliling Jiel dan orang itu kemudian memencet tombol merah yang membuat jiel menjerit kepanasan.
Sampai menjadi abu.
...
Kill menyambar makanan yang ada ditangan Bobby sembari merebahkan tubuhnya di sofa. Bobby menatap jijik sepupunya itu
"Gimana jiel?"
"Jadi abu kali"
Bobby tersenyum "belum sih kayaknya, mungkin satu jam lagi"
"Ga peduli"
Bobby berdecih, "oh iya soal data yang lo minta, udah gue kirim filenya sama lo"
Kill mengangguk "sayang banget gue sama lo"
Bobby merinding mendengarnya, smenetara Kill ia sibuk menghabiskan roti ditangannya
"Safea nanyain lo ke gue, lo kenapa ngindarin dia sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine Or Mine[Lengkap]
Roman pour AdolescentsGue hanya ngingatin dua hal sama lo disini. Pertama, saat lo udah mutusin buat masuk kedalam hidup gue, gak bakal gue lepas lagi. Kedua, Selalu ada didekat gue dan hidup gue bakal jadi milik lo atau lo coba lari saat udah masuk kedalam hidup gue d...