🍓 Victim [33]

20.1K 1.9K 197
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Jungkook menggeliat pelan dan terbangun dalam dekapan suaminya.

"Eungh ... Hyung?"

"Sayangku? Mana yang sakit, hm?" Taehyung yang tadi posisinya sedang memeluk dan menciumi kening Jungkook, kini beralih mengelus pipi submisifnya lembut.

"Kepalaku pusing." keluh Jungkook.

"Sini Hyung pijat, tidurlah lagi. Kau membuatku cemas." ucap Taehyung lembut, mengecup sekali lagi kening Jungkook.

"Koo mau cium." ucap Jungkook manja.

"Sejak tadi kan sudah Hyung cium-cium, Sayang." Taehyung terkekeh.

"Tidak terasa~ Mau cium lagiii." ucap Jungkook sedikit merengek.

"Baiklah, mau cium dimana, hm?" tanya Taehyung iseng.

"Semuanya. Mau yupi~"

Taehyung langsung saja menciumi wajah Jungkook gemas, lalu mencium bibirnya lembut.

"Sudah?" tanya Taehyung ketika ciuman itu terlepas.

"Eum." angguk Jungkook yang semakin menduselkan wajahnya pada dada bidang suaminya.

"Kenapa kau bisa terluka? Siapa yang menyakitimu? Apa Jaehwa yang melakukannya?" tanya Taehyung ingin tahu sambil melirik luka di pelipis Jungkook yang kini sudah tertempel plester.

Jungkook hanya diam, enggan menjawabnya. Terlalu malas jika harus kembali membahas tentang kejadian sebelumnya bersama sang Kakak.

"Hyungie, Koo lapar." cicit Jungkook mengalihkan topik.

"Kau belum makan?"

"Belum, tidak nafsu makan. Tapi sekarang lapar." jawab Jungkook.

"Kenapa belum makan? Nakal. Ayo makan dulu." Taehyung bangkit, lalu menarik lengan Jungkook agar terbangun.

"Tapi Koo ingin disuapi."

"Baiklah, Hyung akan menyuapimu."

•••

"Kau masih merasa pusing?" tanya Taehyung. Pagi ini ia akan berangkat ke kantor. Sebenarnya ia tidak tega meninggalkan Jungkook sendirian di apartemen, tetapi pagi ini Taehyung harus melakukan meeting penting dengan klien-nya.

Victim「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang