Hari mulai senja, dan saat inilah geng Ranjaka mengincarnya. Matahari terbenam, Runa dan Zura yang asik duduk di bibir gunung pun mulai takjub akan ke indahan Senja hari ini.
"Baru pertama kali turing, eh dapet sunset lagi aduhhh!" seru Zura yang mampu memeluk Runa dengan erat, "dengan orang tersayang gue lagi," sambung Zura yang begitu menikmati.
Namun bukan halnya Runa, masih khawatir akan kesehatan nya mendatang bagaimana. Runa hanya bisa tersenyum sendu sambil menyentuh hati nya yang kadang berdenyut tidak seperti biasanya.
Bian mulai menghampiri Runa dan Zura karena sudah larut, Bian yang tadinya membawa selendak kain ulos yang langsung di letakannya di pundak Runa yang mulai dingin. Zura hanya pakai jaket tipis dan Arga mulai menghampiri juga yang langsung ia lepas Hoodienya untuk Zura seorang.
"Nih, di pakai aja. Mending kalian naik ke atas deh, atau ke penginapan," suruh Bian yang langsung di turuti oleh Runa dan Zura, Zura khawatir dengan Arga yang hanya pakai kaos polos saja.
"Ini beneran? entar kamu tuh ke dinginan loh, Argaa!" seru Zura yang hampir aja netesin air mata karena gak tega, Arga tersenyum sambil mengusap lembut rambut Zura yang mampu membuat anggota yang jomblo bersorak.
"WOI! GAK USAH BUCIN JUGA KALI DI DEPAN KITA YANG JOMBLOH INI!" ujar Kamal yang ngegas, sebab ialah yang paling lama menjomblo.
"SEWOT AJA GEMBLONG, SEKALI-SEKALI JUGA, HAHAHAHA!" sahut Arga yang tak kalah nyaringnya, mampu membuat Zura tersenyum manis.
"Ini beneran gak apa-apa ka, Ga? takutnya entar kamu yang malah sakit," ucap Zura kembali, Arga menggeleng. "Enggak beneran ko, gue mah dah tahan baja. Mau gabung gak sambilan tuh main gitar," ajak Arga. Runa dan Zura memutuskan untuk tidak jadi ke penginapan duluan namun ikut duduk di atas hemok yang memang sengaja mereka bawa.
Zura dan Runa sudah duduk di samping para pemuda yang asik bercanda gurau dan bernyanyi bersama. Dan ternyata gak disangka Gabriel menyanyikan dan memainkan sebuah lagu Best part.
Liriknya sangat pas untuk keraguan Runa dengan Gabriel saat ini, yang mampu membuat Runa sesekali mencuri pandangan.
"Asek nih, entar juga lama-kelamaan ada aja yang nganterin undangan. Katanya gak mau pacaran sih," ujar Tengku bisa banget ngepecahin keheningan, yang mampu membust semua orang terkecuali Gabriel dan Runa hanya terdiam di dalam keheningan dunia mereka sendiri.
Dan kali ini giliran Runa yang bernyanyi dengan suara yang mampu mempukai ke 7 pemuda di hadapannya. Dengan judul lagi Maafkan aku #terlanjurmencinta
Jreng.. Jreng..
Mulai keheningan malam, Runa mulai mengintro sejak Gabriel sedari tadi memetikan gitarnya. Memang pasangan Goals.
Aku t'lah tahu kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu?
Aku t'lah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta
KAMU SEDANG MEMBACA
Look Your Eyes (End)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA *** Kini Runa hanya bisa menunduk, bersama Zeal yang tak jauh dari sekumpulan anak kelas 12 Bahasa yang sedang ngobrol saat acara perpisahan. Gabriel yang melihat adanya Runa dan Zeal pun mulai menghampiri mereka berdua...