Tiga cowok itu berkumpul di kamar Chenle. Irenne di bantu Minul membawakan camilan yang sudah matang.
" camilan datang! " seru mama.
" makasih tante " balas Jisung.
" wih, enak tuh! Ih tante baik deh " puji Hyunjin.
Irenne terkekeh pelan " bisa aja kamu. Ayo dimakan. Inget kamar jangan sampe berantakan ".
" Le, dengerin kata mama " ucap Irenne pada Chenle.
" hm.. Iya-iya ma " balas Chenle tanpa menoleh. Cowok itu sibuk dengan PS nya.
Sementara Jisung dan Hyunjin hanya mengangguk seraya mulai mencicipi camilan nya.
" Minul, kamu mau ikutan disini atau mau istirahat? " tanya mama.
Cewek itu tersenyum " sini bentar dulu nggak apa-apa kan tan? ".
Irenne balas tersenyum " nggak apa-apa dong sayang. Tapi jangan lupa kamu juga harus banyak-banyak istirahat ".
Minul mengangguk " iya tan ".
" yaudah, tante tinggal dulu ya ".
=====
Hyunjin melirik Minul yang duduk di sebelah nya. Sejak tadi cewek itu hanya diam dan terus menatap Jisung dan Chenle yang saat ini bermain game.
" jangan lupa istirahat " ucap Hyunjin pelan.
Minul menoleh dan tersenyum singkat lalu mengangguk " gue mau istarahat ".
Cewek itu bangkit dan berjalan keluar kamar Chenle. Namun ia tidak langsung ke kamar nya, ia merasa ada yang tertinggal di dapur.
" Jin, minum gue sih tolong ! " seru Jisung.
" abis Sung " balas Hyunjin.
" yah... ".
" Le, jangan curang ya! Aku mau ambil minum dulu ".
" haha! Bodo amat, ".
" ish! " desis Jisung. " Jin, tolong gantiin gue bentar dong! Jangan sampe kalah ya! ".
" setdah! Iya-iya " Hyunjin segera mengambil duduk di sebelah Chenle dan menggantikan Jisung dengan game nya.
Sementara Jisung langsung melenggang menuju dapur.
Di dapur ia melihat Minul yang memegangi kepala nya. Cewek itu bahkan terlihat sempoyongan.
Jisung segera merangkul Minul, berusaha menahan tubuh cewek itu agar tidak terjatuh.
Minul terkejut dan langsung menatap seseorang di dekatnya. Tatapan mereka beradu dalam diam, sebelum akhirnya Minul mengalihkan pandangan nya ke sisi lain.
" lo nggak apa-apa 'kan? " tanya Jisung.
Minul menggeleng " gue cuma ngerasa pusing aja. Lo mau ngapain disini? ".
" mau ambil minum, lo sendiri? ".
" obat gue ketinggalan ".
Jisung mengangguk, ia langsung menuang minuman di gelas dan meminum nya. Seraya terus memperhatikan Minul yang kini sudah meninggalkan dapur.
Buru-buru Jisung menghabiskan minum nya dan mengikuti cewek itu sampai di depan kamar nya.
" lo ngapain? " tanya Minul.
" takut nya lo pingsan nggak ada yang tau, " balas Jisung seraya tersenyum.
Minul ikut tersenyum " oh... ".
" istirahat biar cepet sembuh ".
Minul mengangguk " iya ".
Jisung lagi-lagi tersenyum dan mengacak pelan puncak kepala Minul membuat cewek itu terkejut di perlakukan seperti itu.
" gue pergi dulu " pamit Jisung dan berlalu dari sana. Sementara cewek itu tak mendengar nya sama sekali, ia mematung dengan jiwa yang seolah melesat dari raga nya.
Setelah sadar ia langsung masuk ke dalam kamar, menutup pintu kamar rapat-rapat dan menjatuhkan diri nya di kasur dengan bahagia.
" apa?! Apa yang barusan itu?! Demi apa?! " pekik cewek itu girang.
=====
Hari-hari berlalu, Minul sudah merasa dirinya benar-benar sehat. Dan ia berniat pulang ke rumah nanti sore.
Siang ini Irenne meminta Chenle untuk menemani nya pergi ke butik. Dan Minul di temani Jisung.
" Nul? " panggil Jisung.
" iya? ".
" sini " perintah Jisung seraya melirik tepat di sebelah nya.
Minul paham, hanya saja ia ingin memastikan " apa? ".
" sini duduk sebelah gue ".
Barulah cewek itu duduk di sebelah Jisung. Jisung mengambil buku di dalam tas nya dan menyerahkan nya pada Minul.
Cewek itu menerimanya dengan kedua alis terangkat.
Jisung terkekeh pelan " gue salinin catatan dan tugas lo, biar lo nggak ketinggalan pelajaran dan tetep dapet nilai ".
Ya, Jisung sengaja menyalin catatan di kelas Chenle untuk Minul. Dan yang kebetulan ia membantu Chenle mengerjakan tugas nya dan sekalian membuat salinan tugas itu untuk Minul juga.
Minul tersenyum " makasih ya Sung ".
Jisung tersenyum mengangguk " sebagai gantinya, gue boleh dong minta tolong lo gorengin gue kentang ".
Minul terkekeh " siap! " cewek itu pun segera menuju dapur.
Jisung mengikuti nya dan duduk di meja makan. Cewek itu lantas mengambil kentang kemasan di dalam kulkas dan mencepol asal rambut nya.
Jisung terkekeh pelan, melihat Minul bersemangat.
" Nul? ".
" hm ".
" gue liat-liat lo agak kurusan ya " ucap Jisung.
Memang benar! Hanya saja Jisung baru sadar akan hal itu. Beberapa minggu terakhir sebelum Minul kecelakaan, ia rajin berolah raga dan benar-benar menjaga pola makan nya. Meskipun saat ini masih bisa di bilang gemuk, tapi tidak segemuk yang dulu.
Cantik juga -batin Jisung.
Minul sudah mulai menggoreng kentang nya, dan yang sangat mengganggu cepolan rambutnya terlepas.
Jisung segera bangkit, menghampiri cewek itu dan berusaha mengikat rambutnya lagi, tapi tidak bisa.
Minul tertawa " udah sih biarin aja ".
" gue risih liat nya " balas Jisung. Akhirnya cowok itu memilih memegangi rambut Minul sampai cewek itu selesai dengan pekerjaan nya.
" konyol banget lo njir! " ucap Minul seraya meletakan kentang goreng diatas meja makan. Jisung hanya tertawa dan mulai memakan kentang goreng nya.
" hm.. Enak! Pinter juga lo goreng kentang " puji Jisung.
" cuma goreng kentang mah gampang! Minul gitu lho " balas Minul bangga.
Jisung tertawa dan menyumpal mulut cewek di depan nya itu dengan kentang " biar gemuk lagi ".
" enak aja lo! ".
Kedua nya lantas tertawa bersama-sama dan menghabiskan waktu bersama sampai Chenle dan mama nya tiba.