Bab 35: Bye, Masa lalu.

305 8 0
                                    

Zealter Septihan Okta, ya dia adalah pemuda yang selama ini Runa cintai sejak dulu jaman umur masih dini, bahkan dia dambakan sampai sekarang Zeal lagi ikut tanding memanah langsung Runa tonton dan memberi semangat lewat doa-doanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zealter Septihan Okta, ya dia adalah pemuda yang selama ini Runa cintai sejak dulu jaman umur masih dini, bahkan dia dambakan sampai sekarang Zeal lagi ikut tanding memanah langsung Runa tonton dan memberi semangat lewat doa-doanya.

Hanya Zeal yang mampu untuk sekarang menjadi kebahagiaan kecilnya. Zeal memenangkan kejuaraan kembali, tak lupa Zeal langsung menemui sang pacar yang sudah lama menunggunya di tempat duduk tak jauh dari pandangannya.

"Run, ke bawah yuk!" ajak Zeal paksa menarik lembut tangan Runa yang terpaksa juga turun ke bawah fodium dan menghadapi pasang mata yang begitu banyak. Runa tidak merasa curiga apa-apa dengan tingkah laku dari Zeal. "Mau ngapain ih?!" tanya Runa.

Tiba-tiba ada banyak balon berwarna merah muda berterbangan di sekeliling lapangan. Runa sudah sampai di lapangan yang di mana hanya akan ada dirinya dan Zeal yang sepertinya sudah didesain untuk kejutan.

"Lo tau gak, seberapa besar perjuangan gue selama ini?" tanya Zeal yang sangat tiba-tiba mampu mengundang semburat merah semu di pipi cantik milik Runa. Runa menggeleng, dan mulai merasakan gugup yang tak seperti biasanya.

"Sebesar studio ini, mungkin lebih besar lagi. Bahkan satu bumi, itulah tanda cinta gue ke lo Run," sambung Zeal yang benar-benar di luar dugaan Runa. Runa tersipu malu, sebab dirinya dan Zeal sudah banyak di tonton oleh penonton yang ada di tandingan memanah outdoor ini.

"Gue emang gak segentle, dan gak berani seperti dia yang selalu menghibur, menemani diri lo dari titik lemah. Tapi, gue bisa ngerasain rasa yang lo rasain dari kita awal berjumpa, dekat, menjalin hubungan walau bisa dibilang cinta monyet dan terpaksa terpisah. Namun, takdir malah memperkuat ikatan batin gue ke lo Run. Dan sekarang gue gak mau tahan-tahan ini lagi. Bisa lo berpaling dulu sejenak ke arah fodium di sana," ucap Zealter yang mulai menyuruh Runa menoleh ke fodium di mana awalnya hanya ada penonton biasa dan mulai tiba-tiba muncul tulisan besar yang tertera nyata di mata indah milik Runa.

"Will you merry me?"

"Gharna Haruna❤"

Runa mulai berbalik dan mendapatkan Zeal yang sudah bertunduk lutut, sambil memegang bunga dan sebuah cincin yang memang dibuat khusus untuk Runa seorang.

"Gue gak setampan dia, gue gak sekaya dia, gue hanya lelaki biasa di mana ingin menyempurnakan agama dan separuh jiwa gue di diri lo. Jujur, mau playboy, fucekboy aja gue harus beribu mikir untuk kelakuinnya. Jadi Will you merry me, dear?" ucap Zeal yang begitu tulus dan sopan. Mampu membuat penonton bersorak-sorak untuk memberi support hubungan atlet muda dan dokter cantik ini.

Runa dan Zeal sudah beranjak di umur yang dimana memang diwajibkan untuk menikah. Runa yang baru saja menginjakkan di umur 23 tahun, sedangkan Zeal yang sudah beranjak di umur 24 tahun dimana mereka sudab sama-sama sukses dan bisa menghasilkan uang dengan kerja keras sendiri.

Di sana sudah ada Azura, Tiara, Glarika, Gita, Olim, Aluna sahabat Runa yang begitu mensupportnya dari titik nol hingga sukses bersama sampai sekarang.

"Kamu terlalu sempurna untukku Zeal, Emm ... yes i'm will," sahut Runa tersipu malu sambil mengambil buket bunga yang ada di tangan Zeal. Zeal mulai berdiri dan memasangkan sebuah cincin bermata berlian yang sangat indah. "Thanks for honest with me, dear," Zeal tidak bisa lagi menahan rasa bahagia dihari ini. Lamarannya sudah diterima, dan bulan depan mereka perepsesian.

Zeal langsung memeluk tubuh sang gadis yang sudah menangis haru bahagia, "Jujur, aku sayang kamu juga udah lama. Makasih untuk kesabaran, ikhlas dan tulus selama ini," lirih Runa.

"Tiada pengorbanan yang mengkhianatin hasil, ini takdir Allah 'kan? Jalani aja, sukses buat kita sama-sama, saling membimbing, dan jadi diri kamu sendiri yang aku cintai selama ini," sahut Zeal yang tak kalah bahagianya.

Benar-benar semua di luar dugaan, Zeal yang tadinya hanya sering mengganggu Runa, jadi tempat cubitan Runa, ngambekan Runa. Dan, sekarang bisa memilikinya itu adalah suatu kebanggaan. Jangan tanya ada gak sesi cium kening? Atau hal lainnya, mereka masih malu-malu kucing. Jadi, hanya bisa peluk pun karena kelepasan.

 Jadi, hanya bisa peluk pun karena kelepasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TAMAT.

Look Your Eyes (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang