Bab 23: Panti Pelita Jaya.

98 10 3
                                    

Hari-hari terlalah berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari terlalah berlalu. Dan, tiba lah saatnya Gabriel dan murid kelas 12 lainnya melaksanakan Ujian nasional. Untungnya Gabriel sudah belajar seminggu lalu sebelum tanding basket yang di adakan di sekolah SMA Pelita.

Runa yang kebetulan libur hanya di rumah saja, mampu membuat Runa bosen tidak ada satu notifikasi pun dari ponsel pintarnya. Atau dari Notifikasi pesan di sebuah group Ranjaka pun tidak ada, karena anggota Ranjaka itu semua cowoknya kelas 12, sedangkan Runa dan Zura mau naik kelas 12.

"Gak usah galau juga kali Gab, doi lo tuh dia bisa jaga diri sendiri," ujar Samudra mampu membuat Gabriel menabok tangan Samudra yang begitu dasyat sakitnya.

Bugh

"AWWWH! LO KIRA TANGAN GUE GULING TARUNG APA HEH JOMBLO!"
"YA MAAF LAH, SAM. LO JUGA SIH, MANA BAWA-BAWA ANAK ORANG DI RUMAH LAGI,"

"Ribut aja terus, gue jodohin Gabriel sama ekhem mingkem juga," seru Bian yang mampu membuat Gabriel diam seribu bahasa. Jam pun mulai berlalu, kelas 12 pun sudah selesai mengerjakan soal Ujian nasional pelajaran Matematika.

"Baik Anak-anak, ujian untuk hari ini kita sudah selesai. Untuk tim Basket putra Jaguar malam ini kita latihan, seperti biasa," ucap Pak Ilham guru pelajaran Bahasa sekaligus guru pelatih basket Jaguar.

"SIAP PAK LAKSANAKAN!" sahut Gabriel, Bian, Samudra, Indera, Tengku, Kamal, dan Arga yang kebetulan satu kelas ujian hari ini.

Sedangkan Runa masih terbaring di kasur empuknya bersama sang sahabat, namun tiba-tiba benda canggihnya berdering pertanda ada sebuah telpon masuk dari ponselnya. Runa langsung mengangkat telpon tersebut.

"Hallo, Assalamualaikum," sapa Runa terlebih dahulu.

Yang nelpon itu ternyata Bian, yang mau pulang tapi saat itu geng Ranjaka mau ke yayasan anak yatim dan dhuafa.

"Waalaikumsalam, lo sama Zura bisa gak ke panti asuhan Pelita jaya. Di jalan Anggrek lima, sebelah komplek rumah kita," suruh Bian.

"Bisa kok Bang, ngapain?" tanya Runa.

" ya mah silahturahmi, kalian juga belum.pernah ke situ kan. Dan, sekalian beliin jajanan dua dus apa dah terserah isinya, sama minta izinin buat pulang telat malam ini sama Mama," seru Bian yang langsung di angguki oleh kedua gadis itu.

"Iyah deh Bang, laksanakan!" seru Runa begitu semangat.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

SKIP.

Runa dan Zura sudah sampai tepat di depan rumah panti tersebut.  Sudah ada anggota Ranjaka yang masih memakai seragam sekolah sambil bercengkrama dengan anak-anak panti, sampai membuat Runa memandangi seorang pemuda yang asik bermain ayunan dengan seorang anak kecil laki-laki.

Look Your Eyes (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang