28 - Orang Ketiga

36 6 4
                                    


"Lo ngapain sama Sasa berduaan disini? " ujar Eza mentap tajam Sam.

" Sorry bro, semalam gue minta tolong temenin beli kado sama Sasa " jelasnya.

" Trus kamu mau gitu aja Sa? " tanya Eza.

Sasa sedikit gusar, suasana saat ini benar benar mencekam apalagi melihat bagaimana tatapan Eza.
" Di,, dia kan minta tolong Za"

"Inget Sa dia itu pacar orang, yakali minta tolong temenin beli kado harus sama kamu banget. Kaya ga ada yang lain aja" ujar Eza sedikit meninggi.

Sasa sedikit terkejut dengan nada bicara Eza yang benar benar menyudutkannya "Gue cuma sekedar nemenin doang Za ga lebih, iya gue tau dia pacar orang. Gue ga ada niatan buat ngerebut Sam dari Rena kok"

"Ga ada niatan tapi buktinya kalian berdua mesra mesraan, di tempat umum lagi! " seru Eza

" Lo apa apaan sih Za, lebay banget " seru Sasa tersulut emosi.

Eza berusaha menetralkan emosinya
" Bukan nya apa Sa, tapi kalo kamu jalan berduaan sama pacar orang terus pacarnya dia ngeliat gimana?"

"Kan kita ga ngapa ngapain bro. Santai aja kali " sambung Sam.

" Lo mending diem aja deh, sebelum gue makin emosi" Eza mendorong kencang bahu Sam sampai tersungkur ke lantai.

"Eza lo ngapain pake dorong dorong segala. Gajelas banget tau  " kesal Sasa berusaha membantu Sam.

" Lo emang punya bakat jadi orang ketiga ya Sa" ketus Eza akhirnya diluar batas.

Sasa menatap tajam Eza selain perkataan nya Eza juga merubah panggilannya" Maksud lo ngomong kaya gitu apaan?" 

" Ya lo memang berbakat jadi perusak hubungan orang " ujar Eza memperjelas status Sasa.

" Lo jangan bodoh deh Sa, jangan karena dari dulu lo suka sama Sam lo pengen ngerebut dia dari Rena. Rena tuh cewe baik baik Sa dia tulus sayang sama Sam. Lo ga punya perasaan Sa, lo bayangin gimana perasaan Rena kalo liat lo jalan berduaan sama Sam pake acara mesra mesraan " ujar Eza.

Air mata Sasa sudah benar benar tidak bisa ia tahan lagi, perkataan Eza benar benar menyakiti hatinya
" Za, gue tau dulu gue suka banget sama Sam. Tapi sedikit pun gue ga punya niat buat ngerebut Sam dari Rena "

" Dan ya satu lagi gue emang ga punya perasaan Za. Cuma Rena yang punya perasaan " Eza diam mendengar semua perkataan Sasa, seperti ada rasa bersalah dalam benaknya.

" Lo suka sama gue Sa? " tanya Sam yang bingung karena namanya selalu disangkut pautkan.

" Lo gatau kan dia suka sama lo udah dari lama" tanya Eza.

"Gue gatau, maaf Sa " sesal Sam.

" Ini bukan salah lo kok Sam" Sasa menghapus bekas air matanya dengan kasar.

"Tapi jujur Sa aku sama sekali ga ada perasaan sama kamu " lanjut nya.

Deg

Jantung Sasa seakan berhenti berdetak saat ia mendengar langsung jawaban itu dari mulut Sam. Perlahan tapi pasti air matanya kembali terjatuh. Ia berusaha membuka mulutnya agar bisa berbicara "Terus maksud dari segala perhatian lo selama ini apa Sam?"

" Gue ga ngasi perhatian khusus buat lo Sa. Semuanya gue lakuin sama kaya gue memperlakukan temen temen gue lainnya" jelas Sam yang kian menambah luka dalam hati Sasa.

"Anj*ng " ujar Eza langsung melayangkan pukulan nya kearah wajah Sam, dan sudah terdapat darah bekas pukulan di sudut bibir nya.

" Za udah Za " ujar Sasa terisak berusaha menghentikan Eza.

" Anj*ng salah gue apa sih? Emang lo nya aja yang baperan Sa " kesal Sam memegang sudut bibir nya yang terasa pedih.

" Lo bilang gue baperan?  Terus ngapain lo selalu nyanyi nyanyi sambil liatin gue, ngapain lo ngechat gue, ngapain lo kasih gue bunga, kasih gue cokelat dan semua perhatian lo selama ini. Buat apa Sam?  Kalo emang lo nganggep gue cuma sebagai temen, seharusnya dari awal lo gausa giniin gue. Gue juga manusia Sam, gue punya perasaan " Sasa semakin terisak dalam tangisnya tidak perduli lagi dia ada dimana sekarang.

" Terus lo anter gue pulang kemaren, lo acak acak rambut gue, lo bilang gue cantik, lo ajak gue kesini, bahkan lo ngasi boneka ini buat gue Sam" ujarnya menunjukkan boneka panda yang ia beri nama Sasam yang baru saja diberikan oleh Sam.

"Itu semua bukan perhatian?  Terus apa Sam? " ujar Sasa semakin histeris mengingat semua perlakuan Sam selama ini.

Eza mendekap erat Sasa yang semakin histeris lalu mengambil boneka panda yang ada di tangan Sasa " Lo ambil boneka lo itu, orang sebangsat lo ga perlu ngasi kayak ginian " ujar Eza mencampakkan boneka panda itu kepada Sam.

"Denger ya, gue gatau letak kesalahan gue saat ini dimana. Dan lo berdua perlakuin gue seakan akan emang gue paling bangsat disini" Sam mengambil boneka panda itu kembali.

"Dan gue ngasi ini karena Sasa udah nolongin gue. Ga ada maksud apa apa" sambungnya.

"Terserah lo tapi cowo kaya lo seharusnya ga masuk kedalam kehidupan Sasa " tegas Eza.

" Mulai sekarang jangan pernah deketin Sasa lagi. Kalo sampe lo deketin Sasa lagi, lo berhadapan sama gue " tegas Eza lalu pergi dari hadapan Sam dan menggenggam erat tangan Sasa.

Eza segera membawa Sasa ke parkiran dan berusaha menenangkan nya "Sa kita pulang ya " lembunya.

"Za gu,, gue emang seharusnya ga punya perasaan Za " ujar Sasa berusaha menahan isak tangis yang sebentar lagi akan keluar.

" Ssttt udah Sa, maafin aku ya tadi udah ngomong kasar sama kamu " Eza berusaha menenangkan Sasa.

" Za gue butuh waktu sendirian, lo pulang duluan aja ya"

Eza segera menahan Sasa yang hendak pergi  " kamu aku antar pulang aja ya Sa. Aku ga bisa liat kamu kaya gini" 

"Gausa Za aku bisa pulang sendiri "

" Enggak. Kalo aku bilang engga ya engga" tegas Eza.

"Pokoknya kamu harus pulang sama kamu, aku bakal anter kamu sampe rumah. Ga ada penolakan ayo" ajak Eza membawa Sasa ke dalam mobil nya.

Disepanjang perjalanan Sasa hanya melamun menatap keluar jendela dan Eza juga berusaha untuk tidak banyak bicara saat ini melihat keadaan Sasa yang tidak dalam kondisi baik baik saja.

"Kita udah sampe " ujar Eza membuyarkan lamunan Sasa.

" Thanks ya Za" Sasa segera melepas seat belt namun sebelum turun ia bisa mendengar jelas perkataan Eza.

" Sa, dalam hidup pasti ada kecewanya. Kecewa boleh aja tapi jangan lama-lama. Selain buang-buang waktu, itu juga ga akan ngerubah apapun"


Hollaaaa

Kacian Sasa yaa. Gws buat hatinya Sasa😷

See you next chapter yaa

LuvLuv

🍁🍁🍁

SasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang