Bab 5: Sepatu

317 29 17
                                    

Benar-benar menakjubkan, Gabriel sampai-sampai tak percaya Runa memang Qori'ah yang sebenarnya mereka cari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar-benar menakjubkan, Gabriel sampai-sampai tak percaya Runa memang Qori'ah yang sebenarnya mereka cari.

"Gue beneran gak nyangka, Suara Run semerdu itu," ucap Kamal yang kebtulan secara langsung menyaksikan tartil Runa. Sedangkan Runa sudah malu setengah mati.

"Ehm- gimana Kak?" tanya Runa ke Aulia, Aulia sudah menetapkan nama Gharna Haruna kedalam list isi qiro'ah jum'at depan.

"Sudah selesai, kalau kamu mau ke kelas. Ke kelas aja dulu," sahut Aulia, Runa langsung bangkit dan bersalaman untuk menghormati kakak-kakak kelsnya. Sedangkan Gabriel belum sempat untuk melihat Run. Gabriel langsung mencegah Runa sebelum keluar dari ruangan.

Run terkejut, "ada apa Kak?" tanya Runa sedikit dingin, Gabriel langsng mnggaruk tekuknya yang tak gatal. "Pulang gue antar, sekedar balas kesalahan gue," ucap Gabriel mampu membuat Runa mengngkat alisnya sebelah.

Yang lain mendegr perkataan Gabriel ercengng tak percaya, sampai-sampai Samudra, Indera, Tengku, Kamal dan yang lain menatap mreka seperti menonton sebuh film romansa.

"Ehm- Maaf, lain kali aja Kak." Runa langsung meninggalkan Gabriel dari depan ruangan Rohis, sedangkan Gabriel sudah terdiam.

Sedangkan Kamal, Samudra sudah tertawa terbahak-bahak melihat perjuangan sahabat mereka yang jomblo abadi.

"Nasib! Khahahaha, kelamaan jomblo makanya gak tau trik and tips nya dektin cewek tipikal Runa begitu," ujar Samudra yang msih saja mentertawakan sahabtnya, sedangkan Gabriel mulai kesal.

"Inget aja, Hari ini sore intinya gue harus antarin dia pulang!" ujar Gabriel sedikit kesal, mampu membuat Kamal dan Samudra masih tertawa terbahak-bahak. Aulia, Melati dan Amel sudah mulai membersihkan tempat Rohis. Walau Aulia kelihatan suka dengan Gabriel tapi dia bisa menutupi rasa dan berusaha ikhlas.

"Sabar aja Au, mungkin bukan jodoh lo," ucap Melati sambil mengelus pundak Aulia, sedagkan Aulia tersenyum tipis dan sesekali memalingkn pandagannya kepada sosok pemuda yang dingin.

Siapa lagi kalau bukan Nakula Indera Hadrawan, Sosok pemuda yang memang sangat dingin dan tipikal pendiam. Malahan karisma Indera benar-benar memikat.

"Ingat Cadar lo Au, udah ah galau bae," ujar Amel, Aulia mulai tertawa.
Gabriel mulai meninggalkan ruangan menuju kelasnya bersama Indera yang sejak tadi hanya nenyimak dan terdiam.

"Lo gak bosen apa hidup es batu?" tanya Gabriel mampu membuat Indera menatapnya hanya sekilas. "Gak, kenapa?" sahut Indera yang mulai bertanya balik.

"Takut aja lo jadi jomblo abadi," ujar Gabriel yang mengakhiri kalimatnya dengan tawaan kecil yang mampu siapa saja melihat tawaan Gabriel akan menular, begitu garingnya.

Skip.

Hari mulai semakin senja, Runa mulai memasang tasnya dan berpamitan dengan sahabat tercintanya Azura Otda Hirata. Runa mulai meninggalkan Zura, namun saat ia hendak mengikat tali sepatunya belum sempat terikat sepatu Runa langsung ditarik oleh Gita dkk.

Runa langsung terkejut dan pasrah, karena Sepatunya sudah dilempar ke bawah tengah lapangan yang masih banyak murid berlalu lalang.

"Iyuhh! kotor banget sepatu, gak cocok nginjak tuh disini!" ucap Gita seraya jijik dengan kotornya sepatu Runa, padahal masih bersih dan masih putih mengkilat sedangkan sepatu Gita sudah banyak bercak hitamnya.

"Yahhh! sepatu gue!" ujar Runa yang mulai berlari menuju lapangan sambil nyeker tanpa ada rasa malunya. Namun, saat itu ada Gabriel yang secara kebetulan melintas tepat di hadapan Runa dan menuju lapangan juga.

"Nah! ketemu," seru Runa yang mampu mengundang mata yang tak menyukainya, sedangkan Gabriel saat itu mulai menghampiri Runa dan berbungkuk tepat dihadapan Runa yang mampu membuat Gita kali ini kalah.

"Aduhh! romantis banget sih!"

"Ganteng, baik, romantis lagi!"

"Awwww pengen dong, gue aja deh!"

"Aww aww kaya drama korea!"

Gabriel langsung berduduk dan mengikatkan tali sepatu tepat di depan sekua murid yang berlalu lalang. Sedangkan Runa sudah mencak-mencak tak terima.

"Maksud lo apaan?" tanya Runa yang sudah mecincingkan matanya, Gabriel tak menggubris malahan membuat sepasang mata panas saat itu. Ya, Dewa kebetulan lewat tak jauh dari adegan drama Gabriel dan Runa.

"Udah lah Dew, bukan jodoh lo kali tuh si Bidadari," ucap Kenta. sedangkan Dewa sudah mengepal kuat tangannya. Cemburu masbro.

"Suttt Lo bisa diam gak sih? ouh iya, ini gak ada tapi-tapian lo harus pulang bareng gue, titik!" Gabriel langsung menarik tangan di atas baju lengan Runa menuju parkiran, sedangkan Runa sudah mulai kesal dengan perlakuan orang yang mampu membuatnya darah tinggi.

"Lo kira gue Kambing apa! Ditarik-tarik segala Hah!" ujar Runa mampu membuat Gabriel menatap Runa datar, "kata gue diem atau lo, gue--" ucap Gabriel yang langsung terdiam.

Gabriel langsung menunggang motor sportnya dan Runa hanya bengong. Gabriel mulai menoyor kepala Runa. "Awhh! sakit, kalau niat gak baik, mending gak usah aja, deh!" ujar Runa yang mampu membuat Gabriel menghembuskan napasnya kasar.

"Iya-iya! gue minta maaf oke," ujar Gabriel, Runa mulai naik paksa ke atas jok motor sport Gabriel miliki.

"Pertama kalinya gue berani ngajak cewek, dan nganterin cewek," batin Gabriel yang mulai fokus dengan pengemudinya.

"Pertama kalinya gue berani ngajak cewek, dan nganterin cewek," batin Gabriel yang mulai fokus dengan pengemudinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Diwajibkan untuk

Vote dan Komen❤

Biar Abang Gabriel dan Anak Ranjaka pada bahagia dapat komenan bidadari ehh:)

Look Your Eyes (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang