"Hi Dev"
"Iya? Siapa ya?"
"Ga perlu tau, gua ga penting buat lo"
Dev mengernyit, ia ingin mematikan sambungan telfon saat itu, namun tawa nyaring membuatnya tak mematikan sambungan
"Udah siap kehilangan dua temen berharga lo? Eh, maksud gue satu mantan temen baik lo, dan satunya perempuan yang lo ingin jaga" sambung sang penelpon
"Lo ngomong apa sih? Gue ga ada waktu ya anjing buat ngeladeni lo"
"Its ur turn Dev, giliran lo"
orang disana tertawa kembali, begitu menakutkan dan juga memilukan
"Say goodbye to Kill dan Fea" sambunganpun terputus
Dev menelan salivanya dan pada saat itu juga ia melihat Dev dan Fea memasuki mobil yang saat itu Dev baru saja ingin berkunjung keapart gadis itu. Namun, saat ia ingin memanggil keduanya, mobil itu berjalan begitu saja.
Dev melihat ada yang tidak beres dan ia dengan segera kembali ke barnya dan mengejar mobil itu menggunakan mobilnya.
Mobil semakin tak terkendali dan Dev semakin shok saat mobil itu melawan arus, Dev memberhentikan laju mobilnya, ia mengeluarkan ponselnya dengan segera menghubungi seseorang
"Bobby, ini genting. Dengerin gue. Kill dan Fea dalam bahaya, mobil mereka disabotase dan sekarang mobil itu ngelawan arus, gue shareloc lo cepetan kesini" setelah berbicara hal itu, Dev mematikan sambungan dan mengirimkan lokasi pada Bobby
Namun, mobil yang samakin tak terkendali membuat ia takut. Ia takut kehilangan lagi. Ia memasang seatbeltnya, menghela nafas dan menginjak gas dan mengejar mobil itu dengan cepat. Tak perduli dengan suara kendaraan yang lain.
Dev terus mengejar mobil itu, hingga ia memutuskan untuk memotong jalan dan kemudian tubuhnya terhempas.
...
Kill memegang kepalanya yang terbentur akibat tabrakan, ia melihat gadisnya, Fea sudah tak sadarkan diri. Kill dengan tergesah-gesah menahan sakit mengeluarkan Fea dari dalam mobil.
Setelah ia berhasil mengeluarkan Fea, Kill membuka pintu kemudi dengan nafas yang menggebu, ia menarik rambut sang pengemudi.
"Tolongggg" ujar orang itu lemah, Kill mengantukan kepala orang itu pada kemudi berkali-kali
Pengemudi itu terjepit sehingga tidak bisa pergi kemana-mana, Kill terus saja mengantukan kepala pengemudi itu hingga lelaki itu tidak sadarkan diri. Ia menggeledah lelaki itu dan menemukan pistol yang dibawanya serta ponsel lelaki itu, Kill menampakan smirknya dan beberapa detik kemudian tubuh Kill terjatuh di jalan, mobil itu meledak.
Kill berdiri, ia tersenyum puas. Sangat puas. Tak lama Bobby datang, ia mendekati Kill dengan wajah khawatir.
"Bawa Fea" ujar Kill sembari mengelap darah yang ada di keningnya.
Kemudian Kill mendekati mobil yang menolong mereka. Betapa terkejudnya Kill saat melihat pengemudi mobil itu sudah terhempas dari dalam mobil
Kill membalikan tubuh orang itu dan seketika ia terdiam ditempat, nafasnya sesak. Sekarang rasa sakit ditubuhnya mulai mendesak.
"Bangun anjing woi bangun gak lo" Kill berteriak sembari menggoyangkan tubuh Dev
"Devv........." teriak Kill frustasi "anjing lo ya" teriaknya lagi
Bagaimana ia tak hancur? Harus melihat dua orang yang ia miliki terkapar tak sadarkan diri hingga tak lama Kill juga jatuh tak sadarkan diri.
...
Bobby mengelus punggung Kill, menenangi lelaki itu.
"Awas, gue mau cari tu bangsad" ujarnya yang terus-terusan memberontak ingin pergi setelah ia siuman
Bobby mengepalkan tangannya, ia kesal sekali dengan manusia ambis satu ini, jika Kill tidak sedang sakit, ia sudah melepaskan bogemannya pada lelaki itu.
"Lo masih mau gue urusin atau gue pulang?"
Kill berdecak, selalu saja mengancam
"Gue mau ketemu Fea" ujar Kill
"Fea disebelah lo anjing, mau ketemu gimana lagi bangsat"
"Ya lo santai dong, gue sakit anjing"
Bobby menghela nafas, lelaki ini memang sudah kelewatan, ia rela mencari beribu cara agar ruangan Fea dan Kill bersatu di ruangan tersendiri namun lelaki ini masih saja tidak tahu diri.
"Dev?" Tanya Kill kembali
"Dia baik-baik aja, semoga"
Kill melepas pandangannya dari Fea yang masih saja menutup matanya menatap Bobby
"Semoga?" Tanyanya "maksud lo?" Kill menelan salivanya
"Lo tau sendiri keadaannya"
"Gue gak mau denger kata semoga dari mulut lo"
Bobby sudah tak tahan, ia melepaskan kepalannya tepat sasaran. Bobby menghela nafasnya, sementara Kill memegangi pipinya serta sudut bibirnya yang berdarah
"Sorry" ujarnya menatap Kill
Kill memutar tubuhnya menjadi membelakangi Bobby. Dasar tak punya hati.
...
"Fa...., lo tenang aja, gue bakal balasin semua bajingan yang udah bikin lo tiada, gue bakalan mastiin kalo mereka bakalan nyusulin lo kesana" dia tersenyum sinis
"Dev dan Kill, dua orang yang gak punya hati, yang udah ngerenggut nyawa lo, bakalan minta maaf sama lo di akhirat nanti, gue bakal mastiin itu akan terjadi sebentar lagi Fa, lo harus percaya sama gue"
Dia mengelus nisan yang sudah lama tak ia kunjungi ini. Tak lama ia berdiri dari jongkoknya dan memasang kacamata hitamnya. Dan berjalan meninggalkan makam yang bertuliskan nama
S a f a n a
...
Hi, sayang-sayangkuuu, pa kabsss???
Lama banget yak updatenya? Hehe, maapin ya🤣 duhh, semakin menuju akhir nihhhh, udah ada yang nangkep belum ni siapa si 'dia' ?
Jangan lupa vote dan komen yaaa, semakin kalian aktif vote dan komen, semakin cepat updatenya😋
I yellow u gaisss💛💛💛💛💛💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine Or Mine[Lengkap]
Fiksi RemajaGue hanya ngingatin dua hal sama lo disini. Pertama, saat lo udah mutusin buat masuk kedalam hidup gue, gak bakal gue lepas lagi. Kedua, Selalu ada didekat gue dan hidup gue bakal jadi milik lo atau lo coba lari saat udah masuk kedalam hidup gue d...