#YP | 06

1.3K 142 0
                                    

Sudah lebih dari lima menit Jisung berdiri di depan pintu rumah Chenle, tapi ia masih ragu untuk menekan bel pintu rumah itu.

" gue harus berani " ucapnya meyakinkan diri sendiri.

Sementara disisi lain, Chenle yang baru saja akan menaiki tangga menuju kamarnya tiba-tiba saja berhenti.

" Jisung? " ucapnya seolah merasakan kehadiran Jisung.

Namun detik berikutnya ia menggeleng keras seraya terkekeh pelan " gak mungkinlah, makin ngaco gue ".

Dan ketika ia mulai melangkah,

Ting Tong!

Di luar,  Jisung akhirnya benar-benar menekan bel itu. Cowok itu mondar mandir mulai cemas.

Cklek!

Jisung menghentikan aksinya ketika pintu itu terbuka dan menampilkan sosok Chenle.

Jisung?! -batin Chenle yang hanya mengedip-edipkan matanya.

Itu artinya perasaan nya tadi itu benar, ada Jisung! Cowok yang ia rindukan.

Jisung berdehem pelan untuk mengurangi kegugupan nya saat ini " Le,  a-aku minta maaf ".

Chenle sedikit terkejut dan ia pun menaikan kedua alisnya.

" ma-malem i-itu  a-aku--- "

" udah gak usah dibahas Sung " potong Chenle cepat. Sungguh ia tidak ingin membicarakan soal itu.

Jisung diam dan susana benar-benar terasa canggung. Cowok itu menunduk dalam, ia tidak berani menatap manik mata Chenle.

Sementara Chenle terus saja menatap nya. Dalam hati ia berteriak senang karena Jisung mau datang menemui nya.

Fyi, setelah terbangun dari tidur nya tadi sepulang sekolah. Chenle memikirkan bagaimana sebaiknya hubungan nya dengan Jisung. Malam itu, bukan hanya Jisung yang bersalah, tapi ia juga. Dan jujur, hari itu ia sengaja menyuruh Jisung untuk tidak pulang.

Ia hanya ingin bisa menghabiskan waktu dengan Jisung, dan ingin kembali merasakan ciuman yang menbuat nya candu. Tapi siapa yang menyangka semua nya terjadi melebihi apa yang di ingin kan nya.

" makasih roti nya, maaf kalo aku diemin kamu. Aku tau itu buat kamu gak nyaman " ucap Chenle sambil tersenyum.

Jisung mendongakan kepala nya menatap Chenle " iya aku ngerti ".

" yaudah, ayo masuk " ajak Chenle.

Namun Jisung tiba-tiba teringat sesuatu. Ia pun melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan nya " maaf Le, maaf banget. Aku gak bisa lama-lama, aku harus  pulang sekarang " Jisung panik sendiri.

" kenapa? ".

" bentar lagi kakak ku pulang, nanti kalo dia tau aku gak ada di rumah, dia bakal marah " jelas Jisung.

" kakak? " beo Chenle " kamu punya kakak? ".

" iya. Kapan-kapan aku kenalin kamu sama kakak ku. Yaudah kamu masuk sana, aku mau pulang ".

Jisung pun berbalik dan siap melangkah kan kaki nya, namun pergerakan itu terhenti karena Chenle dengan cepat memeluk nya dari belakang.

Jisung terkejut dan hanya diam sambil mengedip-edipkan mata nya.

" hati-hati. Besok jangan lupa jemput aku ya " ucap Chenle sambil tersenyum dibalik bahu Jisung.

Mendengar nya Jisung pun tersenyum dan membalikan badan nya. Pelukan itu terlepas, Jisung meraih kedua tangan Chenle dan mengangguk " iya besok aku jemput ".

" udah malem, masuk dan buruan tidur " ucap Jisung sambil mengusak pelan pencak kepala Chenle.

Chenle mengangguk dan langsung masuk ke dalam rumah. Begitu juga dengan Jisung yang mengambil langkah seribu memasuki mobil nya.

Tak lama kemudian mobil Jisung benar-benar keluar dari pekarangan rumah Chenle.

=====

Jisung menghela napas lega ketika memasuki rumah nya. Sepertinya Jaemin belum pulang, karena tidak ada tanda-tanda manusia itu di rumah.

Dan saat ia membuka pintu kamarnya,

" kak Nana?! " pekik Jisung terkejut dengan kehadiran Jaemin di kamar nya.

Cowok itu sedang duduk di kasur dan sibuk dengan laptop nya.

" biasa aja gak usah kaget " ucap Jaemin tanpa mengalihkan pandangan nya dari laptop.

Dengan keberanian yang menipis, Jisung berjalan menuju kasur nya.

" dari mana lo? Bukan nya tadi gue udah bilang sama lo jangan keluar rumah ".

Jisung menelan salivanya, sembari berpikir keras untuk mencari alasan yang tepat.

" Icung udah gede ya sekarang, jadi udah berani bantah omongan gue ".

" ma-maaf kak. Tadi Icung cu-cuma mau nganterin buku yang Icung pinjem sama temen ".

" oh " balas Jaemin singkat.

" kakak udah dari tadi pulang nya? ".

" hm, ".

Kak Nana kek nya marah nih! -batin Jisung.

" kak, maapin Icung. I-icung janji gak akan ulangin ini lagi. Harus nya tadi juga Icung bilang dulu sama kakak. Icung mohon kakak jangan marah ya ".

Jaemin malah tertawa renyah " gue gak marah Cung, santai aja ".

" seriusan kak? ".

Jaemin mengangguk yang membuat Jisung  bisa kembali menghela napas lega.

" sekali lagi Icung minta maaf kak ".

" iya Cung " Jaemin beranjak dari kasur " yaudah gue mau ke kamar gue, lo tidur udah malem ".

Jisung mengangguk dan balas tersenyum " iya kak ".

Beberapa saat kemudian, Jisung pun terlelap.

Sementara Chenle, ia tidak langsung tidur. Ia kini menatap langit-langit kamarnya seraya memilin bibir bawah nya.

" kalo sendainya gue hamil, gimana ya? ".

" gue takut. Gue takut kalo Jisung bakal pergi gitu aja, ninggalin gue ".

" gue gak mungkin bisa jalani itu sendiri ".

Ia meringis sesaat lalu menghela napas pelan " semoga aja yang gue takutin ini gak terjadi ".

=====

Di lain tempat,,,

PLAK!

" gue udah tau semuanya! ".

Jeno memejamkan mata nya sesaat seraya memegang pipi kiri nya yang terasa panas.

" maksud lo itu apa sih Jen? Lo pacaran sama gue, tapi lo juga pacaran sama Nana ".

" Njun, maafin gue ".

Renjun tersenyum sinis " maaf lo bilang? Segampang itu lo minta maaf sama gue? Lo gak mikir Jen, gimana sakit nya hati gue?! Lo permainin gue! ".

" gue gak tau sejak kapan lo pacaran sama Nana, intinya gue gak mau dianggap PHO. Jadi gue minta detik ini juga, kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi. Kita putus! ".

Jeno menggeleng keras " gak! Gak akan ada kata putus antara lo sama gue! ".

Renjun terkekeh pelan " lo gak mau putus sama gue? Oke, berarti lo harus putus sama Nana! ".

" sampe kapan pun, gue gak akan lepasin Nana ".

" Jen! Gue udah mau berbaik hati lepasin lo buat Nana, meskipun jujur gue gak ikhlas. Tapi kenapa lo gak bisa lepasin Nana kalo emang lo gak mau putus dari gue? Lo harus pilih salah satu, gue atau Nana! ".

Jeno hanya diam menunduk, sementara Renjun mulai tersenyum sinis.

=====

YOUNG PARENT'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang