dont get sick, baby

2K 210 55
                                    

"Jujur gue mikirnya juga gitu, Kill ngedeketin lo karena ada kemiripan antara lo sama Safea, awal gue pindah juga waktu lo berlari kegue, gue bisa liat Safea dari lo Fe, gue gak bisa nebak perasaan seseorang sih, tapi, yang gue liat dari Kill dia terobsesi sama lo dan yang gue liat dari Kill dengan Safea dulu itu cinta, gue emang bukan pakar cinta, tapi kalo lo tanya seberapa berharganya Safea buat Kill, mungkin lo gak akan bisa ngeliat Kill yang sekarang kalo gak karena Safea"

Kata-kata Dev terus terngiyang dikepala Sklafea. Ia jadi mengerti sekarang, kenapa lelaki itu tidak menganggunya lagi.

Lift terbuka, ini bukan dilantai unitnya berada, hingga Fea membeku ditempat, ia menggeser tubuhnya ketika dua orang memasuki lift.

Kecanggungan begitu kental terasa, tidak! lebih tepatnya Fea yang merasa tidak nyaman disini.

"Lo temenin gue kan malam
ini?"

Yang diajak bicarapun mengangguk, mengiyakan. Sklafea meremas rok sekolahnya, beruntung pintu lift segera terbuka dan ia dengan segera dan terburu-buru melangkah keluar. Tapi, ia dapat merasakan jika dua sejoli itu berada tepat dibelakangnya. Fea segera mengelurakan card untuk membuka apartnya.

Dan ia juga begitu terkejut kala melihat dua orang tadi berhenti dipintu tepat disebelah unitnya.

Takdir macam apa ini?

Setelah beberapa detik tak sengaja matanya bertemu dengan salah satu dari mereka, Fea segera masuk kedalam unitnya.

Ternyata unit barunya tak lebih baik dari unit selumnya, jika ia tahu akan seperti ini lebih baik ia tinggal dirumah omanya saja. Meski ia harus bangun subuh dan berangkat berlomba dengan matahari terbit agar tak telat kesekolah.

Setidaknya ia tak harus bertemu dengan dia sekarang.

Sementara disisi lain.

Kill menatap Safea yang tengah membuka apel, ia mengambil alih pisau dan buah apel itu dari sang gadis dan ia membukanya.

Memotong apel itu dan menaruhnya diatas piring.

"Makasih" ucap Safea sembari tersenyum

"Eh, itu tadi temen lo kan? Siapa si namanya? Sk.....fe....Fea bukan sih?" Safea mengernyit bertanya

"Mungkin" balas Kill

"Iya, yang waktu itu ketemu di rumah sakit, terus dicafe juga, yang deket sama Dev" lanjut Safea

"Gak liat"

Safea menelan salivanya, dengan sedikit sunggingan dibibirnya. Bohong! Kill berbohong! Tidak liat? Ia tau semuanya. Ia tau bagaimana Kill berusaha melirik gadis itu, bagaimana tatapan Kill terus tertuju pada gadis itu kala mereka berjalan dibelakang Sklafea tadi.

Ia tau, Kill melihat Sklafea dengan jelas.

"Kayaknya dia baru pindah deh, soalnya tadi pagi ada orang yang nganter barang ke unit sebelah"

Kill mengangguk mengerti. Lalu ia menatap Safea "berhenti ngomongin sesuatu yang gak lo suka" Kill berlalu memasuki kamar tamu yang berada diunitnya Safea

Safea menatap Kill nanar, bukan itu jawaban yang ia inginkan. Ia ingin lelaki itu berbicara soal Sklafea, ia ingin tau seberapa besar Sklafea telah masuk kedalam menggantikan dirinya dihati Kill.

...

Sklafea membeku ditempat, ia menatap jam yang menunjukan pukul 4 pagi, ia menatap kearah seseorang yang sedang memejamkan matanya tepat berada diatas pahanya.

Jam 3 pagi, seseorang menggedor apartnya, ini tentu bukan hal yang menakutkan lagi bagi Fea, ia sudah sangat terbiasa jika itu terjadi diapart lamanya, tapi, ini tidak. Ini unit barunya, dan belakangan juga ia jarang mendapat teror dari mereka lagi. Lantas siapa yang menggedor pintu apartnya?

Mine Or Mine[Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang