Kill menerjang pintu itu, yang membuat seseorang disana menatap Kill. Kill mendekati orang itu yang menegang
"Mereka dimana?" Tanyanya
"Mereka? Siapa?"
"Lo ngapain disini?" Hardik Kill penuh tanya
"Tadi, gue ngeliat orang disini ngeliatin Fea terus, mangkanya habis upacara gue kesini buat ngechek soalnya Fea lari habis ngeliat orang itu"
"Lo liat orangnya?"
Dev menggeleng "dia make masker hitam, gak tau mukanya"
Kill berteriak "ahkkkk shit, anjing. Sampah, mati lo bangsad" upatnya sembari menendang tumpukan kardus disana. Hingga salah satu kardus yang berada disana terjatuh dari atas gedung.
Dev menegang seketika kala ia berada di tepi gedung melihat kebawah menatap bagaimana kardus itu jatuh dan para murid yang heboh dibawah.
Ini....kejadian ini, mengingatkannya pada kejadian itu. Kejadian dimana gadis jatuh seperti kardus tadi
Bagaimana gadis itu menatapnya dan berteriak meminta tolong pada Dev
Kill menatap Dev yang terdiam ditempat, menegang lalu ia menyeret pergelangan tangan Dev dan membawanya turun dari sana. Setelah sampai di koridor perpus, Kill melepas pegangan tangannya pada Dev. Lalu ia menatap lelaki itu.
"Lemah" ujar Kill lalu menyenggol bahu Dev dan meninggalkan lelaki itu.
Dev terduduk dilantai perpus. Ia menjambak rambutnya pelan. Frustasi, ia frustasi melupakan kejadian itu, tapi.... tapi hari ini ia memberanikan diri menginjak lantai itu kembali demi Fea dan dia juga terjebak bersama Kill, kardus dan kejadian yang lalu itu.
Kejadian dimana hilangnya nyawa seseorang didepan matanya, dimana ia menyakiti dirinya dan menyalahkan dirinya sendiri selama berbulan bulan hingga mungkin sampai sekarang. Rasa bersalah itu terus menghantui dirinya.
Ia ingat sekali teriakan memanggil namanya itu, terngiyang didalam benaknya.
Dev memejamkan matanya sebentar lalu ia melangkahkan kakinya menuju kelas dan ia juga tidak sengaja bertabrakan dengan Tomi yang ingin keluar dari kelas, Dev menatap Tomi datar yang sukses membuat lelaki yang berkelahi dengannya dulu itu berjalan pergi. Lalu ia mengambil tasnya dan pergi meninggalkan sekolah. Dev menaiki motornya, lalu saat pintu gerbang terbuka karena mobil akan keluar, ia segera mengegas motornya tepat dibelakang mobil itu, dan menancap gasnya kencang sebelum gerbang itu tertutup kembali, dan yah... Dev berhasil keluar dengan mudah. Mungkin sekarang satpam sekolahnya sedang mengoceh atau mengupat, Tapi Dev tidak perduli.
Ia memarkirkan motornya tepat disebuah Bar, milik ibunya.
Dev memasuki bar dengan wajah dinginnya, sekarang masih siang hari, jadi tidak terlalu ramai yang datang."Eh, Dev. Tumben mau kesini" ucap sang mama melihat anak lelakinya berkunjung kebar yang Dev benci
"Aku capek" balas Dev lalu berjalan menaiki tangga meninggalkan sang ibu.
Dev melihat kearah pengunjung wanita yang duduk di pojok kanan bar dengan seorang pria yang sedang menenggak minuman mereka, Dev mengernyit menatapnya lalu ia menolak fikirannya sendiri.Ia lalu masuk kedalam sebuah kamar yang berada diatas dan ia merebahkan tubuhnya disana.
Tapi tak lama, Seorang perempuan keluar dari kamar mandi, Binar.
Dev membuka matanya saat mendengar langkah seseorang mendekat.Dev mengubah posisinya menjadi duduk.
"Lo gak ngampus?" Tanya DevBinar tersenyum smirk "ngapain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine Or Mine[Lengkap]
Novela JuvenilGue hanya ngingatin dua hal sama lo disini. Pertama, saat lo udah mutusin buat masuk kedalam hidup gue, gak bakal gue lepas lagi. Kedua, Selalu ada didekat gue dan hidup gue bakal jadi milik lo atau lo coba lari saat udah masuk kedalam hidup gue d...