Fea menatap sekeliling bandara. Ia ingin menangis, tapi ini sudah janjinya pada kedua orangtuanya karena pada saat itu ia memohon agar membatalkan keberangkatan mereka dan menemui Kill di apart 333.
Sudah satu bulan berlalu semenjak kejadian itu dan sudah 2 minggu sejak kelulusan mereka dari sekolah menengah atas.
Kejadian-kejadian yang menegangkan selama ia bersekolah tak akan pernah ia lupakan, begitupula dengan dua biang keladi yang masuk kekehidupannya
Dev dan Kill.
Mereka berdua tak akan pernah Fea lupakan. Setelah kelulusan, Kill perlahan memberi jarak dengan dirinya, Kill tak sejahat dan semenyeramkan dulu, semenjak kehilangan Bobby, Kill semakin tak tercapai, setelah ujian berakhir ia yang paling pertama keluar kelas dan pulang, begitu pula dengan kelulusan waktu itu, Kill bahkan tidak datang kesekolah untuk merayakannya bersama.
Kill menjadi lebih dingin dan tak suka berinteraksi, ia menyibukkan diri dengan mengurus perusahan-perusahaan yang berdiri atas namanya ditambah dengan perusahaan Bobby yang sekarang turut ia ambil alih.
Pernah saat itu, Fea coba untuk menegur Kill, tapi Kill hanya menatapnya dengan dingin dan pergi tanpa mendengar sepata katapun dari mulutnya.
Kill, menghancurkan hatinya untuk kesekian kalinya.
"Fea, ayo check in"
Fea tersadar dari lamunannya dan segera mengikuti langkah kedua orangtuanya.
Selamat tinggal indonesia, Kill, Dev dan semua kenangan yang terlibat di dalamnya.
...
Los Angeles
Fea memegangi perutnya yang berbunyi, ia sangat lapar tetapi badannya juga sangat cape.
Ia membuka pintu kamarnya dan menuju dapur untuk minum. Ia melihat isi kulkasnya, benar-benar kosong, tidak ada yang dapat ia makan.
"Ma..." Fea mengetuk pintu kamar orangtuanya
Tak lama pintu dibuka "aku laper, boleh minta uang ga? Aku mau makan disekitaran sini"
"Kamu ga cape, Fe?"
Fea menggeleng, bohong. Ia cape sekali, tapi ia juga tidak bisa istirahat dengan perut yang kosong.
"Beliin cemilan juga ya, dibawah dekat restoran daging itu ada market" jelas mamanya sembari memberikan uang
Fea mengangguk dan segera keluar dari apart mereka. Fea memasuki salah satu restoran yang berada di dekat gedung apart tempat ia tinggal dengan kedua orangtuanya.
Setelah memesan, ia memilih duduk didekat kaca besar yang menampakan jalanan. Fea membuka ponselnya yang bergetar, ia mengernyit menatap nomor yang tertera tidak ia ketahui, terlebih ia telah mengganti nomornya yang tidak diketahui siapa-siapa selain dirinya dan kedua orangtuanya
Dengan ragu, Fea mengangkat panggilan itu namun tidak ada suara
"Excuse me miss"
Fea menoleh dan tersenyum kepada waiters yang mengantar makanannya.
Fea menaruh ponselnya kembali dan segera memakan makanannya.
Setelah membayar, Fea melangkahkan kakinya mencari market yang mamanya maksud. Ia segera mengambil beberapa kebutuhan makanan dan lainnya dan segera membayar lalu kembali memasuki gedung apart.Fea menggeser tubuhnnya ketika lift yang ia masuki berbunyi menandakan ada oranglain yang akan turut masuk.
Setelah sampai dilantainya Fea segera memasuki unitnya, ia sangat lelah dan ingin tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine Or Mine[Lengkap]
Teen FictionGue hanya ngingatin dua hal sama lo disini. Pertama, saat lo udah mutusin buat masuk kedalam hidup gue, gak bakal gue lepas lagi. Kedua, Selalu ada didekat gue dan hidup gue bakal jadi milik lo atau lo coba lari saat udah masuk kedalam hidup gue d...