Hari ini Sasa diajak pergi oleh sang mama untuk belanja bulanan di salah satu supermarket yang terkenal di Jakarta.
" Yang semangat dong sayang, masa ditekuk gitu mukanya " ujar Anin melihat putrinya yang cemberut di sepanjang perjalanan.
" Mama sih masa aku harus ikut belanja bulanan, biasanya kan mama sama bibi doang " keluh Sasa karena sang mama memaksanya untuk ikut belanja bulanan.
Anin mengambil beberapa bumbu dapur yang ada disana
" Kan mama maunya hari ini ditemenin sama kamu. Emang gaboleh? "" Boleh sih ma, tapi hari ini Sasa mager banget " rengek nya langsung terhenti ketika Anin menyodorkan dua buah es krim kesukaan Sasa sekaligus.
" Beneran nih ma, Sasa boleh makan semua nya? " tanya nya antusias.
"Giliran disogok aja baru seneng " sindir Anin.
"Heheh mama bisa aja. Mau beli apa lagi ma, aku siap 24 jam " ujarnya sembari hormat.
" Ih udah udah malu mama " Anin segera menurunkan tangan Sasa.
" Anak sendiri aja malu " kesal Sasa
" Kamu sih ga ada anggun anggunnya"
"Namaku Sasa ma bukan Anggun" seru Sasa.
"Udah deh tambah pusing mama" Anin segera pergi menuju area cabe cabean. Bumbu dapur maksudnya ya guys.
Sesampainya di parkiran Sasa segera memasukkan semua belanjaan tadi kedalam bagasi mobil mereka, lalu mendengar sang mama yang ketawa ketawa sendiri dari arah depan.
"Si mama kenapa tuh? Kok ketawa ketawa sendiri yaa, jadi serem deh" gidik nya ngeri lalu pergi ke depan untuk memastikan.
Ia bisa lihat mamanya sedang asik bercengkrama dengan salah satu wanita yang mungkin seumuran dengan mamanya.
"Asik asikan ngerumpi emak gue sampe anaknya dilupain " greget Sasa." Sasa sini Sa " panggil Anin melihat Sasa yang berdiri disana.
" Kenapa ma? "
" Nih kenalin tante Retno, sahabat mama waktu SMA. Udah lama banget engga ketemu sama mama " ujarnya kegirangan.
" Halo tante, saya Sasa " ujar Sasa sopan.
" Wah anak kamu cantik banget ya Nin, mirip sama kamu" puji Retno.
"Iya dong Ret, kamu katanya juga punya anak perempuan ya? " tanya Anin.
" Iya Nin aku punya satu anak perempuan " ujar Retno.
" Kok ga dibawa? "
" Dia juga ikut kok, cuma lagi ke toilet" ramahnya.
"Nah itu dia " sambung Retno menunjuk ke arah belakang Sasa.
" Sayang sini, ada temen mama " panggil Retno kearah putrinya.
" Iya ma " ujarnya
" Kenalin Nin ini anak aku satu satunya "
" Halo tante nama saya Rena" ujarnya ramah
"Kamu bukannya sekolah di SMA JAYASAKTI ya? " tanya Rena menunjuk Sasa.
" Iya " singkat Sasa.
"Kalian saling kenal?" tanya Anin
"Ga terlalu kenal sih tante, cuma muka nya familiar " lanjut Rena
" Idih gaya banget lo, gue juga ga kenal kali sama lo " batin Sasa kesal melihat tingkah dan gaya bicara Rena tadi
" Yaudah kenalan dulu atuh" sambung Retno
"Hai nama gue Rena Anindya " ujarnya.
" Nama gue Kayla Vanessa Wiratama " balas Sasa kemudian menjabat tangan Rena.
" Mimpi apa gue semalem harus kenalan sama nih orang " batinnya
" Kita ngobrol di cafe sana aja yuk, biar lebih enak. Soalnya mama udah lama banget ga ketemu sama temen mama " ujar Anin menunjukkan sebuah cafe yang ada di dekat sana.
" Iya Nin, kita ngobrol ngobrol dulu yuk " ujar Retno lalu mereka berdua segera pergi kesana melupakan kedua putri mereka.
" Emang ya kalo mama kita ketemu temen lama jadi lupa sama anaknya " kekeh Rena.
" Iya sampe ditinggalin" ketus Sasa.
"Yuk Kay kita kesana " ajaknya menggandeng tangan Sasa.
" Gue dipanggil nya Sasa sih" ujar Sasa.
"Oh yaudah yuk Sa "
Disaat dua orang ibu ibu sedang ngerumpi kebayang dong gimana hebohnya. Dan bikin mood Sasa makin kesel apalagi di depannya sekarang ada Rena. Catat. Dia adalah pacar dari orang yang udah phpin dia.
" Kalian berdua mau pesen makan atau minum? " tanya Retno.
" Minum aja ma " jawab Rena.
" Iya tante minum aja " sopan Sasa.
" Pesen minum nya apa? " tanyanya kembali.
" Vanilla late " ujar Sasa dan Rena bersamaan.
" Wahh kesukaan kalian sama ya" kagum Anin.
"Kebetulan doang ma " ketus Sasa.
" Kalo dipikir pikir kalian mending sahabatan aja deh " tawar Anin.
" Iya bener. Biar kalian bisa nerusin persahabatan kami berdua " lanjut Retno semakin bersemangat.
"Gamau gue sahabatan sama dia"batin Sasa
" Hahaha iya tante " lembut Rena
Di sela sela meminum Vanilla late nya Sasa bisa melihat Rena yang tersenyum melihat handphone nya.
" Pasti chatting sama Sam tuh pake senyam senyum segala " gumam Sasa
" Kenapa Sa? "tanya Rena
" Mati gue, apa jangan jangan dia denger lagi? "batin Sasa merutuki dirinya sendiri.
" Lo punya pacar Ren? " tanya Sasa.
" Begoo begoo kenapa lo nanya itu " batin Sasa merutuki dirinya yang kelewat bego.
"Gue baru jadian Sa, sama anak sekolahan kita juga" ceritanya antusias.
"Congrats yaa " jawab Sasa.
" Thanks Sa, kalo lo punya pacar ga? " tanya nya balik.
" Gue mah jomblo abadi Ren heheh"
"Masa sih? Padahal lo cantik deh" pujinya.
"Iya dulu ada sih pdktan ehh taunya jadian sama yang lain " ujar Sasa sedikit meninggi.
" Kok jahat banget sih dia. Kurang apa coba lo cantik iya baik juga iya" ucap Rena.
"Yaudah lah mungkin emang bukan jodoh nya aja kali" elak Sasa takutnya keterusan malah kebawa emosi jadinya.
"Iya sih, gue doain lo dapet yang terbaik nantinya " tulus Rena.
" Ni orang baik juga sih, tapi kenapa perasaan gue gabisa kebawa baik juga ya setiap ngeliat dia. Padahal yang salah dan jahat sama gue itu Sam tapi kenapa gue benci nya sama Rena ya" cicit Sasa.
"Amin " balas Sasa.
Handphone Rena berdering dan Sasa bisa melihat nama penelfon disana
" Bentar ya Sa " pamit Rena.
" Oh iya gapapa "
" Hallo Za " ujar Rena masih dapat terdengar oleh Sasa
" Eza? " batin Sasa
Hayyyy
Jangan lupa vote and comment nya yaaa
See you next chapter
LuvLuv
🍁🍁🍁

KAMU SEDANG MEMBACA
Sasa
RomanceAku mengharapkan dia yang tidak pernah mengharapkanku Aku mendambakan dia yang tidak pernah mendambakanku Aku bahkan menangisi dia yang tidak pernah menangisiku Aku mencintai dia yang tidak pernah mencintaiku dan juga Aku mendoakan dia yang tidak p...