" gue harus bilang ke mama yang sebenernya, " ucap Chenle yakin. Cowok itu pun keluar dari kamar nya dan menuju kamar Irene.
Tok! Tok! Tok!!
" ma! ".
" mama di dalem kan? ".
" iya sayang! Masuk aja, pintu nya nggak mama kunci! " balas Irene.
Chenle pun mulai masuk ke kamar mama nya, ia melihat Irene tengah duduk di depan cermin sambil berdandan ria.
" ma? ".
" hm? Kenapa sayang? ".
" Lele mau— " Chenle menghentikan ucapan nya. Jantung nya berdetak lebih cepat dari sebelumnya, ia mulai gugup.
" mau apa? ".
Aduh! Jangan gugup Le!
" L-lele mau ngo-ngomong penting ma, ".
" ya udah ngomong aja. Kok gugup gitu sih? ".
Chenle memutar otak nya untuk menyusun kata-kata yang tepat. Sebenarnya tadi ia sudah melakukan nya, tapi sekarang mendadak nge-blank.
" mau ngomong apa sih sayang? Jangan bikin mama penasaran dong ".
" iya-i-ya ma. Jadi Lele mau bilang kalo Le— ".
Ddrrtt!! Drrrttt!!
Ucapan Chenle terpotong ketika ponsel Irene di atas kasur bergetar.
" Le tolong ambilin handphone mama dong! ".
Tanpa menunggu, Chenle segera mengambil ponsel itu dan menyerahkan nya pada Irene.
" makasih sayang " ucap Irene sambil tersenyum saat menerima ponselnya.
Chenle hanya mengangguk dan balas tersenyum.
Irene sibuk menelpon dan terlihat grasah grusuh memasukan barang-barang yang ia anggap penting ke dalam tas nya.
" aduh sayang mama harus pergi sekarang, kita omongin lagi nanti ya, ".
Chenle pasrah.
" iya ma, ".
=====
" jadi lo mau ngomong apa? " tanya Jisung akhirnya to the point.
Minul menunduk sesaat, berusaha menghirup udara sebanyak-banyaknya, serta menghilangkan ke gugupan nya.
" jadi ngomong nggak nih? ".
" i-iya jadi, ".
" hurry up! ".
" gu-gue ".
Jisung menaikan kedua alisnya semakin tidak sabar mendengar apa yang akan di katakan Minul padanya.
" gue suka sama lo ".
1..diam.
2..diam.
3..masih diam.
4..Jisung tertawa dengan keras nya, sampai sekarang meja mereka menjadi pusat perhatian para pengunjung cafe.
Minul mendongakan kepala nya menatap Jisung " kok lo ketawa sih? ".
" gimana gue nggak ketawa, lo lucu tau nggak! " balas Jisung masih dengan tawa nya.
Sakit!
" Jisung udah deh nggak usah ketawa! ".
Mendengar ucapan Minul, Jisung sebisa mungkin menghentikan tawa nya.