24 - Penjajah

15 6 0
                                    

"Terima kasih untuk waktu yang sangat singkat ini dan terima kasih karna telah membuatku berharap kepada sesuatu yang tidak pasti"


Pagi ini seperti biasa Sasa pergi ke sekolah dengan perasaan yang sedikit lebih membaik daripada hari kemarin.

Namun saat akan memasuki kelas Ipa 2 Eza menghadangnya sembari tersenyum manis. Yang bikin suasana nambah awkward.

"Haii " sapannya normal. Tumben.

" Hai " balas Sasa senormal mungkin.

" Kamu udah sarapan? " tanya Eza dengan sangat lembut.

Rasanya Sasa ingin muntah saat Eza bersikap manis seperti ini, pake kamu kamuan segala lagi " Udah kok Za" balasnya.

"Nanti pulang bareng aku ya" tambah Eza yang bikin Sasa makin tidak bisa berkutik lagi.

"Gu,, gue dijemput sama bang Vino " seru Sasa sedikit gugup.

" Yaudah kalo gitu aku jemput kamu jam 5 ya. Aku mau ajak kamu ke suatu tempat " jelas nya.

" Mati guee" batinnya

"Oke, kalo gitu gue masuk dulu ya Za"  pamit Sasa.

"Yang serius ya belajarnya " ujar Sasa mengacak lembut rambut Sasa.

" Anjirr, sumpah gue punya penyakit jantungan ini mah " runtuk Sasa segera berlalu ke dalam kelas.

Terlihat Aurel, Tata, dan Syifa yang sedang mengintip dari arah jendela
" Rel geser dikit napa, gue kaga keliatan ini " seru Tata berusaha mencari celah untuk melihat keluar.

" Lah kok tinggal Eza yang diluar, Sasa nya mana? " tanya Syifa.

" Iya ya Sasa kok tiba tiba ngilang? " seru Aurel.

" Lo sih pake acara ribut segala. Jadi kita kehilangan jejak Sasa " ujar Aurel menoyor kepala Tata. Dan sebentar lagi akan terjadi perang dunia ketiga.

" Lo sih yang egois, makan tempat banget jadi gue kan ga keliatan " balas Tata.

" Siapa suruh lo pendek"  gerutu Aurel  dengan pede nya.

"Ga sadar diri banget, ngaca mbak ngaca! Situ juga pendek kali" seru Tata menggelegar seantero dunia.

" Ih kalian apa apaan sih, tuh liat Eza nya juga udah pergi " ujar Syifa mengalihkan perhatian mereka semua.

" Yah ga jadi nonton drama romantis lagi deh " hela Aurel.

" Emang Sasa nya kemana sih " tanya seseorang dari arah belakang.

" Gatau tuh Rel, gakuat lagi mungkin sama perlakuan Eza " ucap Tata masih memandang kearah jendela tanpa tahu siapa orang yang bertanya.

" Perasaan gue ga ada nanya sama lo deh " kesal Aurel.

" Eh salah orang " ketus Tata berbalik ke arah Syifa.

" Lo yang nanya kan Syif ? " tanya Tata.

" Gue ga nanya apa apa Ta " ucapnya.

" Lah, terus yang nanya tadi siapa dong? " tanya Tata yang sedikit parnoan.

" Gue! " seru Sasa yang  membuat ketiga  perempuan tersebut seketika berbalik badan.

" Ehh Sasa udah sampe " ujar Aurel berusaha mengalihkan.

" Dari tadi kali Rel " lanjut Syifa pengen disumpel mulutnya.

" Tadi liatin siapa? " tanya Sasa basa basi sebelum iblis nya keluar, hehehe engga deng.

"  Eh liatin siapa ya? " Tata seketika amnesia.

SasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang