Day 20

27 7 4
                                        

Ada yang mau tema Line (dua tema) cuma 5K? DM, ya!

***

"Feb!"

Mendengar namanya dipanggil, gadis itu segera berhenti. Terlihatlah sosok kakak kelas yang tengah berlarian mengejar dirinya.

"Kak Sandi? Ada apa?" Feby bertanya setelah Sandi berhenti sambil memegangi kedua lututnya.

"Minta minum!"

Gadis tadi mengernyit, tetapi akhirnya ia tetap memberikan botol minum yang ia bawa kepada lelaki di depannya.

Perlu waktu sekitar satu menit untuk Sandi melepas dahaga. Setelah dirasa air yang ia konsumsi telah mengalir ke seluruh tubuhnya, ia segera mengembalikan botol minum tersebut.

"Yah ... Kak, kok dihabisin?" tanya Feby sambil menatap nanar botol merahnya.

"Lah? Emang habis?"

Tak ada jawaban. Gadis tadi masih menatap botolnya.

"Sampai lupa! Feby, ini gawat!"

Mendengar nada panik dari lawan bicaranya, gadis tadi segera memusatkan netranya ke arah lelaki di depannya.

"Gawat kenapa?"

"Daniel! Dia dikeroyok sama Thexagon—"

"APA?!"

"Sssttt ... dia—"

"Kurang ajar!"

Sandi terkejut ketika melihat adik kelasnya malah membalikkan badan. Bukannya bertanya apa yang terjadi selanjutnya, gadis tersebut malah berlari menjauhi sang wakil ketua DNLXtreme.

"WOI! FEBY!"

***

"Kak Ghani!"

Ghani yang merasa dipanggil pun menoleh. Matanya menangkap sosok gadis yang akhir-akhir ini tengah menjauhinya.

"Apa?"

Mata Feby berkilat. Ia tak bisa menahan emosi yang terbendung di hatinya. Gadis tersebut mulai melangkah mendekati kakak kelasnya.

"Kakak apain Kak Daniel?!" hardik Feby setelah jaraknya dan Ghani lumayan dekat.

"Ha? Daniel? Aku nggak—"

"Gak usah bohong!"

Ketika Ghani tengah sibuk menyangkal apa yang dikatakan Feby, tiba-tiba saja Sandi datang sambil menyeret adik kelasnya tanpa permisi.

Gadis chubby yang menjadi korban pun berganti mengamuk pada Sandi. Tak henti-hentinya ia mengoceh meminta dilepaskan agar bisa menginterogasi Ghani sampai tuntas.

"Duh, lupain Ghani! Keadaan Daniel lebih penting."

Setelah mendengar kalimat tersebut, Feby menjadi diam.

Dalam hatinya, ia merasa khawatir. Bukankah tangan Daniel masih belum sembuh? Lantas sekarang ... ia dikeroyok oleh geng lawan. Apakah mereka tak punya hati? Tega sekali menyerang orang yang bahkan tangannya sedang digips.

Thirty Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang