Bab 7: Guru Baru.

250 30 16
                                    

Pagi kali ini mampu membuat Runa malu setengah mati, Bagaimana jadinya Dewa benar-benar memberikan kesempatan untuk Runa mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi kali ini mampu membuat Runa malu setengah mati, Bagaimana jadinya Dewa benar-benar memberikan kesempatan untuk Runa mendekat. Namun, Selalu saja ada penghalang.

"Lo kenapa dah? senyam-senyum, kesambet Titin?" ujar Zura yang langsung dipukul oleh Runa di lengannya. Titin adalah hantu yang banyak menemui magsa di SMAJAN ini, katanya. Tapi, Runa gak percaya sama begituan.

"Titin baik sama gue, gak bakalan dia sambet yang ada dia takut kali," ujar Runa, Zura hanya bisa mengangguk saja. Bel pun mulai berbunyi pertanda pelajaran sudah dimulai.

Seorang guru pun mulai masuk, dan yang tak disangka-sangka rupanya guru itu adalah seorang pemuda yang bisa dibilang masih muda sekali dan begitu tampan. Seketika kelas 11 ips 2 menjadi ricuh karena banyak gadis menebar pesona kepada guru baru itu.

"Selamat pagi anak-anak," sapanya terlebih dahulu, "pagi pak!" seru mereka dengan serempak, terkecuali dengan Runa yang biasa aja.

"Ouh iya saya guru baru kalian di pelajaran biografi, Nama saya Joshua Alexander Tanjung. Kerap disapa Joshua, semoga kalian bisa menerima saya," ujar Joshua sambil menebar senyumnya yang mampu siapa saja yang melihatnya tersenyum malu.

"Bapak! Tampan banget sih, udah punya pacar?" tanya Ziva murid yang tipikal playgirl. Joshua mulai tersenyum, dan menatap ke arah Zura. Ya Zura adalah pacarnya, namun Zura hanya bisa terdiam.

"Ada, lagi menempuh pendidikan juga," sahut Joshua yang mampu mematahkan hati semua murid kelas 11 ips 2, terkecuali Zura yang mulai tersenyum malu. Seketika mampu membuat Runa bingung dengan Zura, yang lain patah hati sedangkan Zura biasa saja.

"Lo kenapa Zur?" tanya Runa yang mulai bingung dengan tingkah gelagapan Zura, "Hah? gue gak apa-apa ko, fokus tuh," ujar Zura mengalih topik pembicaraannya.

Kelas mulai damai, namun mata Joshua tak pernah pindah dari wajah gadisnya yang tepat tak jauh dari ia duduk. Bel pun mulai berbunyi, dan pelajaran Joshua pun sudah selesai.

"Terima kasih sudah bisa mempercayai saya dan bisa mengikuti pelajaran saya dengan baik. Saya permisi dahulu, oh iya Azura nanti kamu ke ruangan saya ya!" pinta Joshua yang mampu membuat Zura mendongak dan mengangguk-angguk dengan gugup.

"Ko pak Joshua tahu namanya Zura ya? kan belum kenalan?" ucap Elsa yang mampu membuat the gans girls kelas 11 ips 2 ini curiga. Runa mulai bingung, "Lo kenal pak Joshua, Zur?" tanya Runa yang tiba-tiba.

"Iya, Ehh E-enggak ko. Kenapa?" sahut Zura yang begitu gugup, Runa menggeleng. "Gue percaya ko sama lo, nanti nganti ya," ucap Runa.

"Gak bisa kayanya, kan lo ingat gue disuruh pak Joshua ke ruangannya. Jadi, lo ditemenin sama Kak Dewa aja," sahut Zura memang ada benarnya, Runa mulai mengangguk. "Okey," sahut Runa.

"Eh Zur, lo tau gak tadi. Masa iya, Kak Dewa bilang dia sayang gue," ucap Runa dengan pelan mampu membuat Zura melongo, "bagus dong, lo seharusnya bahagia cinta lo gak bertepuk sebelah tangan," sahut Zura yang begitu mendukung, Runa mulai mengangguk.

Look Your Eyes (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang