#YP | 24

832 78 4
                                    

Suasana sarapan pagi ini terasa sangat berbeda. Jisung dan Jaemin hanya diam, membuat mama dan papa saling menatap heran.

" Na, Cung " panggil mama.

Kedua nya langsung menoleh ke sumber suara.

" kalian baik-baik aja 'kan? " tanya mama yang membuat Jisung melemparkan pandangan nya sesaat ke Jaemin.

" hm, " jawab Jaemin seraya mengangguk.

Skip.

" kak, " panggil Jisung. Keduanya saat ini sedang ada di halaman rumah.

" i-icung— ".

" udah jam 7 lewat, lo buruan berangkat sana " potong Jaemin cepat.

" kak tapi i— ".

" gue lagi nggak mau ngomong sama lo ".

Dan jisung diam. Ia pun berjalan menuju garasi dan mengemudikan mobilnya meninggalkan rumah.

Sesampainya di rumah Chenle, cowok itu sudah stay di terasnya lalu menghampiri mobil Jisung.

Tidak seperti biasanya, Jisung akan keluar dan membukakan pintu mobil untuk Chenle, kali ini ia hanya membuka kaca mobil nya dan menampilkan Chenle dengan senyuman nya yang memudar.

" kamu kenapa? " tanya Chenle.

Jisung hanya menggeleng lemah. Melihat Itu Chenle enggan bertanya lagi, ia langsung masuk ke dalam mobil.

Benerapa menit di perjalanan, Chenle yang sudah tidak tahan dengan sikap Jisung yang dianggapnya berbeda pun membuka suara,

" Cung kamu kenapa sih? ".

Jisung perlahan menepi dan menghentikan mobilnya membuat Chenle semakin penasaran.

" kak Nana udah tau ".

Chenle menaikan kedua alisnya bingung " tau? Tau apa maksud kamu? ".

Jisung menoleh " tau kalo kamu hamil dan yang hamilin kamu itu aku ".

" huh?!!! ".

=====

Sejak tadi Minul tak henti-hentinya menatap Hyunjin yang sibuk makan snack sambil ngoceh. Untuk sesaat cewek itu seperti terpesona dengan senyuman Hyunjin yang manis. Ditambah lagi jika mengingat bagaimana sikap cowok itu selama ini kepadanya.

Tapi ada satu hal yang masih mengganggu pikiran nya, cowok itu!

" btw kok Jisung sama Chenle belom keliatan jam segini? " tanya Hyunjin seraya melirik arloji yang melingkar dipergelangan tangan nya.

Minul menggeleng " entah " jawabnya.

Hyunjin kemudian berdehem sejenak, " emm, Cha? ".

" hm? ".

" gue boleh nanya sesuatu nggak? ".

Minul mengangkat kedua alisnya seraya mengangguk perlahan. Hyunjin menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal, itu karena ia gugup.

" lo... Suka sama Chenle? ".

Pertanyaan Hyunjin membuat cewek itu mengerutkan dahi sejenak sebelum tertawa lepas.

" pertanyaan lo itu serius? " tanya Minul di sela-sela tawanya.

Hyunjin mengangguk.

" sumpah! Gua nggak nyangka kalo bakal ada yang ngasih gua pertanyaan macem itu ".

Setelah puas tertawa barulah Minul mulai menatap Hyunjin serius, " gue kasih tau sama lo, gue sama Chenle emang deket, deket banget malahan. Tapi, gue nggak ada perasaan apa-apa sama dia, dan gue rasa dia juga sama ".

" Chenle itu sahabat gue, dan perasaan yang epic itu nggak akan pernah ada dalam persahabatan gue sama dia ".

" hidup gue udah kek drama, so, gue nggak mau nambahin drama lagi macem itu ".

Minul kembali tertawa, membayangkan jika ia sampai punya perasaan lebih dari sahabat kepada Chenle... Dan... Dan... Dan
...

" jadi lo sukanya sama Jisung? ".

Seketika Minul diam.

=====

Di kampus~

Jaemin keluar dari kelasnya hendak menuju kantin, namun langkahnya terhenti ketika seorang cowok mungil nan cantik di depan sana berjalan menuju ke arahnya.

Cowok itu berhenti tepat di depan nya, lalu berpangku tangan dan mulai berjalan mengelilingi nya,

" wah wah wah! Gue ucapin selamat buat lo yang bentar lagi bakal punya keponakan ".

Jaemin membelalakan matanya terkejut dengan ucapan Renjun. Ia lalu mencekal lengan cowok itu membuatnya berhenti, " apa maksud lo? ".

Renjun tersenyum mengejek " lo goblok ya ternyata ".

Jaemin berdecih.

Demi apapun! Jaemin muak melihat cowok di depan nya ini, " lo kalo ngomong yang jelas! Nggak usah buang-buang waktu gue! ".

" buang-buang waktu lo? Ckckck! ".

" gue tau gue tau! Lo emang orang yang super sibuk! Sibuk ngurusin hidup orang lain terutama! ".

" lo— " Jaemin hampir saja melayangkan tangan nya jika saja ia tidak sadar dengan sikon saat ini.

Renjun mengubah raut wajah nya menjadi serius, " ini peringatan terakhir gue, jaga batasan lo! Jeno itu udah milik gue! ".

" milik lo? " kini giliran Jaemin yang mengejek nya.

" halu lo!!! ".

" harusnya lo yang harus jaga batasan lo itu! Yang namanya cinta itu nggak bisa dipaksa, dan ya! Gue rasa gue nggak perlu ingetin lo lagi kalo jeno cinta nya sama gue, bukan sama lo!!! ".

Wajah Renjun merah padam, " lo bakal nyesel udah nyari masalah sama gue! Nggak lama lagi, lo dan keluarga lo bakal hancur! ".

" oh ya?! Uuhhh gue jadi takut ".

" lo bisa sepelein omongan gue, tapi lo harus tau satu hal, Renjun nggak pernah maen-maen sama omongan nya! ".

" silahkan! Lo pikir gue takut?! Cih nggak!!! ".

" kita liat keluarga siapa yang bakal hancur nanti! " Jaemin pun segera pergi dari sana.

Lo bener-bener nantangin gue Na!

=====

Jam istirahat, Jisung dan Chenle memilih pergi ke taman belakang sekolah, tempat yang mereka anggap aman untuk membicarakan masalah mereka saat ini.

" kita harus gimana Cung? " bingung Chenle.

" aku rasa, kita harus kasih tau orang tua kita ".

Chenle spontan membelalakan matanya mendengar ucapan Jisung " kamu serius? Denger Cung ak— ".

" sampe kapan kita sembunyiin ini? " potong Jisung cepat.

" i-iya aku tau! Tapi aku belom siap ".

Jisung menghela napas, ia lalu menghadap penuh ke arah Chenle dan memegang kedua bahu cowok itu, " Le, kak Nana marah dan kecewa banget sama aku. Ada dua alasan untuk itu, ".

" pertama, karena aku nggak dengerin omongan dia selama ini, dan yang kedua, karena aku nggak jujur dengan semua yang udah terjadi ".

" mama papa ku sama mama papa kamu pasti bakal marah dan kecewa juga setelah tau semuanya, tapi— ".

Chenle menunduk seraya menganggukan kepalanya, " iya Cung, aku ngerti ".

YOUNG PARENT'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang