Hari ini SMA JAYASAKTI kedatangan tamu dari luar kota untuk sosialisasi masuk PTN favorit. Yang mengharuskan setiap kelasnya agar berkumpul di ruang aula untuk mendengar sosialisasi yang akan diberikan.
"Harus banget ya kita juga ikut? " tanya Aurel.
" Harus lah rel kan kita siswa SMA JAYASAKTI juga " ujar Sasa.
"Tapi kan kita masih kelas XI" sambung Syifa.
"Kan nambah pengetahuan juga tentang PTN " ujar Tata.
" Emang kalian ga mau masuk PTN favorit? " tanya Sasa.
" Ya mau lah " ujar mereka serempak.
" Yaudah hayuk jangan malas malasan" ucap Sasa menarik ketiga temannya untuk masuk ke ruang aula.
Sosialisasi berjalan dengan hening semua siswa mendengar arahan dari depan podium dengan seksama. Saat diadakan dorprize Aurel manggil Sam yang kebetulan lewat entah darimana.
"Sam sini deh " panggil Aurel.
" Eh iya kenapa Rel? " ujar Sam.
" Udah sini duduk dulu" ujar Aurel menarik Sam agar duduk di sebelah nya. Kebetulan sekali bangku disebelah Aurel masih kosong.
Ini kenapa si Aurel manggil Sam sih, kan jadi gakuat batin Sasa.
"Eh Sam gue denger denger lo deket ya sama Karina " ujar Aurel sepertinya ingin mengorek hubungan Sam sama Karina.
" Haaaa enggak kok kita cuma sahabatan. Kaya nya banyak yang ngira gue pacaran sama Karina deh hahah" jelas Sam.
"Iya soalnya dimana mana pasti gue liat lo lagi sama Karina" ujar Aurel makin bersemangat saja.
" Dia sih emang pernah ada rasa sama gue. Mungkin sampai sekarang juga dia masih ngejar ngejar gue" jujur Sam.
"Terus lo tanggepin? " tanya Aurel semakin gencar.
" Ya enggak lah orang gue udah anggap dia sahabat gak lebih " ujar Sam yang membuat Sasa yang mendengar berteriak bahagia dalam hatinya.
" Terus lo ga risih gitu di tempelin mulu sama Karina " tanya Aurel memanas manasi.
" Risih sih kadang" ucapnya mengedikkan bahunya.
"Kalo boleh tau tipikel cewe yang lo suka gimana sih " tanya Aurel yang seperti nya mengarah lebih jauh lagi.
" Yang penting cewe sih " ujar Sam tertawa.
" Ciri cirinya gitu loh Sam " ujar Aurel tidak sabaran.
" Yang penting sih baik aja terus nyaman udah itu doang " ucap Sam.
"Cantik juga dong ya. Ga mungkin lo mau sama cewe yang biasa biasa aja" ujar Aurel.
"Cantik kan relatif tergantung efek kamera nya aja " ujar Sam tertawa lagi.
" Kalo Sasa cantik gak? " tanya Aurel mengedipkan sebelah matanya kepada Sasa.
" Anjirr kok jadi guee" bisik Sasa.
"Udah tenang aja " ujar Aurel meyakinkan.
" Kok jadi Sasa? " tanya Sam yang mungkin mulai curiga.
" Gapapa nanya aja " ujar Aurel.
"Setiap cewe itu cantik kok, Sasa juga cantik" jelas Sam.
Ya Tuhannn kuatkan diriku batin Sasa melemas.
"Gue duluan yaa soalnya temen temen gue udah pada nungguin " pamit Sam berlalu dari hadapan mereka.
" Rel lo apaan si nanya gitu gitu. Ntar kalo Sam curiga gimana " kesal Sasa.
" Ga bakalan curiga , cuma nanya gitu doang kok" elak Aurel.
"Awas ya kalo lo nanya yang aneh aneh lagi" ujar Sasa memperingati.
"Iya iya balik yuk " ajak Aurel.
***
Sasa dan Syifa sedang berada di kantin sedangkan Aurel dan Tata sedang berada di ruang guru, ada urusan katanya.
" Lo mau pesan apa wak? " tanya Syifa. Syifa memang sering ganti ganti namanya Sasa kadang Sa,wak, mbak,Bro. Suka suka dia emang.
" Pesan cilok deh sama minumnya orange juice aja" ujar Sasa.
"Okay siap 86!" ujar Syifa semangat lalu pergi ke tempat cilok. Syifa memang sangat semangat ngantri panjang lebar buat pesan makanan. Padahal mah orang ga mau panas panasan antri. Ini dia sendiri yang nawarin diri buat ngantri. Aneh.
Dari kejauhan Sasa bisa melihat Eza yang berjalan kearahnya. Perasaan nya mulai ga enak. Pertanda bahaya akan datang sebentar lagi.
"Ay bayarin gue mie ayam dong " rengek Eza pada Sasa.
" Enak aja emang lo siapa gue" tolak Sasa mentah mentah.
"Gue kan calon pacar lo" ujar Eza mengerlingkan matanya.
"Ogah. Lagian lo kan banyak duit ngapain minta di beliin lagi" ujar Sasa tak terima pasalnya Eza termasuk kalangan atas jadi buat apa dia minta traktiran.
"Uang jajan gue dipotong Ay " ujar Eza lesu.
" Kenapa emangnya? " tanya Sasa penasaran.
" Kemaren kan waktu gue ke ruang basket, terus gue ambil proposal calon ketua basket gue dilaci. Pas ngambil itu gue letakin Tupperware gue diatas meja. Terus gue seenak jidat keluar dari ruang basket tanpa bawa balik tuh tupperware gue lupa banget. Terus sampe rumah gue dimaki maki emak karna ninggalin tupperware sembarangan. Jadi sebagai hukuman nya uang jajan gue dipotong. " jelasnya dengan muka memelas berharap Sasa akan kasihan padanya.
" Hahahah rasain lo siapa suruh naro tupperware sembarangan " ejek Sasa tidak henti.
" Ish malah diketawain lagi bukannya bantuin" kesal Eza.
"Kan emang salah lo Za " ujar Sasa.
" Iya gue tau. Makanya bayarin gue yaa yaa yaa" tegas Eza.
"Uang gue juga cuma cukup buat jajan seorang " pasrah Sasa menunjukkan uang nya yang hanya tinggal 20 ribu.
" Emang lo beli apaan? " tanya Eza.
" Cilok"
"Nah itu cilok kan cuma 5000, sisanya buat gue " tawar Eza berbinar.
" Terus gue pulangnya naik apa dong?" tanya Sasa polos.
"Mmm gue anterin aja " ajak Eza tersenyum. Lumayan buat pdkt an lagi sama Sasa bayangnya.
" Yaudah deh nih " ucap nya pasrah memberikan uang berwarna ungu kepada Eza.
" Kok sepuluh sih kan gue mau belik bakso granat Ay harganya tuh 15 ribu" rengek Eza lagi. Emang gak tau diuntung banget dikasi 10 masa minta 15ribu.
"Monyet ya lo dikasi jantung minta hati lagi" kesal Sasa.
"Gadak gadak lo beli bakso biasa aja udah dapet 10 ribu, masa gue engga jajan jam istirahat kedua. Enak aja lo" ucapnya mengelus dada menghadapi manusia yang ada di depannya ini.
"Yauda deh gue ikhlas makan bakso biasa " ujar Eza yang menatap uangnya dengan sendu.
" Kalo ga mau yauda sini balikin uangnya " ujar Sasa berusaha mengambil lagi uang tersebut.
" Maula kalo enggak gue kelaperan " ujar Eza menyembunyikan uangnya di balik tubuhnya.
" Makasi ya ayy gue duluan dulu mau jajan. Bye caparr" ujar Eza yang mencubit pipi kanan Sasa.
"Ezaaaaaaaaaa" teriak Sasa. Bukannya bikin baper cubitan Eza tadi, tapi malah bikin merah. Sakitnya minta ampun.
Apaan lagi capar batinnya
.
.
.
.
.
Hay hay👋
Jangan lupa vote and comment nya yaaSee you next chapter
LuvLuv
🍁🍁🍁
Tbc...

KAMU SEDANG MEMBACA
Sasa
RomanceAku mengharapkan dia yang tidak pernah mengharapkanku Aku mendambakan dia yang tidak pernah mendambakanku Aku bahkan menangisi dia yang tidak pernah menangisiku Aku mencintai dia yang tidak pernah mencintaiku dan juga Aku mendoakan dia yang tidak p...