TETT! TEETT!!!
" akhirnyaaa! " pekik Minul senang karena bel istirahat yang sejak tadi ditunggu-tunggu sudah berbunyi.
Cewek itu segera membereskan buku pelajaran nya yang ada diatas meja " kuy Le kantin! " ajak nya kemudian dengan semangat empat lima.
Merasa tidak direspon, Minul pun menoleh menatap cowok disebelah nya itu yang masih setia duduk dengan kepala direbahkan diatas meja, dan kedua mata yang ternyata saat ini sedang terpejam.
Minul menghela napas " Le? " ucap nya sambil menepuk-nepuk pelan bahu Chenle.
" Le, bangun oy! Disekolah tuh belajar, bukan nya tidur! " teriak nya tepat di telinga Chenle, membuat cowok itu berdecak kesal.
" bodo amat! Serah gue ".
" ampun dah nih orang! Udah istirahat Le, lo gak ngantin? ".
" ayo dong Le kantin! Gue laper nih! " Minul beralih menggoyang-goyangkan bahu Chenle.
" Le, ini hari jumat loh! Mang jaja kan selalu ngadain jumat berkah tuh, lumayan lah bakso beranak nya diskonan. Nanti gue mau makan tiga mangkok sekaligus! Satu mangkok nya gue bayar sendiri, yang dua mangkok lo yang bayarin, oke? Okelah! Chenle kan holkay, baik hati dan tidak sombong " cerocos Minul sambil semakin kuat menggoyangkan bahu Chenle dan cowok itu pun kemudian mendongakan kepala nya.
" enak aja! Lo yang makan ya lo yang bayar lah ".
" issh pelit amat sih lo sama gue! Nanti kuburan lo sempit tau rasa! Azab itu nama nya ".
" korban sinetron lo! Yang ada lo yang nanti kuburan nya bakalan sempit " balas Chenle sambil menatap Minul dari ujung kepala sampai ujung kaki.
" nistain aja gue terus! " rajuk Minul sadar jika sedang di ejek karena badan nya yang gempal.
Cewek itu berpangku tangan, memonyongkan bibir nya dan membuang muka, membuat Chenle merasa geli dan berusaha menahan tawa nya. Sungguh sangat menggemaskan ekspresi Minul saat ini.
" yaelah ngambek. Siapa juga yang nistain lo Nul. Makanya lo tuh diet, jangan makan mulu dipikirin! ".
" iya-iya nanti gue diet, " Minul celingukan, " Btw, kok tumben Jisung gak kesini ya Le? Lo lagi ada masalah sama dia? ".
Chenle sedikit melebarkan kedua mata nya " huh?! Ng-gak kok ".
Cewek itu lantas menyipitkan mata nya menatap Chenle, membuat Chenle berdehem kecil sambil membuang muka sesaat.
" masa? Terus tadi pagi kenapa kalian kek diem-dieman gitu? ".
" ahaha! Diem-dieman gimana sih Nul? Biasa aja kok ".
" gak yakin gue, ".
Minul sialan! Kenapa pake ngomongin Jisung sih?! -batin Chenle kesal sendiri. Bagaimana tidak? Ia baru saja bisa melupakan 'kejadian itu' beberapa waktu karena ia tertidur, tapi sekarang? Ketika nama Jisung disebut....
Hanya 'itu' yang selalu memenuhi kepalanya.
Fuck!!!
" lo pasti ada masalah nih sama Jisung. Ya 'kan? ".
" gak ada Minul! Dah lah gue mau tidur! " finall Chenle lalu memasukan kepala nya kedalam tas dan merebahkan nya diatas meja.
Melihat itu Minul membelalakan mata " lah lah kok?! Lo serius gak ngantin? Ya udah lah gue kantin sendiri aja, bye! " Minul pun berlalu dari sana.
=====
Saat ini Jisung sedang ada di kantin favoritnya dan Chenle, juga Minul tentunya. Kantin milik Mang Jaja, yang menyajikan bakso beranak yang paling disukai Chenle disekolah.